Sabtu, 27 Desember 2014

FF Krystal Kai || I LOVE YOU, THE GHOST chap 9




Tittle                : I LOVE YOU, THE GHOST
Author             : dhytha (dhyt30)
Genre               : Romance, little bit comedy
Length             : Series
Rate                 : 17+
Main Cast        : Krystal Jung{f(x)}                 aka       Krystal
                          Kim Jong In {EXO-K}           aka       Kai
Another cast    : Yura {Girls Day}                   aka       Yura
                          EXO-K
Chapter 9
Hari ini, D.O sedang ijin kerja. Dia sedang menjaga Chanyeol yang masih demam. Sementara Suho masih harus pergi untuk bekerja.

“Kau tidak apa-apa meninggalkan pekerjaan mu?” Suho meraih tas nya bersiap berangkat kerja.

“Aku tidak meninggalkannya, aku hanya ijin satu hari” D.O sedang mempersiapkan bubur untuk Chanyeol.

“Baiklah aku pergi, sepulang kerja aku akan mampir ke apotek. Yang di butuhkan Chanyeol obat demam kan?” Suho mengenakan sepatu nya.

“Tidak usah, biar aku saja yang pergi. Jika menunggu mu pulang, Chanyeol tidak akan segera sembuh” jawab D.O

“Ah ya kau benar. Aku pergi, sampai jumpa nanti” Suho meninggalkan rumah.

“Ya, hati-hati di jalan” ucap D.O. D.O memang sudah seperti ibu di rumah ini bagi mereka.
Sementara itu Kai masih tertidur lelap di kamar D.O karena semalam kamarnya di pakai Chanyeol tidur dengan D.O lalu Krystal tidur di mana? Yap, Krystal tertidur di samping Kai, tepatnya dalam pelukan Kai. Krystal menggeliat memngerjapkan matanya, sinar matahari yang menyeruak masuk melalui jendela kamar membuat ia harus menyesuaikan pengliatannya. Ia ingin bangun tapi sesuatu menahannya. Ia belum sadar kalau sekarang ia dalam pelukan Kai. Ia melihat tangan Kai yang memeluknya seperti guling dan kemudian menatap wajah Kai yang masih tertidur lelap. Krystal tak mau membangun kan Kai, ia menyikirkan tangan Kai perlahan tapi gerakan itu membuat Kai sedikit terusik dan ia menggeliat.

“Jangan pergi” Kai yang masih di ambang mimpinya semakin menarik Krystal dalam pelukannya. Wajah mereka saling berdekatan dan hal itu membuat Krystal sedikit risih. Krystal mendorong kening Kai dengan jari telunjuknya.

“Jangan pergi!” Kai mengatakan hal itu lagi. Krystal yang tak tahan mencoba membangunkan Kai.

“Hey! Bangun!” namun suara Krystal tak cukup untuk membuat Kai terbangun. Ia hanya menggeliat malas dan mulai membuka matanya. Kai melihat Krystal dengan jarak yang sangat dekat.

“Kau sudah bangun? Kau lebih cantik saat bangun tidur” ucap Kai yang entah itu beneran atau ia masih ngelindur.

“Bisa kau lepaskan ini?” ucap Krystal yang kini tak bisa berkutik di pelukan Kai yang masih ngelindur. Kai melihat ia sedang memeluk Krystal dan kemudian tersenyum menatap wajah Krystal. Krystal hanya tersenyum dan sepertinya kesdaran Kai kembali. Ia langsung bangun dan melepaskan pelukannya.

“Oh, maafkan aku! Kau tau, aku tidak melakukan apa-apa! Aku” Kai mencoba menjelaskan.

“Tenang saja, aku percaya. Karena kau tidak suka dengan hantu” Krystal bangun dan berjalan ke kamar mandi.

“Apa yang ku lakukan semalam?” Kai menggosok belakang kepalanya sambil mengingat kejadian semalam, namun nihil. Ia tidak mengingat apa-apa setelah kejadian ciuman dengan Krystal.
Krystal sedang menatap bayangan dirinya di cermin. Ia memegang bibirnya dan ia mengingat sekilas bagaiman Kai menciumnya. Itu adalah ciuman pertama Krystal, dan Kai yang sudah merebutnya. Krystal memegang dadanya, detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat.

“Apa ini?” Krystal memegangi dada nya. “Apa aku sakit?” Krystal panik. Kemudian muncul lah Sehun.

“Itu namanya jatuh cinta” Sehun membuat Krystal terkejut dan memukul Sehun dengan gayung.

“Yak!” Sehun kesakitan.

“Sejak kapan kau di situ?” Krystal mengacungkan gayungnya bagaikan memegang pistol.

“Baru saja” Sehun masih merintih kesakitan.

“Kau mengintip!” Krystal berusaha menutupi tubuhnya yang masih mengenakan pakaian utuh.

“Noona! Sadarlah! Pakaian mu masih lengkap! Tenang saja, aku tidak akan mengintip. Tidak ada yang bisa di lihat dari mu” jawab Sehun dan Krystal seperti pernah mendengar kata-kata itu. Ya kata-kata itu pernah ia ucapkan pada Kai.

“Kau ini!” geram Krystal.

“Dengar noona, di saat detak jantung mu berdetak lebih cepat dari biasanya itulah yang di sebut jatuh cinta. Kau tidak pernah jatuh cinta sebelumnya?” tanya Sehun heran.

“Tentu saja pernah!” Krystal menyangkal “Tapi tidak pernah seperti ini rasanya” gumam Krystal.

“Itulah yang di sebut cinta sejati! Tak... dir...” Sehun mengeja kata-kata takdir dengan perlahan dan secara jelas.

“Di dunia ini, ada manusia yang memiliki irama detak jantung yang sama. Jika kau menemukan manusia dengan irama detak jantung yang sama seperti mu, itulah yang di sebut takdir” Sehun mencoba menjelaskan namun sepertinya penjelasan itu hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

“Takdir?” gumam Krystal.

“Kau sekarang menjadi hantu, kau bertemu dengan Kai yang akan menolong mu, dan kalian adalah pasangan” Sehun menyimpulkan.

“Semua telah di gariskan seperti itu” imbuhnya dan membuat Krystal semakin pusing saja.

“Sudahlah! Aku pusing memikirkannya” Krystal memegang kepalanya yang rasanya akan pecah karena kalimat-kalimat Sehun. Lonceng berbunyi dan itu tandanya Sehun harus pergi.

“Aku ada tugas, sampai jumpa noona” Sehun menghilang.
Kai yang sudah selesai mandi dan bersiap ke sekolah, menyantap sarapannya yang sudah siap di meja makan. Ia makan sendirian, sedangkan D.O sedang mengantarkan bubur ke kamar Chanyeol. Sambil makan, Kai mengingat kejadian semalam, dimana ia menari bersama Krystal dan menciumnya. Kai tidak habis pikir bagaimana bisa dia melakukan itu. Itu pertama kalinya dia melakukan hal gila itu. Dan kemudian detak jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Hingga ia menghentikan makannya dan meraih segelas air minum dengan tangan gemetaran. D.O yang baru saja keluar dari kamar Chanyeol melihat Kai yang gemetaran.

“Apa kau juga sakit?” tanya D.O khawatir yang mungkin saja Kai tertular oleh Chanyeol.

“Tidak, aku tidak apa-apa. Apa Chanyeol tidak sekolah hari ini? Baik aku akan ijinkan dia. Aku pergi dulu hyung. sampai nanti” Kai berbicara dengan cepat dan meraih tasnya segera meninggalkan rumah.

“Dia kenapa?” D.O memandangnya heran.
***
Jam istirahat tiba. Yura menatap bangku Chanyeol yang kosong. Dan kemudian ia menoleh ke arah Kai.

“Dia demam?” tanya Yura sambil menunjuk bangku Chanyeol. Kai menjawab dengan anggukan.

“Laki-laki macam apa dia? Melihat hantu begitu saja sudah demam!” gumam Yura “Tapi , apa benar di rumah mu itu... ada... hantu?” Yura menanyakan dengan ragu.

“Kau percaya cerita Chanyeol?” Kai malah balik bertanya.

“Bukan seperti itu, aku hanya”

“Dia hanya mimpi buruk” potong Kai dan ia berdiri meninggalkan kelas.

“Tuh kan! Aku benar! Dia hanya mimpi buruk! Lalu untuk apa aku mengkhawatirkannya” Yura berdiri meninggalkan kelas.

***
D.O pergi ke apotek. Dengan terpaksa ia meninggalkan Chanyeol sendiri di rumah. Ia pergi juga demi kebaikan Chanyeol. D.O harus membeli obat demam untuk Chanyeol, agar Chanyeol cepat sembuh dan kembali ke sekolah. Apotek itu satu blok dengan toko bunga milik ibu Eunji hanya berjarak dua blok saja. Saat D.O keluar apotek dengan membawa sekantung obat, ia melihat ke arah kiri karena mendengar suara seorang perempuan.

“Ini bunganya” Eunji menyerahkan bunga baby breath putih kepada si pembeli dan menerima uang pembayarannya.

“Terima kasih, datang lagi ya. Semoga hari mu menyenangkan” ucap Eunji ramah. D.O menatapnya dan merasa ia pernah mengenalnya. Selain membeli jus, D.O yakin pernah mengenalnya namun D.O tidak ingat tentang apa-apa. D.O berjalan ke toko bunga itu, dan Eunji cukup kaget dengan keberadaan D.O

“Selamat datang, kau mau bunga yang mana?” ucap Eunji ramah, namun D.O masih tetap memperhatikan wajah Eunji.

“Aku mau bunga itu” D.O menunjuk kaktus kecil. Namun pandangannya masih tetap ke wajah Eunji.

“Kau suka kaktus? Aku juga menyukainya. Akan ku berikan kaktus yang ini, meskipun berduri tapi mereka cantik” ucap Eunji memilihkan kaktus untuk D.O

“Dan kaktus ini menyimpan banyak kenangan” gumam Eunji dan terdengar samar di telinga D.O

“Apa kau bilang?” D.O penasaran.

“Ah tidak, harga kaktus ini empat puluh ribu won, tapi untuk mu akan ku berikan dua puluh lima ribu saja” ucap Eunji yang berusaha menyunggingkan senyuman.

“Terima kasih” jawab D.O menerima kaktus kecil itu dan membayarnya. Dan kemudian ia kembali bertanya

“Apa sebelumnya kita pernah saling mengenal?” lagi-lagi pertanyaan itu.

“Apa?” Eunji bingung harus menjawab apa.

“Ah, kau benar. Kau kerja di cafe mango six kan? Ya aku yang waktu itu membeli jus mangga dan jus kiwi. Dan saat itu kau menanyakan hal yang sama seperti ini” jawab Eunji.

“Ah ya, benar. Maafkan aku” ucapan D.O datar dan rasa gelisah muncul. Dalam hatinya dia seakan mengenal Eunji lebih dari itu.

“Terima kasih, datang kembali ya. Semoga hari mu menyenangkan” ucap Eunji, D.O hanya tersenyum kemudian meninggalkan toko bunga.

Sepeninggalan D.O, Eunji masuk ke dalam dan pergi ke kamarnya. Ia menatap sedih kaktus yang terpajang di dekat jendela kamarnya dan meneteskan air matanya.

“Kau benar-benar tidak mengingat ku? Aku Jung Eunji. Aku Eunji-ah” Eunji menangis di depan kaktus yang sama seperti kaktus yang ia berikan pada D.O tadi.

Flashback || 3 th yang lalu
D.O yang menjadi hantu sementara, mendatangi toko bunga milik ibu Eunji. Ia berdiri menunggu kemunculan Eunji. Dan penantiannya terjawab saat Eunji keluar dari toko. Eunji hanya diam saat mengetahui D.O sudah berdiri di depan tokonya. Ia kemudian pergi tanpa sepatah kata pun. D.O mengikutinya. Eunji menghentikan langkahnya saat sampai di taman.

“Aku sudah bilang tidak akan membantu mu! kenapa kau masih datang! Apa kau tidak mengerti apa yang ku bicarakan? Kau paham dengan bahasa manusia kan?” Eunji kesal karena D.O terus mendatanginya.

“Aku datang bukan untuk meminta bantuan mu” D.O merasa bersalah.

“Lalu apa?” mood Eunji sedang tidak baik.

“Aku datang karena.... hanya kau tujuan ku. Manusia yang bisa melihat ku, hanyalah dirimu” dengan sedih D.O mengucapkannya, Eunji hanya diam.

“Malaikat hanya memberi ku waktu tiga puluh hari untuk aku menemukan seseorang yang bisa membuat ku kembali ke tubuh ku atau aku akan di antar ke surga. Malaikat bilang, hanya ada satu manusia yang bisa melihat ku dan dia akan menolong mu. aku sudah menemukannya tapi aku tau itu tidak mudah untuk membujuknya agar dia mau menolong ku. Dan aku sudah putuskan, lebih baik aku pergi ke surga saja, ternyata itu tidak bisa sebelum tiga puluh hari yang di berikan kepada ku habis. Lalu aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Untuk itulah aku datang, aku hanya merasa kesepian” D.O menjelaskan panjang lebar.

“Tapi sepertinya aku salah, maafkan aku. Aku tidak akan datang lagi” D.O meminta maaf dan berbalik meninggalkan Eunji. Eunji hanya diam merasa terenyuh mendengar cerita D.O.

“Apa yang harus ku lakukan?” suara Eunji menghentikan D.O. Ia berbalik.

“Katakan, apa yang harus aku perbuat. Kau ingin kembali ke tubuh mu kan?” Eunji merubah keputusannya.

“Itu” D.O ragu untuk mengatakan hal apa yang harus di lakukan Eunji.

“Maaf, aku tidak bisa memberi tau apa yang harus kau lakukan” D.O memelankan suaranya.

“Apa? Lalu bagaimana aku bisa menolong mu?” Eunji bingung.

“Untuk itulah waktu tiga puluh hari itu di berikan. Kau dan aku akan bersama selama tiga puluh hari dan kau akan menemukan jawabannya bagaimana cara menolong ku” D.O memberikan penjelasan.

“Ini konyol!” Eunji bergumam tak percaya.

“Baiklah, aku harus bersama-sama dengan mu selama tiga puluh hari untuk menemukan bagaimana cara menolong mu? bagaimana jika dalam tiga puluh hari aku tidak menemukan caranya? Apa kau akan pergi selama-lamanya?” rentetan pertanyaan Eunji lontarkan.

“Ya aku akan pergi” jawab D.O
Mereka berdua pun selalu bersama untuk waktu tiga puluh hari ke depan. Dan saat waktu itu sudah berjalan selama dua puluh hari, Eunji belum menemukan bagaimana cara agar D.O bisa kembali. Dan saat itu pula, Eunji mulai khawatir jika dia tidak bisa menolong D.O. Ia takut D.O akan pergi selama-lamanya dan pergi meninggalkannya, karena Eunji mulai menyukai D.O. Eunji ingin D.O kembali dan hidup bersamanya. Hari ke dua puluh satu, D.O memberikan sebuah tanaman kaktus yang di ambil dari toko Eunji kepada Eunji. D.O sangat menyukai tanaman Kaktus.

“Ini untuk mu” D.O menyerahkan tanaman kaktus kecil kepada Eunji.

“Ini seperti kaktus yang di jual di toko ibu” Eunji merasa sering melihat tanaman kaktus yang di berikan oleh D.O

“Memang, aku mengambilnya dari toko ibu mu” D.O menjawab dengan merasa tidak bersalah dan senyuman lebar malah terpancar dari wajahnya.

“Dasar pencuri!” Eunji berseru kesal namun ia tertawa dan mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, aku akan merawatnya dengan baik” Eunji menerimanya dengan senang.

“Waktu ku tinggal sembilan hari lagi” D.O merasa sedih mengingat bahwa waktunya tinggal sebentar.

“Maafkan aku, aku belum menemukan bagaimana cara mengembalikan mu” Eunji merasa dia tidak berguna.

“Tidak apa-apa. Mungkin ini memang sudah menjadi takdir ku” D.O berusaha menenangkan Eunji.

“Kyung soo...” Eunji memanggil D.O dengan nada lembut.

“Iya?”

“Aku tidak ingin kau pergi. Aku ingin kau kembali, hidup bersama ku” Eunji meneteskan air matanya. Ia ragu akan mengatakan bahwa ia menyukainya D.O. D.O meraih tangan Eunji dan menggenggamnya.

“Kau pasti menemukan caranya. Aku juga ingin kembali dan hidup bersama mu, aku menyukai mu Eunji, Eunji-ah” D.O mengucapkan kalimat itu dengan sangat tulus dan mencium kening Eunji.
Hari ke dua puluh sembilan, Eunji masih belum menemukan bagaimana cara mengembalikan D.O ke dalam tubuhnya. Ia merasa sedih dan tidak berguna untuk seseorang yang mencintainya. Eunji datang ke rumah sakit menatap sedih tubuh D.O yang terbaring lemah.

“Kyung soo, maafkan aku” Eunji menangis memegang tangan D.O.
Sementara si hantu D.O sedang bersama malaikat Yong Hwa.

“Waktu mu tinggal besok” Yong Hwa memperingatkan.

“Aku tau” D.O berusaha tersenyum.

“Tapi apakah aku bisa pergi sekarang?” D.O sepertinya sudah merasa putus asa.

“Tidak, kau harus menunggunya sampai besok” Yong Hwa kemudian menghilang. D.O hanya sendiri di rooftop gedung rumah sakit.

Eunji masih berada di kamar perawatan D.O. ia masih menangis dan terus menangis. Ia kemudian mendekati wajah D.O dan mencium kening D.O.

“Aku mencintai mu Kyung Soo” gumam Eunji.
Hantu D.O yang masih berada di rooftop tiba-tiba menjadi tidak bergerak, ia merasakan sesuatu yang aneh. Ia melihat tangannya menjadi samar dan kemudian ia menghilang. Yong Hwa yang tadi menghilang meninggalkan D.O ternyata hanya memindah posisinya jauh di belakang D.O. Yong Hwa turut menyaksikan bagaimana D.O hilang.

Eunji sudah meninggalkan kamar perawatan D.O dan saat itulah, tubuh D.O yang terbaring lemah, mulai sedikit bergerak dan ia membuka matanya. Ia sudah sadar, dan nama pertama ia sebut adalah

“Eunji-ah” dengan lemah D.O mengucapkannya.
Flashback end

Kai sedang bersantai membaca komik di kamar D.O. Si hantu Krystal sedang keluar entah ke mana. D.O keluar dari kamar mandi.

“Ke mana dia?” D.O bertanya.

“Entahlah, mungkin jalan-jalan” Kai tengah fokus dengan komiknya lalu ia menutup komik dan bertanya dengan memasang wajah serius.

“Hyung, kau benar-benar tidak bisa mengingat saat kau menjadi hantu? Bagaimana kau melewati tiga puluh hari itu? Bagaimana kau bisa kembali, dan siapa yang sudah menolong mu?” rentetan pertanyaan di lontarkan Kai.

“Aku hanya mengingat Malaikat memberiku kalung dan mengatakan apa yang harus aku lakukan. Setelahnya sampai aku kembali aku tidak mengingatnya. Aku hanya terbangun dan hanya merasa bahwa aku tidur selama satu jam” jelas D.O

“Jadi, jika aku menolong Krystal. Saat di sadar, dia tidak akan mengenali ku? Dan tidak akan mengingat apa saja yang sudah di lalui olehnya selama tiga puluh hari itu?” Kai pensaran dengan jawabannya.

“Entahlah, mungkin saja” hanya itu jawabanya yang keluar dari D.O. Kai mengehembuskan nafasnya.

“Kenapa? Wajah mu terlihat khawatir” D.O melihat wajah khawatir Kai.

“Tidak” Kai menyangkal dugaan D.O

“Kau takut dia tidak bisa mengingat mu saat dia sadar?” D.O kembali bertanya.

“Bukan begitu”

“Kau takut dia akan melupakan semua kejadian bersama mu?” potong D.O

“Itu”

“Kau menyukainya?” potong D.O lagi.

“Apa! Tentu saja tidak! Bukan seperti itu! Dia hanya hantu” jawab Kai menyangkal.

“Itu hanya tiga puluh hari” D.O merasa Kai menyembunyikan sesuatu.

“Dua pilihan untuk mu” D.O memberikan Kai sebuah penawaran.

“Kau menolongnya, melihat dia sadar dan hidup bahagia meski dia tidak mengingat mu atau  Kau tidak menolongnya dan membiarkan dia selalu mengingat mu namun kau tidak bisa melihatnya” D.O memberikan pilihan yang menurut Kai sulit. D.O menatap kaktus yang di belinya tadi.

“Aku akan lebih memilih pergi selamanya dan akan selalu mengingat siapa yang menolong ku. Menurut ku itu yang lebih baik” D.O merasa sangat sakit hati mengucapkannya. Dadanya merasa sesak saat menatap kaktus itu. Kai hanya diam, ia merasa bimbang.

To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar