Selasa, 17 Desember 2013

EXO PART 7B-END



cover.jpg
Author            : Song Rae Won (dhytha)
Tittle               : Angel
Genre             : Romance, fantasy,killer.
Kategori         : PG 15 , NC 18+
Length            : Series
Soundtrack    :
Opening : EXO K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack

Main cast        :
Infinite Kim Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part 7B-END
Cerita sebelumnya

“Cepat naik ke punggung ku!” perintah L sambil menyediakan punggungnya untuk menggendong Naeun. Baru saja Naeun di gendong oleh L, tiba-tiba...

“Ooo... apa ini!? Kim Myung Soo...? Son Naeun...? Hahaha.... kalian benar-benar serasi sekali!” ucap Jiyeon yang saat ini sudah berdiri di hadapan L dan Naeun.

“Jiyeon!?” ucap L terkejut.

“Apa!? Ada yang salah? ... aah, tentu saja salah! Seharusnya Naeun sekarang ada di tangan ku dan seharusnya kau sudah tiada Kim Myung Soo! Tapi kau cukup kuat untuk bisa bertahan sampai detik ini!” jawab Jiyeon.

“Kaulah yang seharusnya mati Park Jiyeon!” ucap seorang namja tegas.
Naeun dan L sedikit lega karena lagi-lagi pertolongan datang.

“Kai?” ucap Naeun lirih.

“Ahh... apa ini? Kau sungguh beruntung Son Naeun... kau mempunyai banyak malaikat penolong!” ucap Jiyeon.

“Cepat hentikan semua ini!” ucap Kai.

“Kau pikir aku akan melepaskan yang telah kudapat dengan susah payah? Tidak akan!” jawab Jiyeon. Ia melemparkan bulu-bulu sayapnya dan bulu-bulu itu menjadi tajam dan melukai tangan Kai yang berusaha melindungi wajahnya.

“Myung Soo, cepat bawa pergi Naeun!” Kai memberi perintah.

“Kau tidak mungkin mengalahkannya sendiri Kai!” jawab L.

“Memang, tapi yang penting sekarang adalah keselamatan Naeun!” ucap Kai.

“Kai, aku mohon hentikan!” Naeun memohon.

“Jika aku menghentikan ini, apa kau sudah siap kehilangan nyawa mu?” jawab Kai.

“Biar aku yang melawan dia. Aku masih selevel dengan dia karena aku dan dia sama2 angel. Kau, lindungi Naeun!” ucap L memberi keputusan.

“Tapi... kau akan”

“Itu sudah takdir ku, itulah kesalahan yang harus ku bayar. Kehilangan nyawa demi melindungi seseorang yang aku cintai akan lebih baik dari pada aku harus kehilangan nyawa demi menambah kekuatan ku” jawab L.
Naeun tersentuh mendengar apa yang dikatakan oleh L. Kai mengerti dan segera membawa Naeun ke tempat yang lebih aman. Sementara Kris dan Suho masih saling bertengkar dan Kris tak henti2nya dengan tega melukai temannya sendiri.

“Aku mohon! Hentikan!” ucap Yooara yang tiba-tiba muncul dan mereka berdua menghentikan pertengkaran mereka.

“Kau jangan ikut campur!” ucap Kris dengan nafas yang tersengal-sengal karena sudah banyak kekuatan yang ia keuarkan untuk menyerang Suho. Suho sendiri keadaannya tidak baik sekarang.

“Bagaimana bisa aku tidak ikut campur? Kau tau? Yoona sedang melihat mu saat ini! Dia benar-benar sedih melihat mu seperti ini! Dia mengutus ku ke sini dan meminta untuk kau menghentikan semua ini!” jelas Yooara.

“Yoona...?” ucap Kris.

“Jika kau benar-benar mencintai dia. Kau akan menuruti dia bukan?” ucap Yooara berkaca-kaca. Kris pun terduduk lemas dan meneteskan air matanya.

“Maafkan aku Yoona. Mianhe... jeongmal mianhe...” teriak Kris sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

“Aku selalu memaafkan kau. Sekarang aku mohon, lindungi Naeun. bantu Myung Soo untuk mengalahkan Jiyeon” suara Yoona tiba-tiba terdengar.

“Yoona! Yoona! Odie ga? Kau di mana?” Kris berdiri dan melihat sekelilingnya.

“Aku tidak bisa memunculkan diri ku sekarang. Tolong bantu Myung Soo” ucap Yoona.

“Wae? Kenapa?” tanya Kris.

“.....” namun suara Yoona menghilang.
Yooara menghampiri Suho yang terluka. Suho sendiri lemas karena sudah babak belur oleh temannya sendiri.

“Gwaenchanayeo?” tanya Yooara.

“Ne, gwaenchana. Bagaimana dengan Naeun?” tanya Suho.

“Sudah ada L dan Kai. Mungkin Taemin sebentar lagi akan datang” jawab Yooara.

“Hyung!” teriak Taemin.

“Dia sudah datang” ucap Yooara. Taemin datang dengan Suzy dan Subin.

“Gwaenchanayeo?” tanya Taemin.

“Ne, gwaenchana. Ikuti dia! Dia pasti mencari Naeun!” perintah Suho saat Suho melihat Kris meninggalkan mereka.

“Baiklah. Kalian, tunggu di sini!” ucap Taemin pada Subin dan Suzy.

“Taemin ah!” teriak Subin.

“Aku akan baik-baik saja!” teriak Taemin.

“Apa kalian angel?” tanya Suzy.

“Nde. Ceritanya panjang” jawab Yooara.

“Nde, yang ku tau kalian angel. Hanya itu” jawab Suzy.

“Nde, karena hanya itu informasi yang kita dapatkan” lanjut Subin.
 Taemin mengikuti ke mana perginya Kris yang ternyata berhenti di lantai 4 saat melihat Jiyeon dan L tengah bertarung dan saling adu kekuatan.

“Menyerahlah Myung Soo, hanya tinggal menghitung detik kau pasti akan mati! Kalung pasir mu sudah benar2 habis!” ucap Jiyeon.

“Tidak akan, sebelum kau benar-benar mati!” jawab L.

“jadi, Kau ingin membunuh ku?? Hahaha... itu tidak akan terjadi Myung Soo!” ucap Jiyeon.

“Itu akan terjadi Park Jiyeon!” ucap Kris lantang.

“Kris? White angel?” ucap Jiyeon.

“Kenapa? Memang benar, bukan Naeun yang seharusnya mati. Tapi kau!” ucap Kris dan ia mulai menyerang Jiyeon dengan kekuatannya. Dan sekarang 2 lawan 1 mungkin Jiyeon benar2 akan mati. Sementara Taemin hanya melihat mereka bertiga bertengkar.

“Bagaimana ini? Pertarungan antar angel, bagaimana bisa aku bisa ikut campur kalau begini?” ucap Taemin.

Sementara Kai membawa Naeun pergi ke tempat yang aman. Kai menggendong Naeun yang lemas.

“Kau lelah?” tanya Naeun.

“Anio” jawab Kai jaim yang sebenarnya Kai sudah lelah karena sudah melewati beberapa anak tangga dari lantai 4 ke lantai dasar.

“Berhentilah, kau lelah!” ucap Naeun sedikit keras.

“Anio! Gwaenchanayeo!” jawab Kai berusaha terlihat baik-baik saja.

“Aku bilang berhenti!” ucap Naeun, ia melompat dari gendongan Kai dan hampir jatuh. Dan untung Kai dengan tanggap menarik tangan Naeun.

“Kau ini kenapa?” tanya Kai.

“Aku sudah menyusahkan kalian! Aku selalu menyusahkan kalian!” ucap Naeun dengan meneteskan air matanya.

“Menangislah! Menangislah jika itu membuat mu lega!” ucap Kai.

“Kenapa hidup ku seperti ini!” rengek Naeun. Kai memeluk Naeun berusaha untuk menenangkan Naeun.

“......” Kai tidak tau harus berkata-kata apa lagi. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah hanya menenangkan dengan cara memeluk Naeun seperti ini. Dan Naeun masih terus menangis.
**

Myung Soo sudah benar-benar tidak kuat melawan Jiyeon. Kris juga mulai lemah. Sementara Yooara masih sibuk mengobati Suho.

“Subin, bisakah kau tenang sedikit?” ucap Suzy yang dari tadi melihat Subin tidak tenang.

“Bagaimana bisa kau menyuruh ku tenang di saat seperti ini Suzy!” jawab Subin.

“Naeun akan aman! Sudah banyak yang melindungi dia!” ucap Suzy.

“Bukan dia!” jawab Subin.

“Mwo? Lantas? Kau khawatir dengan Taemin?” ucap Suzy.

“Akh... anio! Bukan seperti itu!” jawab Subin terbata.

“Itu sudah jelas dari raut wajah mu. aku tau kau saat ini berbohong!” desak Suzy.

“Kalian berdua tolong  jaga Suho. Aku akan menyusul Taemin dan Kris” ucap Yooara. Yooara pun pergi meninggalkan mereka. Dan pada saat sudah menemui Taemin dan Kris.

“Park Jiyeon!” teriak Yooara.

“Huft! Apa lagi ini!” keluh Jiyeon.

“Cepat hentikan semua ini Jiyeon! Kau tidak akan mendapatkan apa yang kau ingin kan!” ucap Yooara tegas.

“Kenapa tidak? Aku sudah bertindak sejauh ini. Kenapa aku harus berhenti dan melepaskan semuanya?” jawab Jiyeon.

“Baiklah, satu lawan tiga. Apa kau tidak takut?” ucap Yooara.

“Seharusnya kau yang takut!” jawab Jiyeon. Ia tiba-tiba menghilang entah kemana dan tiba-tiba muncul di hadapan Naeun dan Kai.

“Ah, mianhe... aku mengganggu kemesraan kalian!” ucap Jiyeon.

“Kau!” Kai terkejut dan berusaha melindungi Naeun. Naeun sendiri bersembunyi di balik Kai dengan ketakutan.

“Serahkan dia!” ucap Jiyeon.

“Tidak akan pernah!”

“Kau!” Jiyeon kesal dan melemparkan bulu-bulu tajamnya kembali. Namun lagi-lagi Kai berhasil menghindar. Jiyeon terus menerus menembakkan bulu tajamnya, Kai dan Naeun berusaha lari menghindarinya. Namun mereka malah menemukan jalan buntu yang membuat mereka tidak bisa berlari lagi.

“Kalian terjebak?” sindir Jiyeon. Ia dengan senyum puasnya melemparkan bulu tajamnya. Namun L dengan tiba-tiba muncul di depan Kai dan Naeun. Kai memeluk Naeun agar tidak terkena bulu tajam Jiyeon. Tapi bulu tajam itu berhasil melukai L dan memutuskan tali kalung pasir yang di pakai L, dan kalung pasir itu terjatuh dan pecah.

“Myung Soo!!!” Teriak Naeun begitu mendengar pecahan kalung pasir L terjatuh.

“Kai, cepat bawa Naeun!” ucap L lirih dan sangat lemah.

“Myung Soo!” panggil Kai.

“Maaf, aku tidak bisa melindungi mu lagi Naeun” ucap L. Tubuh L sedikit demi sedikit menghilang bagaikan serpihan pasir yang terbawa angin. Ya, kalung pasir itu adalah nyawa mereka. Setiap malaikat / angel akan memiliki satu kalung pasir itu sebagai nyawa mereka, dan kini L benar-benar kehilangan nyawanya.

“Akhirnya, satu musuh ku hilang” ucap Jiyeon sadis. Naeun menangis dan berkali-kali memanggil nama L hingga serpihan tubuh terakhir L, Naeun masih tetap saja menangis dan tak mampu untuk berbicara lagi.

“Kajja! Ppali wa! (Ayo! Cepat!)” Kai mengajak Naeun pergi.

“Yaak! Kalian!” teriak Jiyeon.

“Jiyeon!” teriak Yooara. Jiyeon menengok ke sumber suara dan ternyata Kris tiba-tiba muncul di belakangnya dan langsung menarik kalung pasir yang di pakai Jiyeon.

“Yaak! Kau!” Jiyeon kaget dan tentu saja kesal.

“Game over Park Jiyeon!” ucap Kris dan melemparkan kalung pasir itu ke tembok. Kalung itu pecah sama seperti L. Tubuh park Jiyeon sedikit demi sedikit hilang bagaikan serpihan pasir. Pertarungan pun berakhir.

Naeun yang masih terus diajak lari oleh Kai tiba-tiba berhenti. Ia masih menangis, dan masih benar2 mengingat bagaimana L mati.
“Ini tidak mungkin!” ucap Naeun lirih.

“Ini semua pasti hanya mimpi!” tambah Naeun.

“Naeun” panggil Kai. Kai sendiri sedih ketika melihat Naeun seperti ini.

“Katakan bahwa ini semua mimpi Kai! KATAKAN!” teriak Naeun. Ia memukul-mukul dada Kai. Kai hanya bisa diam dan ia pun memeluk Naeun untuk menenangkannya.

Setelah Jiyeon dan L mati. Kris kembali ke langit. Demikian juga dengan Yooara dan Suho. Tugas 
 mereka telah usai.

2 minggu kemudian...

Keadaan Naeun sekarang sudah baik, meskipun terkadang ia masih belum bisa melupakan sepenuhnya kejadian yang menimpanya dan bahkan hampir merenggut nyawanya. Dan tak akan pernah melupakan bagaiman L mengorbankan nyawa untuk melindunginya.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Kai yang tiba-tiba muncul dan duduk di samping Naeun. Naeun sedang duduk di taman kampus belakang.

“Tidak ada” jawab Naeun singkat.

“Bohong” ucap Kai.

“Dunia ini sempit sekali” ucap Naeun.

“.....” Kai hanya diam menatap Naeun. Naeun pun meneruskan pembicaraanya.

“Dibandingkan dengan mereka para angel, kita manusia bukan apa-apa....... Bagi dunia, kita hanyalah seseorang....”

“Tapi bagi seseorang, kau adalah dunianya” ucap Kai.

“....” Mendengar itu Naeun hanya diam dan menatap Kai. Kini mereka saling menatap, bertukar pandang dengan jarak berdekatan.

“berhenti menatap ku seperti itu” ucap Kai.

“Wae?” tanya Naeun.

“Karena tatapan mu, membuat ku ingin melakukan sesuatu”

“Apa yang ingin kau lakukan?” wajah Naeun polos.
Tanpa babibu, Kai mencium lembut bibir Naeun. tentu saja Naeun kaget. Namun Naeun tak langsung 
mendorong tubuh Kai untuk melepaskan ciuman itu. Ia justru menutup matanya seakan menikmati ciuman lembut yang diberikan oleh Kai.

“Sarangheo...” ucap Kai begitu melepaskan ciumannya. Mendengar itu Naeun meneteskan air matanya.

“Bohong” jawab Naeun. ia masih tidak percaya.

“....” Kai hanya diam dan menatap tajam mata Naeun. dan ia kembali mencium bibir Naeun. lama sekali hingga membuat Naeun kesulitan bernafas.

“Hentikan!” Naeun mendorong tubuh Kai hingga ciuman mereka terlepas.

“Kau masih akan bilang kalau aku bohong?” tanya Kai. Nada bicaranya lirih dan dingin.

“....” Naeun hanya diam dan menggeleng.

“How about you?” ucap Kai.

“.... Nado.... sarangheo....” jawab Naeun malu-malu. Mereka berdua pun tersenyum dan saling memeluk.

Lalu bagaimana dengan Subin, Suzy dan juga Taemin.
Subin dengan malu-malu mengatakan cintanya pada Taemin. Untung saja diterima, kalo enggak kan malu tuh si Subin. Suzy sendiri meresmikan hubungannya dengan kakak Naeun, Gikwang. Mereka sudah saling suka sejak lama. Dan itulah kisah mereka.

THE END

maaf ya kalo ending nya garing... uda mentok mikirnya sampek situ.... :D
 

Sabtu, 09 November 2013

EXO Part 7A



Author            : Song Rae Won (dhytha)
Tittle               : Angel
Genre             : Romance, fantasy,killer.
Kategori         : PG 15 , NC 18+
Length            : Series
Soundtrack    :
Opening : EXO K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack

Main cast        :
Infinite Kim Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part 7A
Cerita sebelumnya
Naeun membantu Jiyeon membawa setumpuk buku untuk diletakkan di gudang lantai 4. Awalnya Jiyeon bersikap biasa layaknyanya manusia, namun tidak untuk waktu yang lama. Jiyeon akhirnya membuka identitasnya, yang sebenarnya adalah black angel yang selama ini mengincar nyawa Naeun.

“Akhirnya kita bisa berdua Son Naeun. Hanya ada aku dan kau!” ucap Jiyeon.

“Apa yang kau bicarkan? Aku tak mengerti maksud mu!” tanya Naeun.

“Ini adalah kesempatan terakhir mu menghirup udara segar!” ucap Jiyeon, matanya mulai berubah jadi merah.

“Mwo? Jiyeon! Kau kenapa? Ada apa dengan mu?”

“ucapkan selamat tinggal pada dunia! Son Naeun! Hari ini juga kau akan mati di tangan ku!” ucap Jiyeon dengan pandangan mata merah dan tajam. Tangan Jiyeon yang semula kosong tiba-tiba terdapat sebuah pisau kecil namun tajam. Jiyeon mengangkatnya dan siap untuk mengarahkan pisau itu ke arah Naeun yang kini sedang ketakutan.

“...kau! apa kau yang datang malam itu, ke apartment L?” tanya Naeun, karena ia mengingat nada bicara Jiyeon yang dingin dan kejam.

“Ya itu aku! Apa kau tau Son Naeun? Aku lah yang telah membuat mu koma selama 2 bulan! Kecelakaan yang hampir menimpa mu bersama kakak mu, pot yang terjatuh dari atas gedung, semua itu... aku lah orangnya!” ucap Jiyeon sembari melangkah mendekati Naeun. Naeun sendiri mundur perlahan ketakutan.

“Kau benar-benar kejam!” teriak Naeun penuh kemarahan.

“Untuk ukuran manusia aku memang sangat kejam. Tapi tidak untuk ukuran black angel seperti ku!” jawab Jiyeon.

“Apa yang sebenarnya yang kau ingin kan? Kenapa kau menginginkan nyawa ku!” tanya Naeun.

“Pertanyaan bagus! Aku hanya ingin kekuatan ku bertambah dan kecantikan ku bertahan lama!” jawab Jiyeon.

“Kau benar-benar egois!” Naeun kembali berteriak.

“Ku rasa cukup Naeun! Saatnya kau mati!” Jiyeon melemparkan pisau kecil yang ia pegang ke arah Naeun. Namun beruntung Naeun masih bisa menghindar, ia berlari dan berusaha membuka jendela. Ia benar-benar ketakutan.

“Seberapa besar pun usaha mu untuk keluar dari sini akan sia-sia!” ucap Jiyeon yang masih mengejar Naeun. Naeun yang seluruh tubuhnya bergemetar tak mampu untuk berlari secepat yang ia bayangkan saat ini. Jiyeon berhasil mendapatkan tangan kiri Naeun. Naeun menariknya dengan sekuat tenaganya yang punya saat ini.

“Aku mohon lepaskan!” teriak Naeun sebisanya ia berteriak saat itu.

“Melepaskan mu? baik, setelah aku membunuh mu!” Jiyeon semakin murka, ia mengangkat pisau yang ia pegang dan melukai tangan Naeun.

“AAAKKKHHH!!!” teriak Naeun kencang! Darah segar pun mengalir dari tangan kiri Naeun yang kini terkena luka sobek sekitar 7cm.

“HAHAHA!!!” Jiyeon justru tertawa puas melihat Naeun kesakitan. Dan saat itu, Jiyeon sedikit lengah dan Naeun berhasil melepaskan tangannya. Naeun keluar dengan peluh keringat ketakutan di sekujur tubuhnya. Tangan kanan nya menahan tangan kirinya di sekitar luka agar tidak terus menguncurkan darah. Naeun berlari menahan sakit, melewati koridor-koridor kelas mencari pertolongan. Ia ingin sekali berteriak, namun tenggorokannya terasa kering sekali untuk melakukan itu. Dan sampai di ujung koridor ia bertabrakan dengan seorang namja putih dan tinggi.

**
Subin dan Suzy masih duduk berdua mempertanyakan tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Kenapa L tidak boleh mendekati Naeun? Dan mengapa Naeun harus menjauhi L? Pertanyaan itu terus berputar di otak Subin dan Suzy.

“Apa yang kalian fikirkan?” ucap Taemin yang tiba-tiba datang bersama Kai.

“Kalian?” ucap Subin dan Suzy bersamaan.

“Di mana Naeun?” tanya Kai.

“Tumben sekali kau menanyakan dia? Biasanya kau tidak perduli dia ada bersama kita atau tidak?” ucap Suzy.

“Sssttt! Jaga bicara mu Suzy!” bisik Subin pada Suzy namun masih menaruh senyum-senyum geje pada Kai.

“Kau merindukannya?” lanjut Suzy.

“Suzy hentikan!” bisik Subin lagi.

“Kau menyukainya?” tanya Suzy lagi.

“Hei!” bisik Subin lagi.

“Atau bahkan kau mencintainya?” tambah Suzy.

“...” Kai hanya diam seribu bahasa dan tampangnya sama sekali tidak menghiraukan Suzy berbicara.

“Eeemm... iya ngomong2 di mana Naeun?” tanya Taemin.

“Kalian mengetahui yang tidak kami ketahui kan?” tanya Suzy curiga.

“...” “...” “...” Subin, Kai dan Taemin hanya diam dan saling bertukar pandang.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada Naeun?” tanya Suzy bernada tajam.

“Suzy, sudahlah. Apa yang kau bicarakan? Hentikan!” ucap Subin berusaha menenangkan Suzy.

“Kenapa L tidak boleh mendekati Naeun? dan Naeun harus menjauhinya? Kalian tidak suka pada L? Apa alasan kalian tidak suka dengan nya? Dia musuh lama kalian? Apa kalian iri karena dia lebih tampan dari pada kalian? Kalian cemburu?” tanya Suzy panjang lebar.

“Karena dia ingin nyawa Naeun!” ucap Kai singkat bernada dingin.

“Apa! Apa kau bilang? Nyawa?” tanya Suzy tidak percaya.

“Entah kau percaya atau tidak, L bukanlah manusia seperti kita” ucap Taemin.

“Bukan manusia lantas apa!?” tanya Subin yang cukup kaget mendengarnya.

“terlalu panjang untuk di ceritakan” jawab Taemin. Lalu ponsel Kai bergetar dan ia menerima pesan. Lagi-lagi dari nomer yang tidak di kenal sama seperti kemarin malam. Isi pesan itu adalah

“Naeun dalam bahaya”
Setelah menerima pesan itu, Kai dengan terburu-buru meninggalkan teman-temannya bertiga itu untuk mencari keberadaan Naeun.

“Yaa! Kau mau ke mana!?” teriak Suzy.

“Taemin! .... Naeun!” ucap Yooara yang tiba-tiba muncul di taman belakang. Taemin pun tanggap dan segera ikut mencari keberadaan Naeun. Subin dan Suzy mengikuti Taemin.

“Ada apa dengan Naeun? Naeun kenapa?” tanya Subin dan Suzy.

“Dia dalam bahaya, cepat cari dan temukan dia!” ucap Taemin. Mereka bertiga pun berpencar ke seluruh kampus untuk mencari Naeun. Tidak hanya Kai, Taemin, Subin, Suzy saja yang mencari keberadaan Naeun. Suho dan Yooara juga sibuk mencari Naeun.

**
Bbrruukkk! Naeun berlari ketakutan dan menabrak seorang yang namja putih, tinggi dan tentu saja tampan.

“Gwaenchanayeo? (kau tidak apa-apa?)” ucap Kris.

“Tolong aku!” ucap Naeun.

“Tangan mu terluka! Ayo kita ke rumah sakit!” ajak Kris.

“Tangan ku tidak apa-apa. Ada orang yang ingin membunuh ku! Dia mengejar ku sekarang!” ucap Naeun sambil menunjuk ke belakang.

“...” Kris hanya diam dan melihat dengan tajam ke arah ujung koridor di belakang Naeun berasal tadi.

“Ku mohon tolong aku!” Naeun memohon, ia sangat ingin sekali segera keluar dari tempat ini, dan tidak melihat Jiyeon yang saat ini benar-benar sedang murka mengincar nyawanya.

“Ayo ikut aku!” ucap Kris pada Naeun dan segera membantu Naeun bangkit dan mengajaknya keluar kampus. Jiyeon sempat melihat mereka. Dan ia semakin marah karena incarannya jatuh ke tangan Kris.

“YAA! BERHENTI KALIAN!” ucap Jiyeon. Namun teriakannya sama sekali tidak menghentikan langkah kaki Naeun yang benar-benar ingin kabur dari cengkraman tangan Jiyeon. Naeun dan Kris keluar gedung kampus dan segera menuju parkiran mobil. Saat akan memasuki mobil Kris. Kai melihatnya dari kejauhan.

“SON NAEUN! NAEUN!” teriak Kai sebisa ia berteriak saat itu. Ia berlari dengan kekuatan teleportaionnya namun kalah cepat oleh Kris. Dan dengan segera, ia mengambil mobilnya dan mengikuti ke mana mobil Kris pergi. Dan tak lupa ia menghubungi teman-temannya bahwa ia sudah menemukan keberadaan Naeun.
Mobil Kris yang telalu cepat membuat Kai menjadi kehilangan jejak. Sedangkan Kris dan Naeun sudah sampai di tempat tujuan. Namun tempat ini aneh, sebuah bangunan yang belum selesai di bangun dan telah mangkrak selama bertahun-tahun. Dan itu menjadi pertanyaan Naeun kenapa ia di bawa ke tempat ini.

“Tempat apa ini?” tanya Naeun, yang sedikit lega bahwa ia telah lepas dari kejaran iblis Jiyeon.

“Kau akan aman di sini, bersama ku” jawab Kris. Kris turun dari mobil dan membukakan pintu Naeun. ia mempersilahkan Naeun turun dengan sopan. Dan tiba-tiba dengan cepat, Kris mengarahkan kedua tangan Naeun ke belakang dan menalinya dengan sangat kencang.

“YAA! APA YANG KAU LAKUKAN!” teriak Naeun kesakitan.

“Kau masih ingat aku bukan?” tanya Kris.

“.....” Naeun yang ketakutan benar-benar kehilangan daya ingatnya.

“Bukankah Taemin dan Suho sudah memperingatkan mu untuk berhati-hati dengan ku?” tambah Kris bernada dingin. Meskipun sedang liar dan rasa ingin membunuh yang tinggi. Ia tetap terlihat tampan dan benar-benar maskulin.
Naeun perlahan mengingat kejadian di mana Kris akan menabraknya.

“Kau?!?” ucap Naeun.

“Ya, apa kau tau Son Naeun? yang mengincar nyawa mu bukan hanya Jiyeon. Tapi aku juga!” ucap Kris.

“Akh! Ini benar-benar gila! Seberapa penting kah aku bagi kalian hingga kalian mengincar nyawa ku seperti ini!” jawab Naeun kesal. Kini Naeun telah keluar dari lubang buaya, namun ia justru masuk ke kandang harimau. Kris membawa Naeun ke dalam gedung, dan sesampainya mereka di lantai 6. Naeun di ikat di salah satu beton penyangga bangunan.

“Nasib ku benar-benar menyedihkan! Apakah aku harus benar-benar mati di antara mereka berdua? Jika di suruh memilih, mungkin aku akan memilih terbunuh di tangan Kris dari pada aku harus terbunuh di tangan Jiyeon” gumam Naeun dalam hati.

“Aku tidak akan membunuh mu begitu saja. Tapi dengan perlahan aku akan mengantar mu ke surga. Sedikit bermain-main akan menyenangkan” ucap Kris sembari melihatkan pisau kecil nan tajam tepat di depan muka Naeun.

“Bermain-main? Dengan kata lain kau akan menyiksa ku terlebih dahulu?” tanya Naeun.

“Kau cukup pintar Naeun, tapi sayang kau harus mati hari ini” jawab Kris.

“Apa kau tidak menyesal akan membunuh yeoja seperti ku?” tanya Naeun.

“Ada yang lebih cantik dari mu” jawab Kris singkat sambil mengasah pisaunya yang sebenarnya sudah sangat tajam.

“Pasti kekasih mu kan?” Naeun berusaha membuat pembicaraan agar Kris semakin mengulur waktu untuk menghabisi nyawanya.

“Ne, dia kekasih ku. Im Yoona. Dia sungguh lebih cantik dari mu” jawab Kris yang sekarang mulai sedih karena mengingat Yoona.

“Kau sangat mencintainya?” tanya Naeun lagi, dan dalam hati Naeun masih berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya.

“Aku benar-benar mencintainya. Dan aku tak mau kehilangan dia” jawab Kris bernada dingin dan aura untuk segera menghabisi nyawa Naeun muncul.

“Kau tak ingin kehilangan dia, tapi kau akan berbuat hal yang mungkin akan menyebabkan Yoona marah pada mu dan sangat membenci mu!” ucap Naeun.

“....” Kris hanya diam tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Naeun.

“Membunuh! ... apa yang kau peroleh dari membunuh ku! ... yang ada kau akan di benci oleh Yoona!” jelas Naeun.

“Hahaha.... kau benar-benar sok tau!” jawab Kris tertawa, namun kembali ke ekspresinya yang maskulin dan dingin.

“Justru dengan membunuhmu, aku bisa hidup bersama lagi dengan Yoona. Sebenarnya yang ku inginkan dari mu hanyalah hati mu!” ucap Kris sambil menunjuknya bagian tubuh luar Naeun di mana letak organ hati.

“Hati?!?” Naeun bingung.

“Kecelakaan parah yang kau alami 3 bulan yang lalu, telah melukai organ hati mu! kau koma selama 2 bulan dan keadaan mu benar-benar tidak menunjukkan hasil untuk kau bisa sembuh” jelas Kris.

“...” Naeun hanya diam dan berusaha mengingat kejadian yang telah ia lewati selama 3 bulan kebelakang.

“Apa sedikit pun kau tidak ingin bertanya, bagaimana kau bisa bangun dari koma? Bagaimana bisa kau hidup sampai detik ini?” tanya Kris.

“Hentikan! Kau pasti mengarang ini semua bukan?” ucap Naeun yang tidak mau mendengarkan kelanjutan cerita Kris.

“Kau bisa bangun dari koma selama 2 bulan karena kau menerima donor hati dari Yoona. Kau bisa hidup sampai detik ini karena hati Yoona. Dan sekarang, aku akan meminta kembali hati Yoona, agar dia kembali dan bisa hidup bersama ku lagi” jelas Kris.

“Mustahil!” sentak Naeun.

“Tak ada yang mustahil, bagi angel seperti ku!” ucap Kris dan mulai bermain dengan pisau kecilnya yang dari tadi di asah ketajamannya. Pisau itu dilayangkan ke hadapan Naeun. Naeun menutup matanya rapat.

“Di mana pun, jangan di wajah! Aku tak ingin mati dengan meninggalkan bekas luka di wajah!” ucap Naeun lirih ketakutan.

“Akan mati saja kau masih memikirkan wajahmu? Benar-benar...” jawab Kris, dan tanpa banyak bicara lagi. Kris mulai melukai lengan tangan kanan Naeun hingga robek 8cm. Darah segar mengucur dan Naeun berteriak kesakitan.
Teriakan Naeun yang cukup keras membuat para angel seperti Suho mendengarnya. Suho yang dari tadi mencari keberadaan Naeun akhirnya menemukan tempatnya di mana Naeun berada dan segera menghubungi Kai dkk.

“dia ada di gedung XY” isi pesan Suho untuk Kai. Kai yang baru saja menerima pesan itu langsung tancap gas mobilnya. Sedangkan Suho yang sudah dekat di lokasi gedung XY segera masuk ke dalam mencari keberadaan Naeun. Kris menyadari kedatangan Suho, sahabat lamanya ini.

“Ada tamu yang tidak di undang” ucap Kris setelah melukai lengan tangan kanan Naeun.

“...” Naeun tidak menanggipanya, ia masih kesakitan dengan kedua tangannya yang kini terluka.

“Kris! Lepaskan dia!” ucap Suho begitu menemukan keberadaan Naeun.

“tidak akan!” jawab Kris.

“Jika kau benar-benar mencintai Yoona. Ini adalah cara yang salah. Yoona sudah benar-benar memberikan hatinya untuk Naeun. biarkan hatinya tetap hidup meskipun pada raga orang lain. Jika kau mengambilnya kembali dan mengembalikannya pada Yoona dan berharap Yoona bisa hidup kembali, itu memang bisa. Tapi aku yakin Yoona tak akan mau melakukannya.” Ucap Suho.

“Diam kau! Pergilah! Atau kau juga akan mati di tangan ku!” jawab Kris kesal.

“Kau ingin membunuh ku juga? Baiklah! Silahkan, tapi lepaskan Naeun sekarang juga!” ucap Suho

“Tidak akan pernah!” Kris mengepalkan tangan kanannya dan mengeluarkan sebuah cahaya biru yang kemudian di arahkan ke Suho. Dan pertarungan antar sahabat, Suho dan Kris pun terjadi. Ya, pertarungan antar sahabat. Mereka adalah sesama white angel. Dan yang mengubah Kris menjadi sekejam black angel adalah, karena kehilangan seorang Yoona. Yeoja yang sangat di cintainya. apa pun akan ia lakukan agar Yoona bisa kembali hidup, meskipun itu harus membunuh yeoja cantik dan tak bersalah seperti Naeun.

“Naeun? gwaenchanayeo?” ucap L yang tiba-tiba muncul di samping Naeun. karena asik bertarung dengan Suho. Kris tidak menyadari bahwa L datang.

“L?” jawab Naeun lirih dan kaget begitu melihat kemunculan L.

“Ayo ikut aku!” ajak L. Ia sudah melepaskan ikatan tangan Naeun. Keadaan Naeun benar-benar lemas tak berdaya karena lukanya telah mengelurakan cukup banyak darah.

“Kajja! Kau masih kuat untuk berjalan kan?” tanya L khawatir.

“....” Naeun hanya diam dan mengangguk. L segera mengajak Naeun lari untuk meninggalkan tempat itu. L sendiri berlari sambil sedikit menahan rasa sakit di dada nya yang semakin lama semakin sakit. Namun di tengah perjalanannya mereka di lantai 4, Naeun mulai kelelahan dan tak sanggup lagi untuk berjalan. Ia jatuh terduduk,

“Kau tidak apa-apa?” tanya L khawatir, sebenarnya L juga sudah terlihat sangat lelah dan pucat namun apapun yang akan ia lakukan demi melindungi Naeun.

“Aku lelah!” ucap Naeun dengan nafas tersengal-sengal.

“Cepat naik ke punggung ku!” perintah L sambil menyediakan punggungnya untuk menggendong Naeun. Baru saja Naeun di gendong oleh L, tiba-tiba...

“Ooo... apa ini!? Kim Myung Soo...? Son Naeun...? Hahaha.... kalian benar-benar serasi sekali!” ucap Jiyeon yang saat ini sudah berdiri di hadapan L dan Naeun.

“Jiyeon!?” ucap L terkejut.

“Apa!? Ada yang salah? ... aah, tentu saja salah! Seharusnya Naeun sekarang ada di tangan ku dan seharusnya kau sudah tiada Kim Myung Soo! Tapi kau cukup kuat untuk bisa bertahan sampai detik ini!” jawab Jiyeon.

“Kaulah yang seharusnya mati Park Jiyeon!” ucap seorang namja tegas.

To be continued