Author : Song Rae Won (dhytha)
Tittle : Angel
Genre : Romance, fantasy,killer.
Kategori : PG 15 , NC 18+
Length : Series
Soundtrack :
Tittle : Angel
Genre : Romance, fantasy,killer.
Kategori : PG 15 , NC 18+
Length : Series
Soundtrack :
Opening : EXO
K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack
Main cast :
Closing : EXO K – Heart Attack
Main cast :
Infinite Kim
Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part
7A
Cerita
sebelumnya
Naeun membantu Jiyeon membawa setumpuk buku untuk
diletakkan di gudang lantai 4. Awalnya Jiyeon bersikap biasa layaknyanya
manusia, namun tidak untuk waktu yang lama. Jiyeon akhirnya membuka identitasnya,
yang sebenarnya adalah black angel yang selama ini mengincar nyawa Naeun.
“Akhirnya kita bisa berdua Son Naeun. Hanya ada aku
dan kau!” ucap Jiyeon.
“Apa yang kau bicarkan? Aku tak mengerti maksud mu!”
tanya Naeun.
“Ini adalah kesempatan terakhir mu menghirup udara
segar!” ucap Jiyeon, matanya mulai berubah jadi merah.
“Mwo? Jiyeon! Kau kenapa? Ada apa dengan mu?”
“ucapkan selamat tinggal pada dunia! Son Naeun! Hari
ini juga kau akan mati di tangan ku!” ucap Jiyeon dengan pandangan mata merah
dan tajam. Tangan Jiyeon yang semula kosong tiba-tiba terdapat sebuah pisau
kecil namun tajam. Jiyeon mengangkatnya dan siap untuk mengarahkan pisau itu ke
arah Naeun yang kini sedang ketakutan.
“...kau! apa kau yang datang malam itu, ke apartment
L?” tanya Naeun, karena ia mengingat nada bicara Jiyeon yang dingin dan kejam.
“Ya itu aku! Apa kau tau Son Naeun? Aku lah yang
telah membuat mu koma selama 2 bulan! Kecelakaan yang hampir menimpa mu bersama
kakak mu, pot yang terjatuh dari atas gedung, semua itu... aku lah orangnya!”
ucap Jiyeon sembari melangkah mendekati Naeun. Naeun sendiri mundur perlahan
ketakutan.
“Kau benar-benar kejam!” teriak Naeun penuh
kemarahan.
“Untuk ukuran manusia aku memang sangat kejam. Tapi
tidak untuk ukuran black angel seperti ku!” jawab Jiyeon.
“Apa yang sebenarnya yang kau ingin kan? Kenapa kau
menginginkan nyawa ku!” tanya Naeun.
“Pertanyaan bagus! Aku hanya ingin kekuatan ku
bertambah dan kecantikan ku bertahan lama!” jawab Jiyeon.
“Kau benar-benar egois!” Naeun kembali berteriak.
“Ku rasa cukup Naeun! Saatnya kau mati!” Jiyeon
melemparkan pisau kecil yang ia pegang ke arah Naeun. Namun beruntung Naeun
masih bisa menghindar, ia berlari dan berusaha membuka jendela. Ia benar-benar
ketakutan.
“Seberapa besar pun usaha mu untuk keluar dari sini
akan sia-sia!” ucap Jiyeon yang masih mengejar Naeun. Naeun yang seluruh
tubuhnya bergemetar tak mampu untuk berlari secepat yang ia bayangkan saat ini.
Jiyeon berhasil mendapatkan tangan kiri Naeun. Naeun menariknya dengan sekuat
tenaganya yang punya saat ini.
“Aku mohon lepaskan!” teriak Naeun sebisanya ia
berteriak saat itu.
“Melepaskan mu? baik, setelah aku membunuh mu!”
Jiyeon semakin murka, ia mengangkat pisau yang ia pegang dan melukai tangan
Naeun.
“AAAKKKHHH!!!” teriak Naeun kencang! Darah segar pun
mengalir dari tangan kiri Naeun yang kini terkena luka sobek sekitar 7cm.
“HAHAHA!!!” Jiyeon justru tertawa puas melihat Naeun
kesakitan. Dan saat itu, Jiyeon sedikit lengah dan Naeun berhasil melepaskan
tangannya. Naeun keluar dengan peluh keringat ketakutan di sekujur tubuhnya.
Tangan kanan nya menahan tangan kirinya di sekitar luka agar tidak terus
menguncurkan darah. Naeun berlari menahan sakit, melewati koridor-koridor kelas
mencari pertolongan. Ia ingin sekali berteriak, namun tenggorokannya terasa
kering sekali untuk melakukan itu. Dan sampai di ujung koridor ia bertabrakan
dengan seorang namja putih dan tinggi.
**
Subin dan Suzy masih duduk berdua mempertanyakan
tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Kenapa L tidak boleh mendekati
Naeun? Dan mengapa Naeun harus menjauhi L? Pertanyaan itu terus berputar di
otak Subin dan Suzy.
“Apa yang kalian fikirkan?” ucap Taemin yang
tiba-tiba datang bersama Kai.
“Kalian?” ucap Subin dan Suzy bersamaan.
“Di mana Naeun?” tanya Kai.
“Tumben sekali kau menanyakan dia? Biasanya kau
tidak perduli dia ada bersama kita atau tidak?” ucap Suzy.
“Sssttt! Jaga bicara mu Suzy!” bisik Subin pada Suzy
namun masih menaruh senyum-senyum geje pada Kai.
“Kau merindukannya?” lanjut Suzy.
“Suzy hentikan!” bisik Subin lagi.
“Kau menyukainya?” tanya Suzy lagi.
“Hei!” bisik Subin lagi.
“Atau bahkan kau mencintainya?” tambah Suzy.
“...” Kai hanya diam seribu bahasa dan tampangnya
sama sekali tidak menghiraukan Suzy berbicara.
“Eeemm... iya ngomong2 di mana Naeun?” tanya Taemin.
“Kalian mengetahui yang tidak kami ketahui kan?”
tanya Suzy curiga.
“...” “...” “...” Subin, Kai dan Taemin hanya diam
dan saling bertukar pandang.
“Apa yang sebenarnya terjadi pada Naeun?” tanya Suzy
bernada tajam.
“Suzy, sudahlah. Apa yang kau bicarakan? Hentikan!”
ucap Subin berusaha menenangkan Suzy.
“Kenapa L tidak boleh mendekati Naeun? dan Naeun
harus menjauhinya? Kalian tidak suka pada L? Apa alasan kalian tidak suka
dengan nya? Dia musuh lama kalian? Apa kalian iri karena dia lebih tampan dari
pada kalian? Kalian cemburu?” tanya Suzy panjang lebar.
“Karena dia ingin nyawa Naeun!” ucap Kai singkat
bernada dingin.
“Apa! Apa kau bilang? Nyawa?” tanya Suzy tidak
percaya.
“Entah kau percaya atau tidak, L bukanlah manusia
seperti kita” ucap Taemin.
“Bukan manusia lantas apa!?” tanya Subin yang cukup
kaget mendengarnya.
“terlalu panjang untuk di ceritakan” jawab Taemin. Lalu
ponsel Kai bergetar dan ia menerima pesan. Lagi-lagi dari nomer yang tidak di
kenal sama seperti kemarin malam. Isi pesan itu adalah
“Naeun dalam bahaya”
Setelah menerima pesan itu, Kai dengan terburu-buru
meninggalkan teman-temannya bertiga itu untuk mencari keberadaan Naeun.
“Yaa! Kau mau ke mana!?” teriak Suzy.
“Taemin! .... Naeun!” ucap Yooara yang tiba-tiba
muncul di taman belakang. Taemin pun tanggap dan segera ikut mencari keberadaan
Naeun. Subin dan Suzy mengikuti Taemin.
“Ada apa dengan Naeun? Naeun kenapa?” tanya Subin
dan Suzy.
“Dia dalam bahaya, cepat cari dan temukan dia!” ucap
Taemin. Mereka bertiga pun berpencar ke seluruh kampus untuk mencari Naeun.
Tidak hanya Kai, Taemin, Subin, Suzy saja yang mencari keberadaan Naeun. Suho
dan Yooara juga sibuk mencari Naeun.
**
Bbrruukkk! Naeun berlari ketakutan dan menabrak
seorang yang namja putih, tinggi dan tentu saja tampan.
“Gwaenchanayeo? (kau tidak apa-apa?)” ucap Kris.
“Tolong aku!” ucap Naeun.
“Tangan mu terluka! Ayo kita ke rumah sakit!” ajak
Kris.
“Tangan ku tidak apa-apa. Ada orang yang ingin
membunuh ku! Dia mengejar ku sekarang!” ucap Naeun sambil menunjuk ke belakang.
“...” Kris hanya diam dan melihat dengan tajam ke
arah ujung koridor di belakang Naeun berasal tadi.
“Ku mohon tolong aku!” Naeun memohon, ia sangat
ingin sekali segera keluar dari tempat ini, dan tidak melihat Jiyeon yang saat
ini benar-benar sedang murka mengincar nyawanya.
“Ayo ikut aku!” ucap Kris pada Naeun dan segera
membantu Naeun bangkit dan mengajaknya keluar kampus. Jiyeon sempat melihat
mereka. Dan ia semakin marah karena incarannya jatuh ke tangan Kris.
“YAA! BERHENTI KALIAN!” ucap Jiyeon. Namun
teriakannya sama sekali tidak menghentikan langkah kaki Naeun yang benar-benar
ingin kabur dari cengkraman tangan Jiyeon. Naeun dan Kris keluar gedung kampus
dan segera menuju parkiran mobil. Saat akan memasuki mobil Kris. Kai melihatnya
dari kejauhan.
“SON NAEUN! NAEUN!” teriak Kai sebisa ia berteriak
saat itu. Ia berlari dengan kekuatan teleportaionnya namun kalah cepat oleh
Kris. Dan dengan segera, ia mengambil mobilnya dan mengikuti ke mana mobil Kris
pergi. Dan tak lupa ia menghubungi teman-temannya bahwa ia sudah menemukan
keberadaan Naeun.
Mobil Kris yang telalu cepat membuat Kai menjadi
kehilangan jejak. Sedangkan Kris dan Naeun sudah sampai di tempat tujuan. Namun
tempat ini aneh, sebuah bangunan yang belum selesai di bangun dan telah
mangkrak selama bertahun-tahun. Dan itu menjadi pertanyaan Naeun kenapa ia di
bawa ke tempat ini.
“Tempat apa ini?” tanya Naeun, yang sedikit lega
bahwa ia telah lepas dari kejaran iblis Jiyeon.
“Kau akan aman di sini, bersama ku” jawab Kris. Kris
turun dari mobil dan membukakan pintu Naeun. ia mempersilahkan Naeun turun
dengan sopan. Dan tiba-tiba dengan cepat, Kris mengarahkan kedua tangan Naeun
ke belakang dan menalinya dengan sangat kencang.
“YAA! APA YANG KAU LAKUKAN!” teriak Naeun kesakitan.
“Kau masih ingat aku bukan?” tanya Kris.
“.....” Naeun yang ketakutan benar-benar kehilangan
daya ingatnya.
“Bukankah Taemin dan Suho sudah memperingatkan mu
untuk berhati-hati dengan ku?” tambah Kris bernada dingin. Meskipun sedang liar
dan rasa ingin membunuh yang tinggi. Ia tetap terlihat tampan dan benar-benar
maskulin.
Naeun perlahan mengingat kejadian di mana Kris akan
menabraknya.
“Kau?!?” ucap Naeun.
“Ya, apa kau tau Son Naeun? yang mengincar nyawa mu
bukan hanya Jiyeon. Tapi aku juga!” ucap Kris.
“Akh! Ini benar-benar gila! Seberapa penting kah aku
bagi kalian hingga kalian mengincar nyawa ku seperti ini!” jawab Naeun kesal.
Kini Naeun telah keluar dari lubang buaya, namun ia justru masuk ke kandang
harimau. Kris membawa Naeun ke dalam gedung, dan sesampainya mereka di lantai
6. Naeun di ikat di salah satu beton penyangga bangunan.
“Nasib ku benar-benar menyedihkan! Apakah aku harus
benar-benar mati di antara mereka berdua? Jika di suruh memilih, mungkin aku
akan memilih terbunuh di tangan Kris dari pada aku harus terbunuh di tangan
Jiyeon” gumam Naeun dalam hati.
“Aku tidak akan membunuh mu begitu saja. Tapi dengan
perlahan aku akan mengantar mu ke surga. Sedikit bermain-main akan
menyenangkan” ucap Kris sembari melihatkan pisau kecil nan tajam tepat di depan
muka Naeun.
“Bermain-main? Dengan kata lain kau akan menyiksa ku
terlebih dahulu?” tanya Naeun.
“Kau cukup pintar Naeun, tapi sayang kau harus mati
hari ini” jawab Kris.
“Apa kau tidak menyesal akan membunuh yeoja seperti
ku?” tanya Naeun.
“Ada yang lebih cantik dari mu” jawab Kris singkat
sambil mengasah pisaunya yang sebenarnya sudah sangat tajam.
“Pasti kekasih mu kan?” Naeun berusaha membuat
pembicaraan agar Kris semakin mengulur waktu untuk menghabisi nyawanya.
“Ne, dia kekasih ku. Im Yoona. Dia sungguh lebih
cantik dari mu” jawab Kris yang sekarang mulai sedih karena mengingat Yoona.
“Kau sangat mencintainya?” tanya Naeun lagi, dan
dalam hati Naeun masih berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya.
“Aku benar-benar mencintainya. Dan aku tak mau
kehilangan dia” jawab Kris bernada dingin dan aura untuk segera menghabisi
nyawa Naeun muncul.
“Kau tak ingin kehilangan dia, tapi kau akan berbuat
hal yang mungkin akan menyebabkan Yoona marah pada mu dan sangat membenci mu!”
ucap Naeun.
“....” Kris hanya diam tak mengerti apa yang
dibicarakan oleh Naeun.
“Membunuh! ... apa yang kau peroleh dari membunuh
ku! ... yang ada kau akan di benci oleh Yoona!” jelas Naeun.
“Hahaha.... kau benar-benar sok tau!” jawab Kris
tertawa, namun kembali ke ekspresinya yang maskulin dan dingin.
“Justru dengan membunuhmu, aku bisa hidup bersama
lagi dengan Yoona. Sebenarnya yang ku inginkan dari mu hanyalah hati mu!” ucap
Kris sambil menunjuknya bagian tubuh luar Naeun di mana letak organ hati.
“Hati?!?” Naeun bingung.
“Kecelakaan parah yang kau alami 3 bulan yang lalu,
telah melukai organ hati mu! kau koma selama 2 bulan dan keadaan mu benar-benar
tidak menunjukkan hasil untuk kau bisa sembuh” jelas Kris.
“...” Naeun hanya diam dan berusaha mengingat
kejadian yang telah ia lewati selama 3 bulan kebelakang.
“Apa sedikit pun kau tidak ingin bertanya, bagaimana
kau bisa bangun dari koma? Bagaimana bisa kau hidup sampai detik ini?” tanya
Kris.
“Hentikan! Kau pasti mengarang ini semua bukan?”
ucap Naeun yang tidak mau mendengarkan kelanjutan cerita Kris.
“Kau bisa bangun dari koma selama 2 bulan karena kau
menerima donor hati dari Yoona. Kau bisa hidup sampai detik ini karena hati
Yoona. Dan sekarang, aku akan meminta kembali hati Yoona, agar dia kembali dan
bisa hidup bersama ku lagi” jelas Kris.
“Mustahil!” sentak Naeun.
“Tak ada yang mustahil, bagi angel seperti ku!” ucap
Kris dan mulai bermain dengan pisau kecilnya yang dari tadi di asah
ketajamannya. Pisau itu dilayangkan ke hadapan Naeun. Naeun menutup matanya
rapat.
“Di mana pun, jangan di wajah! Aku tak ingin mati
dengan meninggalkan bekas luka di wajah!” ucap Naeun lirih ketakutan.
“Akan mati saja kau masih memikirkan wajahmu?
Benar-benar...” jawab Kris, dan tanpa banyak bicara lagi. Kris mulai melukai
lengan tangan kanan Naeun hingga robek 8cm. Darah segar mengucur dan Naeun
berteriak kesakitan.
Teriakan Naeun yang cukup keras membuat para angel seperti
Suho mendengarnya. Suho yang dari tadi mencari keberadaan Naeun akhirnya
menemukan tempatnya di mana Naeun berada dan segera menghubungi Kai dkk.
“dia ada di gedung XY” isi pesan Suho untuk Kai. Kai
yang baru saja menerima pesan itu langsung tancap gas mobilnya. Sedangkan Suho
yang sudah dekat di lokasi gedung XY segera masuk ke dalam mencari keberadaan
Naeun. Kris menyadari kedatangan Suho, sahabat lamanya ini.
“Ada tamu yang tidak di undang” ucap Kris setelah
melukai lengan tangan kanan Naeun.
“...” Naeun tidak menanggipanya, ia masih kesakitan
dengan kedua tangannya yang kini terluka.
“Kris! Lepaskan dia!” ucap Suho begitu menemukan
keberadaan Naeun.
“tidak akan!” jawab Kris.
“Jika kau benar-benar mencintai Yoona. Ini adalah
cara yang salah. Yoona sudah benar-benar memberikan hatinya untuk Naeun.
biarkan hatinya tetap hidup meskipun pada raga orang lain. Jika kau
mengambilnya kembali dan mengembalikannya pada Yoona dan berharap Yoona bisa
hidup kembali, itu memang bisa. Tapi aku yakin Yoona tak akan mau
melakukannya.” Ucap Suho.
“Diam kau! Pergilah! Atau kau juga akan mati di
tangan ku!” jawab Kris kesal.
“Kau ingin membunuh ku juga? Baiklah! Silahkan, tapi
lepaskan Naeun sekarang juga!” ucap Suho
“Tidak akan pernah!” Kris mengepalkan tangan
kanannya dan mengeluarkan sebuah cahaya biru yang kemudian di arahkan ke Suho.
Dan pertarungan antar sahabat, Suho dan Kris pun terjadi. Ya, pertarungan antar
sahabat. Mereka adalah sesama white angel. Dan yang mengubah Kris menjadi
sekejam black angel adalah, karena kehilangan seorang Yoona. Yeoja yang sangat
di cintainya. apa pun akan ia lakukan agar Yoona bisa kembali hidup, meskipun
itu harus membunuh yeoja cantik dan tak bersalah seperti Naeun.
“Naeun? gwaenchanayeo?” ucap L yang tiba-tiba muncul
di samping Naeun. karena asik bertarung dengan Suho. Kris tidak menyadari bahwa
L datang.
“L?” jawab Naeun lirih dan kaget begitu melihat
kemunculan L.
“Ayo ikut aku!” ajak L. Ia sudah melepaskan ikatan
tangan Naeun. Keadaan Naeun benar-benar lemas tak berdaya karena lukanya telah
mengelurakan cukup banyak darah.
“Kajja! Kau masih kuat untuk berjalan kan?” tanya L
khawatir.
“....” Naeun hanya diam dan mengangguk. L segera
mengajak Naeun lari untuk meninggalkan tempat itu. L sendiri berlari sambil
sedikit menahan rasa sakit di dada nya yang semakin lama semakin sakit. Namun
di tengah perjalanannya mereka di lantai 4, Naeun mulai kelelahan dan tak
sanggup lagi untuk berjalan. Ia jatuh terduduk,
“Kau tidak apa-apa?” tanya L khawatir, sebenarnya L
juga sudah terlihat sangat lelah dan pucat namun apapun yang akan ia lakukan
demi melindungi Naeun.
“Aku lelah!” ucap Naeun dengan nafas
tersengal-sengal.
“Cepat naik ke punggung ku!” perintah L sambil
menyediakan punggungnya untuk menggendong Naeun. Baru saja Naeun di gendong
oleh L, tiba-tiba...
“Ooo... apa ini!? Kim Myung Soo...? Son Naeun...?
Hahaha.... kalian benar-benar serasi sekali!” ucap Jiyeon yang saat ini sudah
berdiri di hadapan L dan Naeun.
“Jiyeon!?” ucap L terkejut.
“Apa!? Ada yang salah? ... aah, tentu saja salah! Seharusnya
Naeun sekarang ada di tangan ku dan seharusnya kau sudah tiada Kim Myung Soo!
Tapi kau cukup kuat untuk bisa bertahan sampai detik ini!” jawab Jiyeon.
“Kaulah yang seharusnya mati Park Jiyeon!” ucap
seorang namja tegas.
To
be continued