Sabtu, 19 Januari 2013

FF Suju dan SNSD Part 2


Author       : Song Rae Won.
Genre         : Romance
Chapter      : Part 2
Cast           : Yoona (SNSD)       Siwon (SuJu)
                    Yuri (SNSD)           Yesung (SuJu)
                    Seohyun (SNSD)    Kyuhyun (SuJu)
                    Jessica (SNSD)       Donghae (SuJu)

Dan bruk! Yoona pingsan, namun beruntung tubuh Yoona segera di topang oleh Siwon.
*at Yoona house*
“Yoona? Kau sudah sadar?” tanya Yuri khawatir. Yoona masih berusaha membuka matanya.
“Yoona? Gwenchanayo?” ucap Siwon mengkhawatirkan.
“Odiega?” tanya Yoona yang belum sepenuhnya sadar.
“Ini di kamar mu sendiri Yoona. Tadi kau kehilangan kesadaran saat di sekolah. Untung saja ada Siwon yang menolong.” Jessica menjelaskan.
“Jeongmal? Gomawoyo...” Yoona berterima kasih pada Siwon yang duduk di sampingnya.
“Onnie. Kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit?” tanya Seohyun.
“Oh... apa kau semalam minum wine?” Yuri menyela.
Yoona dan Siwon saling memandang.
“Memang kenapa jika Yoona meminum wine?” tanya Jessica pada Yuri.
“Kau tidak ingat? Saat party ulang tahun ku, Yoona di paksa untuk meminum segelas wine. Tapi ia hanya bisa meminum setengah gelas. Dan hasilnya, ia tidak masuk kuliah selama dua hari.” Jawab Yuri.
Raut wajah Siwon menunjukkan rasa bersalah.
“Sudahlah! Aku tidak apa-apa. Ini bukan karena wine.” Jawab Yoona.
Kyuhyun, Yesung dan Donghae tiba di rumah Yoona. Mereka hendak melihat keadaan Yoona. Setelah cukup lama berada di rumah Yoona melihat keadaannya. Mereka pun pulang. Namun saat meninggalkan rumah Yoona langkah kaki Siwon sangat berat. Seperti ingin berada di rumah Yoona terus dan menjaga Yoona.
“Hyung! Apa kau tidak ingin pulang?” tanya Kyuhyun.
“Ah... kau duluan. Ada tempat yang ingin ku kunjungi” jawab Siwon berusaha mencari alasan.
“Tempat apa itu? Apa kau tidak ingin mengajak ku?”
“Ani! Sudahlah, bukankah kau harus mengantar Seohyun pulang? Hari sudah hampir gelap”
“Ne, arraseo” jawab Kyu yang kemudian melajukan mobilnya. Sementara Yuri, Yesung, Jessica dan Donghae sudah meninggalkan rumah Yoona dari tadi.
    Siwon kembali masuk ke dalam rumah Yoona. Ia menekan bel rumah Yoona. Tingtung!

*Yoona pov*
    Aish! Siapa lagi itu? Aku ingin beristirahat. Andaikan bibi tidak mengambil libur hari ini. Dan andaikan amma dan appa sudah pulang dari Jepang. Pasti istirahat ku tidak akan ada yang mengganggu.
“Hah? Siwon? Bukankah?”
Bukankah ia harus pulang dari tadi bersama Kyuhyun? Tapi kenapa ia kembali lagi.
“Bolehkah aku masuk?”
“Ne, masuklah.”
Apa lagi yang akan ia lakukan? Apakah ia tidak melihat keadaan ku sekarang?
“Yoona ssi, mianhe. Sincha mianhe”
Apa? Dia meminta maaf?
“Untuk apa kau meminta maaf?”
“Jika aku tidak memberi mu wine malam itu. Pasti kau sekarang tidak akan seperti ini.”
“Oh, itu. Gwaencahana. Aku juga salah, aku tahu akan seperti ini. Bukankah seharusnya aku menolaknya?”
*Yoona pov end*

*Siwon pov*
    Aku sungguh merasa bersalah melihat wajahnya yang pucat. Aku mendekatinya dan memeluknya. Kepalanya tepat bersandar di dada bidang ku.
“Yoona ssi, bolehkah aku menjaga mu malam ini?”
Tanya ku penuh harap.
“Mwo?”
“Anggap saja aku membayar kesalahan ku dengan menjaga mu.”
“Baiklah, tapi hubungi Kyu terlebih dulu. Kau pasti belum berpamitan dengannya.”
Hah? Apa dia bisa membaca pikiran ku? Kenapa ia tahu jika aku belum berpamitan dengannya?
“ne, aku akan menghubunginya.”
Setelah aku menghubungi Kyuhyun, aku berusaha menyiapkan bubur hangat untuk Yoona. Beruntung ibu selalu mengajari ku membuat bubur sendiri, untuk merawat nenek saat di rumah sakit.
“Yoona bolehkah aku masuk?”
“Tunggu! Aku masih ganti baju.”
Pintu kamarnya yang sedikit terbuka, membuat ku tak sengaja melihat Yoona sedang berganti pakaian. Ia tampak kesulitan mengaitkan bra yang memang berada di belakangnya. Aku masuk secara perlahan dan membantunya memasang pengait bra itu.
“Ah, kau? Kenapa kau masuk?”
“mianhe, aku hanya ingin membantu mu. Itu bubur hangat untuk mu. Makanlah selagi masih hangat.”
Aku pun pergi meningalkan Yoona di kamarnya.
*Siwon pov end*

*Yoona pov*
    Dia membantu ku memasang pengait bra ku, dan kemudian pergi begitu saja? Tidak seperti namja lain. Mungkin mereka tidak menyia-nyiakan moment seperti ini. Tapi malam itu... ah ani! Ya, itu pasti karena pengaruh wine. Bubur? Jarang sekali, seorang namja pintar membuat bubur. Aku mencobanya sedikit, ya rasanya tidak terlalu buruk. Bahkan ini lebih enak dari pada buatan bibi.
    Setelah menghabiskan bubur buatan Siwon, aku turun ke bawah untuk meletakkan piring kotor ini di dapur. Saat berada di bawah, aku melihat Siwon sedang tertidur di sofa. Ia pasti lelah. Aku memberinya selimut agar tidak kedinginan. Aku pun meninggalkannya karena aku sendiri ingin beristirahat.
*Yoona pov end*

*Siwon pov*
    Dia memberi ku selimut dan kemudian meninggalkan ku. Aku membuka mata ku, ya sebenarnya aku belum benar-benar tertidur. Bagaimana aku bisa tidur saat seperti ini. Aku begitu mengakhawatirkan keadaannya. Bagaimana pun ini semua salah ku. Aku mengingat kejadian malam itu, ciuman itu. Dan kejadian barusan, tentang pengait bra. Aku masih ingat betul tubuhnya yang putih, mulus dan yang pastinya seksi itu.
“Aish! Apa yang kau pikirkan Siwon!”
Aku menggeleng-gelengkan kepala ku, untuk mengusir pikiran yang tidak berguna itu. Dan aku pun memejamkan mataku untuk beristirahat.
*pagi harinya*
    Aku mempersiapkan sarapan untuknya. Aku ingin membangunkannya, tapi aku tak tega. Aku tinggalkan sebuah surat kecil di meja makan. Dan aku pun pergi meninggalkan rumah Yoona menuju kampus.
*Siwon pov end*

*Yoona pov*
    Aku bangun dari tidur nyenyak ku, sepertinya aku sudah lebih baik dari kemarin. Aku turun dan mendapati Siwon sudah tidak berada di sofa. Aku mencari dan memanggilnya. Saat di dapur tepat di meja makan, aku terkejut dengan sarapan pagi yang sudah siap. Aku melihat kertas kecil bewarna kuning.
“Jika kau sudah bangun, jangan lupa mandi dan makan sarapan pagi mu. Aku pergi dulu. Hari ini aku ada pertandingan. Aku harap kau bisa datang.”
Tertanda Siwon. Jadi semua ini yang menyiapkanya dia? Sudah keren, tampan, pintar masak lagi! Kau sungguh mempesona Siwon ssi.
*Yoona pov end*

*at lapangan basket*
“Siwon ssi! Fight thing!!!” para yeoja sedang meneriaki Siwon memberi semangat.
“Ya! Kenapa hanya Siwon hyung saja yang mereka teriakki?” gumam salah satu pemain.
“Jadi kau ingin ada yang meneriakki nama mu?” celetuk Tao.
“Tentu saja, aku ingin mereka berteriak, Kris oppa! Fight thing!!!” jawab Kris.
“Tao oppa! Fight thing!!!” teriak para yeoja sambil membawa sebuah spanduk bertuliskan Tao oppa fight thing! I Love You!.
“Yaa! Kenapa jadi nama mu yang mereka teriakki?” teriak Kris kesal.
“Sabarlah hyung, pasti ada yang memberi mu semangat!” jawab Tao sambil menepuk punggung Kris dan meninggalkannya untuk melakukan pemanasan.
“Ya! Apakah kau tidak menghubungi Yoona, bagaimana dengan keadaannya?” tanya Jessica pada Yuri.
“Anio” jawab Yuri cuek yang sedang mengirim pesan kepada Yesung.
“Aku dengar dari Kyuhyun, semalam Siwon oppa tidur di rumah Yoona onnie untuk menjaganya” ucap Seohyun.
“Mwo???” teriak Jessica dan Yuri serentak.
“Yaa! Kenapa kalian berteriak! Nah, itu Yoona onnie” jawab Seohyun sambil menutup kedua telinganya yang kemudian berlari menghampiri Yoona.
“Onnie, gwaenchana?” tanya Seohyun.
“Ne, gwaenchana.” Jawab Yoona.
“Yaa! Apa semalam kau tidur bersama Siwon?” tanya Yuri curiga.
“Mwo?” jawab Yoona.
“Bukan seperti itu Yuri! Apa Siwon semalam tidur di rumah mu?” tanya Jessica.
“Ne, dia tidur di rumah ku...” Yoona belum selesai menjawab langsung di sela oleh Yuri.
“What! Ini berita besar!”
“Yaa! Apanya yang berita besar! Aku tidur di kamar ku, dan dia tidur di sofa ruang tengah. Kenapa pikiran mu sempit sekali Yuri ssi!” jawab Yoona.
“Sudahlah! Pertandingannya sebentar lagi di mulai! Kajja!” ajak Seohyun.
    Pertandingan basket di mulai, wasit meniup peliut quarter pertama. Kris dan Tao terus menerus mencetak angka demi angka. Namun Siwon nihil. Quarter kedua, ketiga pun berlalu, namun Siwon belum juga mencetak angka. Ini quarter keempat, di mana ini adalah quarter terakhir. Ini kesempatan terakhir Siwon untuk bisa mencetak angka. Dan detik-detik terakhir, Siwon mencoba threepoin. Dan..... blung! Siwon berhasil. Wasit kemudian meniup peliut panjang yang pertanda pertandingan telah berakhir. Semua penonton bersorak karena club basket kampus Siwon menang.
    Yoona senang melihat kemenangan Siwon. Namun ia tiba-tiba menghilang dari tribun penonton. Ternyata ia sudah berada di loker room Siwon. Ia berdiri di depan loker Siwon.

*Yoona pov*
    Aku berdiri di depan loker nya. Ya ini loker Siwon. Aku meletakkan botol minum dan aku memberinya sebuah surat. Aku melihat lokernya penuh dengan foto-foto saat ia bertanding dan kemenangan-kemenangan yang dia raih. Tidak berlama-lama aku pun segera meninggalkan loker room ini. Aku kembali ke lapangan basket, namun tempat ini sudah sepi.
*Yoona pov end*

*Siwon pov*
    Aku meninggalkan lapangan basket dan menuju loker room ku. Aku membuka loker room ku, ada sebuah botol minum dan sebuah surat.
“Selamat atas kemenangan mu kurigo gomawo kau sudah menjaga ku semalam”
Tertanda Yoona ssi. Tiba-tiba aku ingin bertemu dengannya, aku pun berlari mencari keberadaan Yoona dan aku menemukannya di lapangan basket sedang bermain bola, berusaha memasukkannya ke dalam ring. Aku berjalan perlahan mendekatinya, dan bola yang ia mainkan menggelinding dan berhenti tepat di kaki ku.
“Oh, Siwon ssi?”
Ucapnya. Aku hanya tersenyum melihatnya.
“Gomawo”
“Untuk?”
“Minuman ini?”
“Oh itu? Ne cheonma”
Aku berjalan lagi untuk melihatnya lebih dekat. Kini aku berdiri tepat di hadapannya. Dan aku memeluknya.
“Ya, Siwon. Apa yang kau lakukan?”
Dia berusaha melepaskan pelukkan ku.
“Yoona, sarangheo”
Entah kenapa kalimat itu bisa keluar dari mulut ku. Aku tahu sekarang ia sangat terkejut karena kalimat ku itu. Dia hanya terdiam dan entah setan apa yang sedang merasuki ku. Aku menciumnya, melahap bibir indahnya.
*Siwon pov end*

*Yoona pov*
    Apa kalimat yang baru saja aku dengar? Dan, dia kembali mencium ku? Ottokke? Dia berusaha untuk membuatku membalas ciumannya. Dia menggigit bibir bawah ku, yang membuat ku kesakitan dan membuka mulut ku. Dia pun berhasil mengakses bebas bibir ku. Tangan ku yang masih membeku seolah-olah tiba-tiba cair dan memegang erat pinggang Siwon. Aku memejamkan mata ku dan membalas ciuman itu. Kedua tangannya memegang wajah ku seolah-olah agar aku semakin tidak bisa melepaskan ciumannya. Untung saja aku memakai highheels. Jadi aku tidak terlalu jinjit untuk bisa membalas ciuman ini.
“eehhhmmm hhhmmmmm....”
Desahan-desahan seksi secara sadar keluar dari mulut ku. Kami berdua saling bertukar saliva. Aku lelah, aku pun melepaskan ciumannya dengan sedikit mendorongnya.
“Waeyo?”
Tanyanya yang masih memegang wajah ku.
“Aku lelah... aku harus pergi”
Jawab ku dan melepaskan tangannya dari wajah ku. Aku pun pergi meninggalkannya, kali ini tidak seperti malam itu, dia tidak menahan ku pergi.
*Yoona pov end*

    Di sisi lain lapangan basket, rupanya ada seseorang yang memperhatikan dan memotret kejadian Siwon dan Yoona tadi. Dia seorang namja... tapi siapakah namja itu?
-TBC-

2 komentar:

  1. wah wah wah kenapa yoona tiba"pergi¿ dn blm bales perasaanya siwon oppa tuh..
    ahh annyeong author aku yoonwonited akut jd baca ff ini daebak deh :) gomawo

    BalasHapus
  2. keren, tapi ini alurnya kecepetan :( kalo menurutku sih hehe :D

    BalasHapus