Jumat, 19 Desember 2014

FF Krystal Kai {I LOVE YOU, THE GHOST} chap 4




Tittle                : I LOVE YOU, THE GHOST
Author             : dhytha (dhyt30)
Genre               : Romance, little bit comedy
Length             : Series
Rate                 : 17+
Main Cast        : Krystal Jung{f(x)}                 aka       Krystal
                          Kim Jong In {EXO-K}           aka       Kai
Another cast    : Yura {Girls Day}                   aka       Yura
                          EXO-K
Chapter 4
“Sungguh nyaman duduk di sini” ucap Sehun sembari menutup matanya.
Krincing, suara pintu cafe yang menandakan ada pelanggan masuk. Dua orang namja masuk ke dalam cafe, Chanyeol dan Kai. Chanyeol langsung mengarah ke kasir dan memesan jus mangga seperti biasanya. Sementara Kai hanya berdiri membeku ketika ia melihat Krsytal sedang berdiri di hadapannya, Krystal juga menatapnya.

“Kau...”

Krystal pov

“Kau...” aku tercengang dan menunjuk ke arah namja berkulit coklat yang kutemui di rumah sakit waktu itu. Dia masih bisa melihat ku bukan?

“Kau masih bisa melihat ku kan?” aku bertanya dan tak sabar mendengar jawabannya. Namun ia hanya diam membeku menatap ku. Ketakutan? Mungkin saja. apa dia sudah menyadari bahwa aku hanyalah hantu?

“Noona kau bicara dengan siapa?” Oh Sehun berdiri dan menatap ku heran. Dia mengikuti arah pandangan mata ku yang kini sedang menatap namja berkulit coklat itu.

“Sehun, dia... manusia itu bisa melihat ku” ucapku dengan tatapan yang masih mengarah pada namja itu.

“Kai, kau mau donat? Atau... ah aku rasa aku mau cupcake itu. Kai kau juga mau?” tanya namja yang sama-sama aku temui di rumah sakit waktu itu. Namun namja berkulit coklat ini, ya maksud ku yang di panggil Kai oleh temannya ini. Dia tidak menjawab dan masih diam membeku menatap ku dengan tatapan aneh. Oh, apakah aku benar-benar menakutkan seperti hantu di film Juon? Tidak mungkin!

“Yaa! Kai, kenapa kau hanya diam?” namja yang sedikit lebih tinggi dari Kai kembali bertanya dan menatap heran kenapa Kai hanya diam saja.

“Cupcake coklat ku rasa dia akan suka” ucap si kasir seperti sudah mengetahui benar apa yang di sukai oleh Kai. Namun tak berselang waktu lama saat temannya sudah membawa dua gelas jus mangga dan dua cupcake coklat. Kai pergi begitu saja meninggalkan cafe. Aku berlari mengikutinya. Aku tak mau kehilangan dia lagi.

“Yaak! Kau mau ke mana?” teriak temannya. Namun Kai tidak menghiraukannya. Bahkan aku meninggalkan Oh Sehun di cafe itu.

“Noona! Tunggu aku!” teriak Sehun, dan seperti Kai aku tidak menghiraukannya aku terus berlari 
mengikuti Kai. Dia sudah meninggalkan cafe beberapa meter dan berhenti di perempatan jalan.

“Berhenti mengikuti ku!” tidak membentak tapi suaranya sedingin es yang menyiram telinga ku dan membeku kan gendang telinga ku.

“Ku mohon bantu aku!” aku tidak memperdulikan apa yang dia katakan. Dan entah apa yang harus ku katakan agar dia tidak menghindari ku lagi seperti ini.

“Jangan ganggu aku!” suaranya kini sedikit keras. Dan ketika mendengarnya, tubuh ku gemetar dan entah mengapa aku merasa bersalah telah mengejar-ngejarnya seperti ini.

“Hanya kau manusia yang bisa melihat ku. Aku harus kembali ke dalam tubuh ku. Ku mohon bantulah aku.” Dengan bodohnya aku tetap memohon padanya untuk membantu ku.

“Kau ini siapa? Kenapa hanya aku yang bisa melihat mu? kau hantu kan!? Kenapa hantu meminta bantuan pada manusia?” suaranya kesal dan penuh dengan emosi, aku bisa melihat dari tatapan matanya yang tajam emosi itu.

“Lihat ibu, hyung itu bicara sendiri” ucap seorang anak kecil yang sedang berjalan bergadengan tangan dengan ibunya.

“Ssssttt!!! Jaga bicara mu nak! Ayo kita pergi!” jawab ibunya dan segera mengajak anaknya menjauh dari Kai.

“Kau lihat? Bahkan aku sudah di anggap gila!” senyuman sinis dan urat kekesalannya muncul. Aku menggenggam tangan ku yang gemetar. Ku rasa memang tindakan ku ini tidak benar. Aku bahkan tidak mengenalnya, bagaimana bisa aku meminta bantuannya? Terlebih lagi sekarang aku hanyalah seorang hantu yang tak terlihat dan jika pun ada yang bisa melihat ku pasti mereka ketakutan.

“Baiklah, maafkan aku” suara ku penuh kepasrahan dan harapan ku untuk kembali ke dalam tubuh ku hilanglah sudah.

“Pergilah! Kau tak mau aku di bilang gila lagi kan?” dia mengusir ku. Aku hanya menundukkan kepala dan berbalik meninggalkannnya. Namun aku kembali dan menatapnya.

“Seragam itu!” aku menunjuk pakaian seragam yang di pakainya, seragamnya sama dengan seragam sekolah ku. “Apa kau siswa baru? Aku tak pernah melihat mu sebelumnya” tanya ku.
“Apakah itu penting?” dia berjalan mendekati ku dan melewati ku begitu saja. dia kembali ke cafe mango six.

“Uh dasar! Menyebalkan sekali namja itu!” seru ku kesal. Baru kali ini ada namja se cuek itu dengan ku. Apa karena sekarang  aku hanyalah seorang hantu? Ini benar-benar menyebalkan!

“Tapi dia benar-benar eksotis kan?” suara Sehun lagi-lagi mengagetkan ku.

“Yaak!” aku memukul kepalanya dengan reflek karena kaget.

“Aww!” rintih Sehun kesakitan. “Kenapa kau memukul ku!” bentaknya tak terima.

“Kenapa kau selalu muncul tiba-tiba!” aku juga membentaknya kesal.

“Maafkan aku noona, kenapa kau jadi marah-marah?” suara Sehun yang tadinya kesal kini berubah menjadi di melas-melaskan.

“Akh! Molla!” aku benar-benar kesal. Perasaan ku sedang kacau saat ini. Aku berjalan pergi 
meninggalkan Sehun dan menjauhi cafe mango six. Dan aku berdoa, semoga ada manusia yang bisa melihat ku lagi dan mau menolong ku.

Normal pov
Kai kembali ke cafe, dengan sedikit kesal. Chanyeol menatapnya heran kenapa Kai tiba-tiba meninggalkan cafe dan tidak menjawab saat dia bertanya mau donat atau tidak.

“Dari mana kau? Kenapa kau pergi begitu saja?” Chanyeol penasaran sembari menghabiskan cupcake yang berada di dalam mulutnya.

“Tidak ada apa-apa” jawab Kai santai dan berusaha tidak terlihat kesal, ia duduk di sofa orange yang tadi di duduki oleh si malaikat imut Oh Sehun. “Mana donatnya?” tanya Kai yang tidak melihat donat di atas meja.

“cupcakenya terlihat enak, aku bertanya pada mu kau mau juga atau tidak? Dan kau tidak menjawab” ucap Chanyeol dengan mulut penuh cupcake.

“dan aku menyarankan cupcake coklat” D.O mendekat dan duduk di samping Chanyeol.

“Baiklah, sepertinya juga enak” Kai meraih cupcake coklat di hadapannya dan menyantapnya.

“Bagaimana sekolah baru kalian?” D.O mulai membuka obrolan.

“Menyenangkan. Kau tau, aku duduk di belakang seorang yeoja. Dia cantik! Yura namanya” ucap Chanyeol dengan menyeruput jus mangganya.

“Benarkah? Ku rasa kau menyukainya?” D.O menatap curiga ketika mendengar cerita Chanyeol tentang seorang yeoja.

“Dia baik” ucap Chanyeol menyembunyikan malunya.

“Kapan-kapan ajak dia kemari” ucap D.O sambil menepuk pelan bahu Chanyeol. “Baiklah, aku harus kembali bekerja” D.O berdiri dan kembali ke balik meja kasir.

“Kau dengar Kai! Kapan-kapan kita harus mengajak kemari!” ucap Chanyeol antusia pada Kai yang sedang asyik dengan cupcake coklatnya.

“Ehem” Kai terus menguyah cupcake coklatnya.

“Baiklah, besok ayo kita ajak dia kemari” ucap Chanyeol sembari mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke depan wajahnya bagikan seorang mahasiswa yang akan berorasi.

“Ehem” hanya deheman yang keluar dari mulut Kai karena kini mulutnya penuh dengan cupcake coklat.
***
Krystal terus berjalan tanpa arah dan tujuan. Jalan yang lewati saat ini jelas bukan jalan kembali ke rumah sakit. Ia berjalan sambil melamun, memikirkan waktunya yang semakin lama akan semakin berkurang.

“dua puluh sembilan hari lagi” gumamnya, mukanya sungguh sangat lesu.

“Ayolah noona, tersenyumlah! Kau terlihat sangat buruk” Sehun mengamati setiap inci wajah 
Krystal yang tampak tak semangat.

“Sudah cukup Sehun. Tak perlu melewati dua puluh sembilan hari lagi. Antar aku surga” suara Krystal penuh dengan kepasrahan dan keputusasaan.

“Apa! Tidak! Oohh noona, ayolah! Kau baru melewatinya satu hari! Bahkan satu hari ini pun belum berakhir! Dan kau akan mengakhirinya begitu saja? Tidak bisa!” Sehun menolak keras keputusan Krystal.

“Untuk apa lagi aku kembali? Hidup ku akan semakin berantakan! Minho telah berselingkuh! Dan sekarang tidak akan ada yang menolong ku untuk aku kembali ke dalam tubuh ku! Lalu untuk apa aku meneruskan dua puluh sembilan hari itu! Aku muak! Cepat antar aku ke pintu itu!” Krystal kesal, suaranya membentak-bentak.

“Aaaa...aaa noona! Tidak bisa!” Sehun merengek seperti anak kecil yang minta permen.

“Kenapa tidak bisa! Lakukan seperti yang kau lakukan waktu itu!” Krystal membentak dengan kesal.

“Noona, walaupun kau sudah memutuskan untuk tidak kembali ke dalam tubuh mu dan kau ingin pergi ke surga. Tapi selama kau masih mempunyai sisa hari dari tiga puluh hari yang telah di berikan itu, kau tetap akan seperti ini sebelum benar-benar tiga puluh hari yang di berikan kepada mu itu berakhir” Sehun memberikan penjelasan.

“Apa?” Krystal bingung dan tidak percaya dengan apa yang dijelaskan oleh si malaikat imut ini.

“Jadi meskipun kau memintanya sekarang, aku tidak bisa mengantar mu ke pintu itu” volume suara Sehun menurun.

“Baiklah! Lupakan!” Krystal mengibaskan tangannya ke udara lalu kembali berjalan. Dan baru beberapa langkah ia tiba-tiba berhenti dan kaget. Ternyata ia sudah berjalan cukup jauh hingga sampai di depan rumah sahabatnya Yura.

“Noona kau kenapa?” Sehun bertanya dan bingung melihat Krystal.

“Tidak” hanya kata-kata itu yang muncul dari mulut Krystal karena ia masih memikirkan bagaimana bisa ia berjalan sejauh ini. Padahal dari cafe mango six ke rumah Yura butuh waktu sekitar empat puluh lima puluh menit. Dan Krystal pasti akan enggan berjalan sejauh itu. Namun kini ia telah melakukannya tanpa sadar.

Yura muncul dari pertigaan ujung sebelah selatan rumahnya. Ia berjalan santai Dan masih memakai seragam sekolahnya dan tas ransel coklat kesayangannya.

“Yura!” seru Krystal begitu melihat sahabatnya itu. Namun Yura cuek dan terus berjalan memasuki pagar rumahnya dan Krystal mengekor di belakangnya.

“Noona! Nuguya?” bisik Sehun  penasaran. Wajahnya berbinar-binar ketika melihat Yura.

“Dia Yura. Sahabat ku. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, aku merindukannya. Mungkin itulah yang membawa ku hingga berjalan sampai sejauh ini” jawab Krystal dan mengulas senyuman tipis di wajahnya. Wajahnya terlihat lebih baik dari pada yang tadi.

“Yura? Nama yang cantik, secantik orangnya” pipi Sehun merah dan senyum imutnya tersungging di sudut bibirnya.

“Yaa! Kau menyukainya?” nada suara Krystal menaruh sebuah kecurigaan dan tatapan matanya penuh dengan selidik.

“Apakah salah seorang malaikat menyukai seorang manusia? Aku hanya bilang dia cantik, bukan berarti aku menyukainya kan?” jawaban Sehun jelas jauh dari kenyataannya.

“Yaa kau tidak menyukainya, tapi kedua pipi mu sudah seperti kepeting rebus!” Krystal tertawa kecil dan mengikuti Yura memasuki rumahnya. Sehun kesal dan mempoutkan mulutnya.

“Ini hanya kedinginan!” lagi-lagi Sehun mengeles.

“Aku pulang” seru Yura begitu memasuki rumah.

“Wasseo” jawab Baekhyun dari arah dapur. Krystal kaget dengan suara namja yang belum biasa ia dengar.

“Nuguya? Suara namja?” gumam Krystal dan rasa penasaran pun menjalar di benaknya.

“Oppa, kau sedang apa?” Yura menghampiri Baekhyun yang sedang mempersiapkan makan malam untuknya dan untuk Yura.

“Oh, ternyata Baekhyun oppa” rasa penasaran Krystal terbayar saat ia melihat sesosok Baekhyun yang sudah ia kenal sebagai kakak sepupu Yura. Yura sering menceritakannya. Suara sirine berdentang sangat keras dan mengagetkan Krystal.

“Yakk!” Krystal memegang dadanya. Jantungnya berdetak sangat kencang karena kaget.

“Noona, aku ada tugas! Aku pergi dulu nde” pamit Sehun dan belum sampai Krystal berkata iya, Sehun sudah menghilang.

“Dasar malaikat!” gumam Krystal kesal. “Apa mereka tidak bisa mengecilkan volume sirinenya? Bikin kaget saja! untung aku tidak jantungan!” Krystal terus bergumam kesal.

“Aku sedang membuat ramen. Untuk makan malam, kau suka ramen bukan?” Baekhyun masih sibuk memotong beberapa bahan yang harus di masukkan ke dalam ramen yang di buatnya.

“Kelihatannya enak. Baiklah oppa, aku mandi dulu nde” Yura meninggalkan dapur dan beranjak ke kamarnya.

Tiga puluh menit kemudian Ramen sudah siap di atas meja makan dan Yura menuruni tangga dari kamarnya di lantai atas.

“Makan malam siap!” seru Baekhyun semangat yang tak sabar menyantap ramen buatannya.

“Wah!” Yura terkagum-kagum melihat hidangan ramen buatan Baekhyun. Ia meraih sendok dan menyendok kuah ramen dan di masukkan ke dalam mulutnya “hmmm ini benar-benar sangat lezat oppa! Kau belajar dari mana?” Yura memberikan pujian untuk ramen ala chef Baekhyun.

“Aku sudah sering membuatnya saat aku di Amerika. Teman ku dari Jepang yang mengajarkannya, dan dia bilang masakan ku bahkan lebih lezat dari pada masakannya” cerita Baekhyun.

“Kau benar-benar hebat oppa!” Yura duduk dan menyantap ramennya. Rasa lapar membuat nafsu makannya semakin bertambah. Sementara Krystal hanya bisa melihat Yura makan dengan lahapnya.

“Apa hantu juga memiliki rasa lapar? Aku ingin makan!” gumannya menelan ludah melihat ramen lezat ala chef Baekhyun.

“Bagaimana dengan sekolah mu?” Baekhyun menyantap ramennya.

“Ada dua anak baru di sekolah ku dan dia masuk kelas ku” jawab Yura sembari terus menguyah ramen di dalam mulutnya.

“anak baru?” Krystal teringat dengan seragam yang di pakai oleh Kai.

“Benarkah? Bagaimana anak baru itu?” Baekhyun penasaran.

“Yang satu berkulit coklat namanya Kai, dan yang satu bertubuh lebih tinggi namanya Chanyeol”

“Jadi benar, dia anak baru” dugaan Krystal benar. Bahwa Kai adalah anak baru di sekolahnya.

“Chakaman! Nuguya? Kai dan Chanyeol?” Baekhyun mengulang nama anak baru yang telah di sebutkan oleh Yura.

“Nde... waeyeo?” Yura berhenti menguyah dan menatap Baekhyun heran.

“Kai dan Chanyeol adalah adik dari Suho oppa. Mereka sebelumnya sekolah di Jepang. Jadi rupanya mereka sudah kembali ke Korea” jelas Baekhyun dan membuat Yura menghentikan menyantap ramennya.

“Mwoya! Jadi mereka adalah adik dari Suho oppa?!” Yura membelalakkan kedua matanya hingga hampir keluar. Dan si Krystal ikut memperhatikan Baekhyun.

“Iya. Karena kedua orang tua mereka bercerai, Kai dan Chanyeol ikut tinggal di Jepang bersama ibu mereka. Sementara Suho tetap tinggal di Korea bersama ayah mereka. Namun aku dengar ayah mereka sudah meninggal saat Suho baru menyelesaikan studinya di sekolah music Seoul” Baekhyun menjelaskan.

“Nasib yang malang” sahut Krystal yang juga mendengarkan Baekhyun bercerita.

“Benarkah?” Yura merasa tersentuh dengan cerita Baekhyun.

“Sekarang Suho tinggal bersama sahabatnya D.O mereka bertemu di sekolah music. Kini Suho sudah menjadi guru music di salah satu sekolah dasar di kawasan gangnam, terkadang dia juga mengajar di gereja” Baekhyun bercerita dan tak terasa ramennya mulai mendingin.

“Mungkin Kai dan Chanyeol kembali ke Seoul karena tak mau hyung nya menjadi kesepian” ucap Yura dan kembali menyantap ramennya.

“Mungkin saja. semoga tidak terjadi apa-apa” ucap Baekhyun penuh harap. Dan Baekhyun kembali menyantap ramennya.
***

Kai dan Chanyeol turun dari mobil Suho. Karena tempat kerja Suho satu arah dengan sekolah mereka, jadi mereka selalu berangkat bersama. Terkecuali D.O yang harus menaiki bus.

“Belajarlah yang rajin” ucap Suho memberi semangat kepada kedua adiknya.

“Nde, sampai jumpa hyung” ucap Chanyeol dengan wajah sumringah. Sedangkan Kai hanya diam dan memasang wajah malas seakan ia ingin tidur saja hari ini.

“Nde” jawab Suho dan mengoper gigi mobilnya dan menginjak pedal gas membawa pergi ford putih, mobil pembelian hasil keringatnya sendiri.

“Hati-hati hyung!” teriak Chanyeol dengan melambaikan tangannya dan melihat mobil Suho semakin menjauhinya dan hilang berbelok ke arah kanan. Dan ia tidak menyadari bahwa Kai sudah meninggalkannya masuk ke sekolah.

“Kai, lihat! Itu Yura!” seru Chanyeol begitu melihat Yura yang datang dari kejauhan dan tak lupa Krystal mengekor di belakangnya namun tentu saja Chanyeol tak melihatnya. Chanyeol tidak mendapat sahutan dari Kai dan ia melihat Kai sudah berjalan menjauhinya.

“Yak! Kai!” Chanyeol memanggil Kai namun tak ada tanggapan.

“Hai anak baru” sapa Yura dengan menepuk bahu Chanyeol.

“Nama ku Chanyeol” sahut Chanyeol yang agak risih di panggil sebagai anak baru.

“Oh ya, maksud ku hai Chanyeol” Yura menyengir malu. “Ayo kita masuk!” ajak Yura. Dan Chanyeol hanya menjawab dengan anggukan.

“Ah, aku sudah sangat merindukan sekolah!” ucap Krystal menatap bangunan sekolahnya. Ia merentangkan kedua tangannya dan menutup matanya. Ia menghirup udara yang berhembus di sekitar sekolah.

“Hmmm aroma pelajaran, tugas, gosip antar siswa dan guru sangat lekat” gumam Krystal.

“Aku tidak mencium apa-apa” ucap Sehun yang seperti biasa tiba-tiba muncul dan kali ini ia menirukan gaya Krystal. Namun Krystal masih belum menyadari akan kemunculan Sehun.

“Coba hirup lagi...” Krystal menarik nafas panjang seakan-akan semua udara di dunia ini mampu ia hirup. “Lihat aroma nya sungguh khas” ucapnya setelah menghembuskan nafas. Lagi-lagi Sehun menirukan gaya Krystal. Krystal akhirnya sadar bahwa ia sekarang tak berdiri sendiri, ia membuka matanya dan tersentak melihat Sehun sudah berdiri di sampingnya.

“Yak!” Krystal memukul tangan Sehun yang di rentangkan ke samping dan membuat Sehun membuka matanya.

“Kenapa kau suka memukul ku!” Sehun mengeluh dan mempoutkan pipinya.

“Karena kau selalu mengagetkan ku! Dasar!” Krystal kesal dan meninggalkan Sehun berjalan melewati gerbang sekolah. Dan Sehun mengekor di belakangnya. Di sebelah kanan gedung di mana tempat mading terpampang, sudah ramai oleh siswa siswi membaca pengumuman yang barusan di pasang oleh Leeteuk songsaengnim. Krystal juga penasaran, ia pun mendekat.

“Permisi hantu mau lewat” ucapnya, namun jelas saja tak mungkin ada yang mendengarnya. Setelah berusaha melewati puluhan siswa siswi, Krystal sudah berada tepat di depan mading dan membaca dengan seksama pengumuman yang di pajang.

“Apa! Akan ada camping!” Krystal menjerit histeris.

“Camping? Kedengarannya menyenangkan” Sehun menyahuti.

“Sangat menyenangkan! Aku ingin ikut!” wajah Krystal memelas.

“Aku juga!” Sehun kembali menyahuti.

“Bagaimana caranya?” suara Krystal lirih.

“Ada banyak cara” ucap Sehun dengan senyuman jail. Dan membuat Krystal yang mendengarnya tersenyum bahagia.

“Banyak cara? Sungguh?!?” Krystal bertanya untuk meyakinkan apa yang dikatakan Sehun barusan.

“Iyups”

“Katakan!”

“Caranya”

To be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar