Rabu, 21 November 2012

Chapter 4

    Yeun Hee, Sehun dan Luhan berada di depan masing-masing loker mereka. Sehun kembali menemukan kotak di dalam lokernya. Ini sudah yang ke tujuh kalinya sejak hari pertama masuk sekolah. Dia hanya tersenyum dan menutup lokernya kembali. Sehun akan mengambil kotaknya saat dia akan pulang sekolah.
    Saat istirahat seperti biasanya mereka makan di kantin bersama atau kalau tidak duduk bersantai di taman belakang sekolah. Dan mereka saling berbagi cerita.
    “Kalian tahu? Sabtu kemarin Kai sedang melakukan pemotrettan di studio oppa” ucap Yeun Hee pada Sehun dan Luhan.
    “Jinja? Geuraeseo, kau tidak meminta tanda tangannya atau tidak meminta untuk berfoto bersamanya?” jawab Sehun.
    “Aniyo! Itu terlalu berlebihan. Kami hanya makan siang bersama. Setelah itu dia pulang” jawab Yeun Hee sambil tersenyum.
    “Bukankah sabtu besok adalah tanggal 14 Januari?” ucap Luhan.
    “Memangnya ada apa dengan tanggal 14 Januari? Apakah ada yang berulang tahun?” jawab Sehun.
    “Ah! Ne... Kai berulang tahun!” teriak Yeun Hee.
    “Bagaiamana kalau kita adakan pesta kejutan untuknya?” lanjut Yeun Hee.
    “Ah! Bagaimana bisa kita melakukannya?! Dia adalah bintang idola. Yang mempunyai jadwal yang pasti sangat sibuk” jawab Sehun.
    “Aku akan meminta tolong Suho oppa. Agar dia membujuk Kai dengan alasan apapun agar mau datang ke studio oppa. Oppa adalah kakak kelas Kai saat SMA. Mereka sangat dekat” jawab Yeun Hee.
    “Jadi kau akan adakan pesta di studio Suho hyung?” tanya Luhan.
    “Ne” jawab Yeun Hee singkat.
    “Geurae. Aku doakan berhasil” jawab Sehun.
    Mereka masuk ke dalam kelas kembali setelah mendengar bunyi bel. Saat pelajaran berlangsung Yeun Hee dan Sehun begitu memperhatikan guru yang sedang mengajar. Sementara Luhan dan Kristal malah bercanda. Sontak guru Lee Teuk yang pada saat itu mengajar bahasa inggris langsung melempar penghapus papan dari kejauhan dan tepat mengenai kepala Luhan. Semua murid sontak tertawa, namun Luhan kesakitan dan Kristal hanya tersenyum kecil dan menundukkan kepalanya.
**
    Yeun Hee sampai rumah, dan langsung menghampiri bibi Hye Yeon yang sedang berkebun di taman belakang rumah.
    “Ahjuma!” panggil Yeun Hee.
    “Ne, noona” jawab Bibi.
    “Ahjuma, apakah kau bisa membuat kue tart?” tanya Yeun Hee dengan senyum di pipinya.
    “Wae? Kau akan ingin belajar membuatnya?”
    “Ne. Ajari aku ahjuma! Aku ingin membuatkan untuk orang spesial”
    “Jinja? Nuga?”
    “Hem... haruskah aku beri tahu siapa?” jawab Yeun Hee sambil matanya melirik ke atas.
    “Geurae, aku tidak akan mengajari mu” jawab Bibi lalu melanjutkan menyiram bunga.
    “Ahjuma!” teriak Yeun Hee cemberut.
    “Aku hanya menggoda mu” jawab Bibi sambil tersenyum mendengarnya Yeun Hee pun senang dan memeluk bibi.
**
    Sementara itu Yuri bersiap-siap untuk berangkat pemotrettan. Dia di antar oleh Kyunhyun.
    “Apakah kau benar-benar akan menerimanya?” tanya Kyuhyun.
    “Ne. Ini hanya sebentar. Gwencahana” jawab Yuri.
    Mereka pun sampai di lokasi pemotrettan. Yuri sedang berganti baju dan Kyunhyun menunggunya di dekat mobil. Yuri selesai berganti dan mulai mengambil gaya untuk pemotrettan. Angin di lokasi sangat besar sehingga membelai rambut Yuri yang terurai panjang.
    Ponsel Yuri berbunyi, telepon dari Baekhyun. Kyunhyun pun mengangkatnya karena ponsel Yuri sedang di pegang olehnya.
    “Yeoboseo? Aku Kyuhyun. Yuri sedang pemotrettan” ucap Kyunhyun.
    “Apakah masih lama? Jika sudah selesai cepatlah datang kemari. Ada jadwal pemotrettan untuknya” jawab Baekhyun.
    “Geurae, akan ku sampaikan” jawab Kyuhyun dan kemudian Baekhyun menutup telponnya.
    Yuri selesai dan bersiap-siap pulang. Kyuhyun menyampaikan pesan Baekhyun. Mereka pun langsung pergi ke studio Suho. Dalam perjalanan, Yuri tertidur. Kyuhyun melihat Yuri yang tengah tertidur pulas. Ia melihat tangan Yuri yang merah, dan ia pun mulai khawatir. Kyuhyun pun menghentikan mobilnya di depan sebuah swalayan untuk membeli sesuatu.
    Yuri sampai di studio Suho. Ia langsung masuk ke ruang ganti. Yang biasanya Yuri hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima menit, tapi selama sepuluh menit dia belum keluar.
    “Kenapa dia lama sekali?” tanya Suho.
    “Molla, aku akan memanggilnya” jawab Baekhyun.
    “Hyung, biar aku saja” sahut Kyuhyun yang langsung berdiri dari duduknya.
    Kyuhyun mengetuk pintu ruang ganti dan memanggil nama Yuri berkali-kali. Tapi Yuri di dalam ruangan hanya berdiri mematung di depan cermin. Kyuhyun mulai khawatir karena Yuri tidak menjawab panggilannya. Ia pun mencoba membuka pintu ruang ganti yang ternyata tidak di kunci oleh Yuri. Saat masuk Kyuhyun kaget melihat Yuri yang hanya berdiri mematung di depan cermin, melihat seluruh wajah dan tubuhnya memerah. Yuri kemudian tertunduk terlemas dan menangis. Kyuhyun langsung memeluk Yuri.
    Suho merasa tidak enak dan berfikir terjadi sesuatu hal yang buruk. Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Yuri dan Kyuhyun di ruang ganti. Suho kaget begitu melihat Yuri menangis di pelukkan Kyunhyun.
    “Apa yang terjadi?” tanya Suho. Dan Yuri pun mulai melepaskan pelukkannya dari Kyuhyun. Sontak Suho kaget melihat keadaan Yuri.
    “Yuri!? Kenapa bisa seperti ini? Apakah kau habis makan seafood? Wajah dan seluruh kulit mu memerah” tanya Suho khawatir.
    “A...aku...” jawab Yuri terbata dengan isak tangisnya.
    “Tadi lokasi pemotrettannya di tepi pantai. Dan dekat pelelangan ikan. Aku sudah mengingatkannya, tapi dia bilang hanya sebentar” ucap Kyunhyun.
    “Ada apa ini?” tanya Baekhyun yang tiba-tiba muncul.
    “Kita harus membawanya ke rumah sakit” ucap Suho tegas. Mereka pun langsung membawa Yuri ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Baekhyun yang langsung tahu dengan apa yang sedang terjadi langsung menghubungi produser majalah Genie untuk menolak jobnya.
**
    Yeun Hee sedang bersantai di balkon rumahnya menikmati sore hari. Ponselnya berbunyi, ada telpon dari Kyung Soo.
    “Yeoboseyo?” ucap Yeun Hee.
    “Kau sibuk? Aku ingin berjalan-jalan. Kau mau ikut?” tanya Kyung Soo.
    “Apakah kau mengajak ku?”
    “Geuraeseo, apakah aku sedang mengajak bibi Hye Yeon?”
    “Geurae”
    “Sebentar lagi aku sampai depan rumah mu” jawab Kyung Soo kemudian menutup telponnya.
    Yeun Hee berganti pakaian dengan atasan merah muda dengan bawahan rok merah. Dengan memakai pita berwarna senada pula dengan pakaiannya. Tak lama kemudian Kyung Soo tiba di depan rumah Yeun Hee. Dia memencet bel rumah Yeun Hee dan Yeun Hee langsung berlari dari lantai atas dan melarang bibi Hye Yeon yang akan membukakan pintu untuk Kyung Soo. Ia ingin yang membukakan pintunya.
    “Oppa? Kau sudah datang?” ucap Yeun Hee saat setelah membukakan pintu.
    “Ne, kajja!” jawab Kyung Soo.
    “Geurae” jawab Yeun Hee. Dan mereka pun pergi berjalan-jalan.
    Mereka bersenang-senang, makan topoki, kimchi yang di jual di tepi jalan. Mencoba topi, kacamata. Melihat pentas band jalanan, dan tempat terakhir yang mereka kunjungi adalah taman tepi sungai Han. Yeun Hee bertanya apakah hari ini Kyung Soo tidak ke studio Suho. Kyung Soo menjawab bahwa hari ini adalah peringatan hari kematian kakeknya. Yeun Hee pun minta maaf karena tidak mengetahuinya.
**
Di rumah sakit, Suho dan Kyunhyun menunggu di luar ruang pemeriksaan dengan cemas. Tak lama kemudian dokter keluar, Suho langsung menanyakan bagaimana keadaan Yuri. Dokter menjawab Yuri harus mendapatkan perawatan lebih lanjut., ia mungkin harus tinggal sekitar 3-4 hari. Suho pun mengerti, dan meminta agar Yuri segera dipindahkan ke ruang paviliun saja. Setelah Yuri dipindahkan, Kyunhyun dan Suho keluar dari kamar rawat Yuri. Suho menyuruh Kyunhyun untuk pulang ke rumah Yuri mengambil pakaian Yuri dan memberitahukan keadaan Yuri. Sementara Suho tetap tinggal di rumah sakit untuk menjaga Yuri. Setelah Kyunhyun pamit untuk pergi ke rumah Yuri, Suho mengambil ponsel di sakunya. Ia mencari nomor Yeun Hee.
    “Yeoboseo?” Jawab Yeun Hee.
    “Yeun Hee-ah, aku mungkin akan pulang terlambat. Aku sedang berada di rumah sakit” ucap Suho.
    “Mwo? Apa kau sakit?” jawab Yeun Hee setengah kaget.
    “Aniyo, bukan aku. Hajiman Yuri”
    “Yuri? Dia kenapa?”
    “Seluruh tubuhnya memerah karena alergi sea food. Dia habis melakukan pemotrettan di tepi pantai dekat pelelangan ikan. Sekarang dia harus di rawat di rumah sakit sekitar3-4 hari”
    “Jinja? Geurae, aku akan ke sana” jawab Yeun Hee kemudian menutup teleponnya.
    Yeun Hee segera mengajak Kyung Soo pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Yuri. Sementara di rumah sakit Suho tidak sengaja bertemu dengan yeoja. Yeoja itu diam berdiri melihat Suho dari kejauhan, namun Suho tidak menyadari bahwa ia sedang di perhatikan. Yeoja itu mendekati Suho dan memanggilnya.
    “Apakah kau Suho?” tanya yeoja itu sambil menengokkan wajahnya karena Suho membelakanginya.
    “Ne” jawab Suho seraya menoleh ke belakang. Ia pun kaget saat melihat yeoja itu. Yeoja itu ternyata Yoona, teman satu kampus Suho.
    “Yoona?” lanjut Suho sambil matanya terbelalak kaget.
    “Bagaimana kabar mu? Lama tidak bertemu. Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sakit?” tanya Yoona sambil tersenyum.
    “Na, gwaenchanayo. Aniyo, aku sedang mengantar model ku. Ia terkena alergi” jawab Suho.
    “Model? Jadi kau sudah menjadi seorang fotografer?”
    “Ne, kau sendiri. Rupanya kau sudah menjadi dokter. Kau semakin terlihat cantik memakai baju putih ini”
    Suho dan Yoona pun pergi ke taman depan rumah sakit dan saling berbincang-bincang. Hari yang sudah gelap, membuat suasana agak sepi. Beberapa lama kemudian, Yeun Hee dan Kyung Soo tiba di rumah sakit. Yeun Hee melihat Suho yang sedang berada di taman. Yeun Hee langsung menghampiri Suho dan menanyakan keadaan Yuri. Suho pun menjawab Yuri di rawat di kamar paviliun lantai 7 kamar 153. Sebelum Yeun Hee dan Kyung Soo pergi ke kamar Yuri, Suho mengenalkan Yoona pada Yeun Hee. Tapi Kyung Soo hanya memberi salam dan menanyakan kabar Yoona.
    Yeun Hee dan Kyung Soo pun pergi ke kamar Yuri di rawat. Saat tiba di sana mereka bertemu dengan Kyunhyun dan orang tua Yuri. Sementara Suho masih di taman bersama Yoona. Ia bercerita pada Yoona, jika ia mendapatkan job dari produser Kris. Dan hari minggu besok pekerjaan itu harus sudah selesai. Tapi Yuri tiba-tiba mengalami sakit, Suho bingung untuk mencari model lagi dalam waktu hanya 2 hari mulai hari ini. Karena pemotrettan akan di lakukan sekitar hari rabu atau kamis. Yoona pun menawarkan diri untuk membantu Suho mencari model, karena temannya juga banyak yang telah menjadi model.
    Yeun Hee, Kyung Soo dan Suho, pamit setelah melihat keadaan Yuri. Kyuhyun tetap tinggal di rumah sakit menjaga Yuri. Orang tua Yuri ikut pulang, karena masih ada pekerjaan yang belum dibereskan. Saat di perjalanan pulang, Yeun Hee bertanya pada Suho, bagaimana job dari produser Kris, bukankah kakaknya belum melakukan pemotrettan. Suho menjawab bahwa ia akan segera menemukan model pengganti Yuri dengan cepat. Agar ia tidak kehilangan job itu. Karena job ini adalah untuk mentandatangi kontrak dengan produser Kris selanjutnya. Yeun Hee pun menawarkan bantuan untuk mencarikan model pengganti Yuri.
    Sebenarnya Yeun Hee ingin meminta tolong pada oppanya untuk menghubungi Kai karena pesta kejutan yang akan diadakan Yeun Hee. Tapi Yeun Hee mengurungkan niatnya, karena ia tidak mau menambahkan beban oppanya yang tengah bingung mencari pengganti Yuri.
***
TBC (To Be Continue .....) Chapter 5

Selasa, 20 November 2012

FF Little Star Chapter 3


 Nah akhirnya bisa posting yang chapter 3... mudah-mudahn gg membosankan... happy reading....



Chapter 3

    Hari ini adalah hari sabtu. Yeun Hee seperti biasanya pulang lebih awal. Namun ia pulang sendiri. Sehun bilang ada hal yang harus ia kerjakan. Luhan juga berkata demikian. Yeun Hee pulang naik bus. Sebelum pulang ke rumah, Yeun Hee mampir ke sebuah swalayan untuk membeli bahan makanan. Ia ingin memasakkan Suho dan teman-temannya. Hari ini dia ingin pergi ke studio lagi.
Sementara itu di studio, Baekhyun sedang asyik bermain PSP.Suho sedang mengutak-atik kameranya dan Kyung Soo sedang membaca-baca. Tiba-tiba telepon kantor berdering, Baekhyun pun mengangkatnya.
    “Yeoboseyo?” ucap Baekhyun.
    “Aku produser Kris. Aku telah merekomendasi studio kalian pada E-entertaiment. Mungkin hari ini akan ada artis yang akan melakukan pemotrettan” ucap Produser Kris.
    “Geurae, algesseoyo. Gamsahamnida produser” jawab Baekhyun dengan senang. Dan kemudian produser Kris menutup telponnya.
    “Apakah produser Kris?” tanya Suho.
    “Ne, dia telah merekomendasi studio kita pada E-entertaiment. Mungkin akan artis yang datang hari ini” jawab Baekhyun.
    “Jinja? Geurae, kita harus bersiap-siap!” ucap Suho dengan senang.
**
    Kai sedang berada di lokasi syuting sebuah k-drama. Ia duduk beristirahat di kursinya. Managernya Taemin datang dengan memberitahu jadwal Kai selanjutnya.
    “Setelah ini kau pergi ke studio foto untuk pemotrettan majalah Boys. Ini adalah jadwal terakhir mu syuting, setelah itu kau mendapatkan liburan mu” ucap Taemin.
    “Mwo? Liburan? Yeah! Akhirnya aku bisa bebas” jawab Kai senang.
    “Hanya 1 minggu”  lanjut Taemin.
    “Aah!!! Kenapa hanya seminggu? Tidak bisakah kau menambahkannya menjadi 2 minggu? Atau 1 bulan?” jawab Kai dengan wajah memelas.
    “Aniyo! Hanya 1 minggu, dan mungkin setelah itu kau akan syuting drama lagi”
    “Mwo? Drama? Aah!! Apa tidak jadwal manggung untuk ku? Aku lama sekali tidak menyanyi dan menari di atas panggung!”
    “Bersabarlah! Kau pasti akan comeback! Kajja! Kita harus pergi ke studio” jawab Taemin sambil memukul pelan pundak Kai kemudian meninggalkan Kai untuk mengambil mobil. Kai hanya bisa menghembuskan nafas besar.
**
    Yeun Hee samapi ke rumah. Ia langsung meminta bantuan bibi untuk memasak. Sebenarnya Yeun Hee pandai memasak tapi ia ingin di bantu agar pekerjaannya lebih cepat. Yeun Hee dan bibi Hye Yeon pun mulai memasak. Saat sedang asyik memasak di dapur, telepon rumah berbunyi. Bibi mengangkat telpon itu. Ternyata itu telpon dari ibu Yeun Hee, Taeyeon. Yeun Hee langsung berlari dari dapur dan segera meminta telpon dari bibi karena ia ingin berbucara dengan ibunya.
    “Eomni?” ucap Yeun Hee.
    “Yeun Hee? Bagaiman kabar mu? Ibu sangat merindukan mu sayang” jawab ibu Yeun Hee.
    “Nado, bogoshipoyo eomni. Aku baik bu. Bagaimana keadaan di Paris bu? Apakah di sana menyenangkan?”
    “Ne, tentu saja. Ibu sangat senang berada di sini. Liburan nanti kita pergi ke Paris ya. Ibu menemukan banyak teman di sini”
    “Jinjayo?”
    “Ne. Suho oppa mana? Apakah dia kerja?”
    “Ne eomni”
    “Geurae, jaga kesehatan kalian ya. Salam untuk ahjuma dan oppa. Eomni akan hubungi kau lagi. Sampai jumpa Yeun Hee channgi”
    “Ne eomni. Jaga kesehatan mu” jawab Yeun Hee kemudian menutup telponnya.
    Yeun Hee melanjutkan masaknya. Setengah jam kemudian, masakan Yeun Hee sudah matang dan siap untuk di bawa ke studio Suho. Sebelum pergi ia ganti baju. Ia memekai atasan putih dan bawahan rok abu-abu warna kesukaan Yeun Hee. Rambutnya terurai panjang, dan ia memakai pita rambut kecil bewarna putih. Pita itu pemberian Kyung Soo saat ulang tahun Yeun Hee yang ke 17 tahun.
**
    Kai dan Taemin telah sampai di studio Suho. Mereka masuk, dan Baekhyun, Kyung Soo dan Suho langsung memberi salam. Kai yang berjalan di belakang Taemin masuk sambil melihat-lihat sekitar studio.
    “Eoseo oseyo di studio kami” sapa Baekhyun, Kyung Soo dan Suho serentak sambil menundukkan kepala.
    “Gamsahamnida, kami dari E-entertaiment. Aku manager Taemin. Kami datang berdasarkan rekomendasi produser Kris. Dan ini salah satu aktor kami. Dia pendatang baru, Kai” jawab Taemin. Kai pun memunculkan wajahnya dari belakang Taemin. Dan ia kaget saat melihat Suho dkk.
    “Hyung?” ucap Kai sambil menunjukkan jarinya pada Suho dkk.
    “Kau?” jawab Suho yang juga kaget. Mereka pun saling berjabat tangan dan berpelukkan. Tidak hanya dengan Suho tetapi juga dengan Baekhyun dan Kyung Soo.
    “Jadi studio ini milik mu?” tanya Kai.
    “Ne. Aku dengan mereka berdua saja yang bekerja” jawab Suho.
    “Kalian sudah saling mengenal?” tanya Taemin.
    “Ne, mereka adalah kakak kelas ku saat SMA. Kami sering bersama-sama. Merekalah yang menolong ku saat aku masih tidak tahu apa-apa” jawab Kai.
    “Omo! Kau tampan sekali sekarang? Apakah kau operasi?” tanya Baekhyun asal dan sambil tertawa.
    “Bukankah dia sudah tampan dari dulu? Banyak siswa perempuan yang menyukainya!” sahut Kyung Soo.
    “Ne keundae, dia masih polos sekali saat itu” jawab Suho. Kemudian mereka berempat tertawa bersama saat mengingat masa-masa SMA mereka.
    Kai pun berganti pakaian. Suho dan lainnya menyiapkan alat-alat foto. Beberapa menit kemudian, Kai sudah siap untuk di foto. Ia mengambil gaya dengan sangat percaya diri dan memancarkan aura maskulinnya.
    Yeun Hee telah sampai di depan studio, ia melihat mobil Kai yang di parkir di depan studio. Yeun Hee berfikir seperti pernah melihat mobil itu. Tapi Yeun Hee tidak ingat dan ia pun masuk ke dalam studio. Saat memasuki ruang pemotrettan, ia tercengang melihat Kai yang sedang bergaya di foto oleh Suho. Kemudian Kyung Soo yang baru keluar dari ruangannya, melihat Yeun Hee langsung menghampiri Yeun Hee yang masih berdiri mematung.
    “Yaa! Sejak kapan kau berdiri di sini?” tanya Kyung Soo yang mengagetkan Yeun Hee.
    “Ha! Oppa! Bikin kaget saja. Baru saja” jawab Yeun Hee.
    “Geuraeseo, apa yang kau bawa itu?” tanya Kyung Soo sambil pandangan matanya menuju tas yang berisi makanan yang di bawa Yeun Hee.
    “Ah, ini? Aku memasakkannya untuk kalian. Makan siang” jawab Yeun Hee sambil mengangkat tasnya.
    “Jinja? Ah, baunya sedap sekali!” ucap Kyung Soo sambil membau tas yang di bawa Yeun Hee.
    Kai selesai berfoto, ia melihat Yeun Hee. Ia berfikir seperti pernah bertemu Yeun Hee, tapi Kai tidak mengingatnya. Baekhyun yang baru mengetahui kedatangan Yeun Hee langsung menyambutnya. Dia sangat senang begitu tahu kalau Yeun Hee datang dengan membawakan makanan. Suho datang menghampiri Yeun Hee.
    “Dia Kai! Bukankah kau salah satu fansnya?” ucap Suho.
    “Jinja? Oppa kau hebat sekali, kau sekarang tidak hanya memfoto Yuri, tapi kau juga memfoto artis” jawab Yeun Hee.
    “Tentu saja. Itu adalah hasil kerja keras kami. Kajja! Kita makan siang, aku sudah sangat lapar” sahut Baekhyun kemudian mengambil tas Yeun Hee dan membawanya ke ruang tengah.
    “Aku akan mengajak Kai dan Taemin makan bersama” ucap Suho.
    “Oppa, biar aku saja” ucap Yeun Hee yang menahan tangan Suho. Dan Suho hanya menganggukkan kepalanya yang berarti ia.
    Yeun Hee menghampiri Kai yang masih berada di ruang ganti. Di depan pintu Taemin sedang menunggu Kai. Yeun Hee memberi salam pada Taemin.
    “Anneyong, jeo neun Yeun Hee imnida. Aku adalah adik dari Suho oppa. Senang berkenalan dengan mu” ucap Yeun Hee ramah sambil menundukkan kepalanya.
    “Anneyong, jeo neun Taemin imnida. Aku manager Kai” jawab Taemin dengan menundukkan kepala juga.
Kai selesai ganti baju dan keluar dari ruang gantinya. Yeun Hee sontak langsung menyambut Kai dengan semangat.
    “Anneyong. Kita bertemu lagi. Bagaimana kabar mu? Apakah kau baik-baik saja?” ucap Yeun Hee sambil tersenyum lebar.
    “Oh? Kalian pernah bertemu?” tanya Taemin.
    “Ne, saat di bandara. Hari selasa kemarin. Apa kau tidak ingat? Aku adik Suho oppa. Bukankah kau adik kelasnya?”jawab Yeun Hee dan bertanya pada Kai.
    “Mwo? Hem... ne. Aku ingat kalau bertemu Suho oppa. Hajiman aku sedikit lupa dengan mu” jawab Kai cuek.
    “Mwo? Oh... ah!!! Gwaencahana. Kita kan baru saling mengenal. Mungkin jika mengenal lebih dekat pasti kau akan ingat” ucap Yeun Hee dengan senyuman yang masih melebar meski sedikit kecewa karena Kai melupakannya.
    “Oh ne... Suho oppa sedang menunggu kalian di ruang tengah. Dia akan mengajak kalian makan siang bersama.” Lanjut Yeun Hee. Kai pun berjalan melewati Yeun Hee dan di ikuti Taemin. Sedangkan Yeun Hee masih berdiri mematung.
    “Aku sedikit lupa dengan mu! Heng.... dia benar-benar!” ucap Yeun Hee kesal sambil memutar kedua bola matanya lalu berbalik dan berjalan menuju ruang tengah.
Di ruang tengah, Baekhyun, Kyung Soo, dan Suho menikmati makan siang mereka. Kemudian Kai dan Taemin datang. Suho mengajak mereka berdua makan bersama. Awalnya Kai sepertinya enggan. Tapi ia pun menerimanya. Setelah Kai dan Taemin duduk. Yeun Hee muncul, ia langsung duduk di samping Kai. Baekhyun yang tadinya duduk di samping Kai, agak sedikit kesal. Karena Yeun Hee membuat duduknya semakin sempit. Tapi Yeun Hee cuek saja. Ia bertanya pada Kai apa makanan kesukaan Kai. Tapi Kai tidak menjawab dan hanya tersenyum. Kyung Soo hanya terdiam melihat sikap Yeun Hee pada Kai. Saat makan Yeun Hee berkali-kali menyodorkan makanan ini itu untuk Kai.
Makan siang pun selesai. Kai dan Taemin pamit pulang. Yeun Hee, mengantar mereka berdua sampai depan studio. Di dalam mobil perjalanan pulang. Taemin dan Kai saling berbicara.
    “Sepertinya dia menyukai mu?” goda Taemin.
    “Nuga?” jawab Kai lemas karena lelah.
    “Dia... Yeun Hee. Adik Suho”
    “Wajar, dia salah satu dari fans ku”
    “Tapi sepertinya hanya fans biasa. Jika dia benar-benar fans mu pasti sudah meminta mu untuk berfoto dengannya dan meminta menandatangani bukunya”
    “Molla!” jawab Kai yang kemudian memejamkan matanya. Taemin hanya melihatnya sambil tersenyum kecil dan kembali fokus pada jalan.
**
Yeun Hee membersihkan ruang tengah. Suho dan Baekhyun merapikan alat-alat foto. Kyung Soo sedang bekerja di ruangannya. Setelah selesai membersihkan ruang tengah, Yeun Hee mengetuk pintu ruangan Kyung Soo. Kyung Soo mempersilakan Yeun Hee masuk. Yeun Hee melihat Kyung Soo bekerja mengedit foto Kai.
    “Kau menyukainya?” tanya Kyung Soo sambil masih bekerja.
    “Aku hanya fansnya” jawab Yeun Hee sambil tersenyum.
    “Geuraeseo, kenapa kau tidak meminta tanda tangan atau ingin foto bersamanya?”
    “Aniyo! Itu terlalu berlebihan. Aku hanya menyukainya saat dia menari. Tarian sungguh sangat bagus”
    “Jinja?”
    “Ne”
Kyung Soo telah menyelesaikan pekerjaannya. Jam didnding menunjukkan jam 3. Baekhyun pamit pulang terlebih dahulu. Sementara Kyung Soo, Suho dan Yeun Hee masih di studio. Ponsel Kyung Soo berbunyi, ternyata ada pesan dari ibunya. Ibu Kyung Soo ingin di jemput dari tempat kerjanya. Karena tadi ibu Kyung Soo tidak membawa mobil.
Suho dan Yeun Hee pun ikut pulang. Sesampainya di rumah, Yeun Hee langsung pergi ke kamarnya dan mandi. Bibi Hye Yeon sedang menyiapkan makan malam. Suho yang baru selesai mandi, langsung duduk di meja makan. Selera makannya langsung muncul begitu melihat masakan bibi Hye Yeon. Yeun Hee muncul dan duduk di depan Suho. Mereka pun menikmati makan malam bersama.
***
TBC (To Be Continue .....) Chapter 4
gimana readers? jelek ya? hohoho..... emank ini masih coba2... little star ini ff ku yang pertama jadi ya masih gitu2 aj ceritanya.... di tunggu comentnya... gamsahamnida...

Kamis, 15 November 2012

FF Little Star Chapter 2

 Nah, akhirnya aku bisa posting yang chapter 2, duh kayaknya membosankan deh yang ini. semoga gg mengecewakan.... oke happy reading :D

Chapter 2

    Pagi ini Yeun Hee dan Suho hanya sarapan berdua. Dan saat menikmati sarapan pagi mereka, ponsel Suho berbunyi.
    “Yeoboseyo?” jawab Suho mengangkat telponnya
    “Kau harus segera datang ke studio! Kita mendapatkan job itu!” ucap Baekhyun.
    “Jinja? Jeoseumnida, aku akan segera ke sana” jawab Suho dengan senang dan kemudian menutup telponnya.
    “Nuga? Apa yang terjadi?” tanya Yeun Hee.
    “Aku mendapatkan job itu! Job yang langsung ditangani oleh produser Kris” jawab Suho dengan senang.
    “Mwo? Produser yang sangat terkenal itu?” tanya Yeun Hee tidak percaya.
    “Ne, aku harus segera pergi. Sampai jumpa nanti Yeun Hee” ucap Suho sambil mengambil tasnya dan kemudian pergi meninggalkan Yeun Hee.
    “Ne, hati-hati oppa” jawab Yeun Hee.
    Saat di depan rumah, Suho bertemu dengan Sehun dan Luhan yang akan menjemput Yeun Hee.
    “Hyung...” sapa Luhan.
    “Luhan? Yeun Hee sedang sarapan. Masuklah!” ucap Suho.
    “Jeoseumnida” jawab Sehun sambil mengedipkan satu matanya. Dan suho pun segera masuk ke dalam mobilnya dan menginjak gasnya pergi ke studionya. Sehun dan Luhan belum sempat masuk ke dalam rumah, Yeun Hee sudah keluar.
    “Kalian? Sudah lama?” tanya Yeun Hee.
    “Anio! Kau sudah selesai?” jawab Luhan.
    “Ne” jawab Yeun Hee.
    “Kajja!” ajak Sehun.
    Mereka pun berangkat ke sekolah.
**
    Suho sampai di studionya. Ternyata di sana telah ada produser Kris yang telah menunggunya. Baekhyun dan Kyung Soo juga sudah ada di sana.
    “Kau sudah datang?” sambut Kris.
    “Mianhe, sudah membuat mu menunggu. Jeo neun Suho imnida” jawab Suho sambil membungkukkan badannya.
    “Gwaenchana. Kau pasti sudah mengenal ku. Aku datang ke sini karena aku sudah melihat hasil foto mu. Rupanya kau sangat berbakat. Aku akan memuat hasil fotomu di majalah ku. Dan mungkin aku akan rekomendasikan studio mu pada agency-agency artis yang ada di Seoul” ucap Kris.
    “Jinjayo? Gamsahamnida, kau sudah membantu kami” ucap Suho sambil membungkukkan badannya kembali.
    “Ne. Untuk job pertama mu. Aku tidak akan membawakan model baru untuk mu. Tetap memakai model mu saja. Tapi aku hanya menginginkan sebuah konsep natural. Mungkin kau bisa mengambil background di pegunungan atau di taman” ucap Kris.
    “Geurae, kami akan bekerja dengan sangat baik” jawab Suho.
    “Tentu saja! Geurae, aku harus pergi. Banyak pekerjaan lain yang sedang menunggu ku. Dua minggu lagi aku tunggu hasilnya, persiapkan semua dengan baik” ucap Kris yang kemudian pergi meninggalkan studio Suho.
    “Gamsahamnida produser!” ucap Baekhyun dan Kyung Soo serentak.
    Setelah produser Kris pergi. Mereka bertiga saling memandang dan kemudian berteiak “Yeah! Kita berhasil!” lalu mereka berpelukkan sambil tertawa bahagia.
**
    Di sekolah Yeun Hee. Seperti biasa sebelum masuk kelas, Yeun Hee, Sehun dan Luhan pergi ke loker mereka. Saat Sehun membuka lokernya, dia menemukan sebuah kotak. Lalu ia membukanya, isinya coklat dan sepucuk surat. Sehun membuka surat itu dan membacanya.
    (Dear Sehun oppa
    Gomawo, karena telah menerima hadiah ku dan mau berkenalan dengan ku. Nomu haengbok hada. Aku harap bisa mengenal mu lebih dekat. Semoga hari mu menyenangkan.
    Sulli)
    “Apa dia tidak bangkrut, memberi ku coklat setiap hari. Dan menulis sepucuk surat untuk ku?” ucap Sehun sambil melipat kembali surat dari Sulli.
    “Siapa yang bangkrut?” tanya Luhan dari belakang Sehun dengan posisi setengah mengintip apa yang dilakukan Sehun. Dan sontak Sehun kaget.
    “Ah! Kau ini! Kenapa kau selalu membuat ku kaget?!?” ucap Sehun kesal.
    “Kenapa kau marah? Siapa yang membuatmu kaget?” jawab Luhan dengan wajah tidak merasa bersalah.
    “Berhenti bertengkar! Kajja! Bel akan segera berbunyi!” ucap Yeun Hee, kemudian pergi meninggalkan Sehun dan Luhan.
    “Kami tidak bertengkar!” ucap Sehun dan Luhan serentak dan kemudian berlari menyusul Yeun Hee.
**
    Suho, Kyung Soo, dan Baekhyun sedang berdiskusi tentang job mereka di studio.
    “Dimanakah kita harus mengambil setting pemotrettan untuk konsep natural? Apakah kita harus pergi ke hutan rimba? Ucap Baekhyun asal.
    “Yaa! Kenapa tidak kau saja yang pergi ke sana dan memakai pakaian tarzan sambil berteriak aauooo!!!” sahut Kyung Soo sambil tertawa.
    “Yaa! Apa yang kau bicarakan? Wajah setampan ini kau samakan dengan tarzan!” jawab Baekhyun setengah kesal tapi sedikit bercanda.
    “Aku rasa benar apa yang disarankan oleh produser Kris. Kita harus pergi ke pegunungan” ucap Suho.
    “Selain menyuguhkan pemandangan yang indah di sana juga sejuk. Sangat mencerminkan kesan natural” sambung Kyung Soo.
    “Selain itu, kita juga bisa berlibur di sana!” teriak Baekhyun.
    “Geurae. Apakah hari ini kita tak ada pemotrettan?” tanya Suho.
    “Produser majalah Ladies menghubungi ku. Dia meminta foto hasil jepretan mu. Dia akan menerbitkannya besok” ucap Kyung Soo.
    “Geurae, Baekhyun cepat hubungi Yuri” perintah Suho.
    “Jeosuemnida!” jawab Baekhyun dengan sigap.
**
    Yeun Hee, Sehun dan Luhan selesai mengikuti pelajaran pertama. Mereka bertiga segera bergegas ke kantin. Setelah sampai di kantin mereka memesan makanan dan minuman. Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, mereka pun menikmati makan siang mereka sambil berbincang-bincang.
    “Sepertinya setelah ini tidak ada guru. Bagaimana kalau kita pulang saja?” ucap Sehun.
    “Tahu dari mana kau? Bukankah nanti adalah pelajaran tari, guru Soo Hyung mana mungkin meninggalkan kelasnya begitu saja” jawab Luhan.
    “Aku tidak sengaja mendengarkan percakapan telepon guru Soo Hyung. Sepertinya ada masalah di rumahnya” ucap Sehun.
    “Jinja? Apa kau tidak salah dengar?” tanya Yeun Hee.
    “Tentu saja tidak! Pendengar ku ini sangat tajam!” jawab Sehun.
    “Geurae, keundae sebaiknya kita tunggu saja sampai beberapa menit setelah masuk. Jika memang guru Soo Hyung tidak datang. Kita pulang” ucap Luhan.
    “Jeoseumnida” jawab Sehun dan Yeun Hee serentak.
    Setelah selesai makan siang. Mereka masuk ke dalam ruang tari. Setelah beberapa menit, guru Soo Hyung tidak juga datang. Anak-anak satu per satu pun mulai meninggalkan ruang tari. Tapi Yeun Hee, Sehun, Luhan dan Kristal masih tetap di ruang tari. Kemudian Yeun Hee melihat jam dinding yang masih menunjukkan jam 2 siang. Yeun Hee pun memutuskan untuk pulang. Luhan ingin mengantarkan Yeun Hee, tapi dia menolak karena ia ingin pergi ke studio Suho oppa nya. Setelah Yeun Hee meninggalkan ruang tari. Sehun juga meninggalkan ruang tari. Dia bilang pada Luhan, bahwa dia akan pulang sendiri karena ada hal penting yang harus ia lakukan. Dan di ruang tari pun tinggallah Luhan dan Kristal.
    “Apakah kau tidak pulang juga?” tanya Luhan pada Kristal.
    “Mwo? Oh... ne” jawab Kristal terbata kemudian berjalan meninggalkan Luhan.
    “Kristal!” panggil Luhan.
    “Ne?” jawab Kristal sambil berbalik badan.
    “Bolehkah aku mengantar mu?” tanya Luhan ragu.
    “Tentu saja, selama itu tidak mengganggu waktu mu” jawab Kristal.
    “Jinja? Geurae, kajja!” ucap Luhan dengan senang dan menarik tangan Kristal. Kristal sontak kaget karena Luhan memegang tangannya. Namun Kristal kemudian tersenyum dan semakin mengeratkan tangannya pada Luhan.
    Sehun mengambil tas di lokernya. Setelah itu ia berjalan menuju perpustakaan, ia melewati ruang latihan tari balet. Ia tidak sengaja melihat Sulli sedang latihan balet. Ia pun menghentikan langkahnya dan melihat Sulli dengan luwesnya menari balet. Sehun tanpa sadar tidak mengedipkan matanya, ia merasa seperti ada yang naik di dalam tubuhnya. Entah itu suhu tubuhnya ataupun aliran darahnya. Kemudian ia tersadar saat Sulli ternyata tidak sengaja melihatnya. Sehun pun hanya tersenyum dan kemudian segera berlari menuju perpustakaan.
    Sampai di perpustakaan. Sehun menanyakan pada petugas perpustakaan di mana tempat buku yang sedang dicarinya. Setelah petugas perpustakaan menunjukkan tempatnya, Sehun pun mencari buku yang dicarinya. Setelah beberapa buku yang ia baca, dia pun menemukan buku yang cocok untuknya. Dia pun meminjamnya. Dan ia pun pulang dengan tersenyum senang.
**
    Yeun Hee telah sampai di depan studio Suho. Ia berjalan perlahan memasuki studio. Setelah sampai didalam, Yeun Hee melihat Suho sedang  memotret Yuri dan Baekhyun yang mengatur pencahayaan. Kyung Soo yang baru dari belakang, langsung menyapa Yeun Hee, setelah tahu Yeun Hee ada di studio.
    “Yeun Hee? Apakah kau sudah lama di sini?” sapa Kyung Soo.
    “Oppa, sudah lama tidak bertemu dengan mu? Bagaimana kabar mu?” jawab Yeun Hee sambil membungkukkan kepalanya.
    “Ne, beginilah aku. Aku baik-baik saja. Kau sendiri?” tanya Kyung Soo.
    “Ne, aku juga baik-baik saja” jawab Yeun Hee.
    Suho telah selesai memotret Yuri. Suho, Baekhyun dan Yuri pun menghampiri Yeun Hee dan Kyung Soo. Yuri berlari memeluk Yeun Hee, dia rindu pada temannya itu karena sudah lama tidak bertemu. Suho dan Kyung Soo hanya tersenyum melihat mereka berdua.
    “Apa kalian lapar? Aku akan membeli makanan” ucap Baekhyun.
    “Geurae, pergi dan kembalilah dengan membawa makanan yang banyak!” jawab Suho.
    “Oppa! Aku tidak makan seafood” ucap Yuri.
    “Ne, algesseoyo” jawab Baekhyun kemudian pergi untuk membeli makanan.
    “Yeun Hee? Apakah kau tidak sekolah? Kenapa kau bisa kemari?” tanya Suho.
    “Guru Soo Hyung tidak datang, jadi semua siswa pulang. Dan aku ingin sekali melihat studio baru oppa” jawab Yeun Hee.
    “Yeun Hee, bogoshipo! Bagaimana kabar mu?” ucap Yuri.
    “Nado, aku baik. Kau?” jawab Yeun Hee.
    “Seperti yang kau lihat, aku sangat baik” jawab Yuri.
    Kyung Soo pun mengajak mereka duduk bersama, dan berbincang-bincang. Tidak lama kemudian Baekhyun kembali dengan membawa banyak makanan. Mereka pun sama-sama menikmati makanan mereka. Setelah makan, Yuri pun pamit pulang dahulu karena ia sudah ada janji. Baekhyun menawarkan diri untuk mengantar Yuri pulang, karena arah rumah mereka searah. Tapi Yuri telah di jemput oleh kekasihnya Kyuhyun. Baekhyun pun akhirnya pulang sendiri. Di studio masih ada Yeun Hee, Suho dan Kyung Soo. Suho meninggalkan Yeun Hee dan Kyung Soo berdua ke belakang. Kyung Soo pun mulai bekerja mengedit foto hasil jeprettan Suho tadi. Ia di temani oleh Yeun Hee. Yeun Hee duduk di samping Kyung Soo. Ia melihat cara Kyung Soo bekerja. Ia memuji Kyung Soo sangat pintar dan ingin sekali diajari tentang cara mengedit foto.
    Yeun Hee kemudian melihat lihat di sekitar ruang kerja Kyung Soo. Dia berdiri melihat susunan buku-buku yang tertata rapi. Saat mencoba mengambil salah satu buku, ada buku lain yang ikut terambil dan terjatuh. Ia mengambilnya dan melihat isinya. Isi buku itu adalah sketsa sebuah gambar pemandangan yang begitu indah. Yeun Hee menanyakan tentang gambar itu. Dan Kyung Soo menjawab bahwa gambar itu ia buat saat ia pergi liburan musim panas tahun lalu bersama Suho, Baekhyun dan juga Yeun Hee. Yeun Hee pun mengingatnya, ini adalah tempat di mana saat dia dan Kyung Soo berjalan-jalan di sore hari. Yeun Hee pun memuji Kyung Soo lagi karena Kyung Soo pandai dalam segala hal. Yeun Hee menutup kembali buku itu dan mengembalikannya di rak buku. Kyung Soo seperti mengharapkan sesuatu saat melihat Yeun Hee menutup buku itu, namun dia hanya tersenyum melihat Yeun Hee.
Suho kembali, ia menanyakan pada Kyung Soo apakah fotonya telah selesai di edit. Kyung soo menjawab sudah dan tinggal mengirimnya lewat email. Suho pun melihat jam dinding yang menunjukkan jam 4 sore. “Bagaimana kalau kita jalan-jalan?” ajak Suho pada Kyung Soo dan Yeun Hee.
    “Itu ide bagus!” jawab Yeun Hee.
    “Jeoseumnida, foto sudah di kirim semua. Kajja!” jawab Kyung Soo.
    Mereka pun pergi berjalan-jalan dari studio sampai ke taman tepi sungai Han. Sesampainya di sana Suho pergi membeli minuman di swalayan. Yeun Hee dan Kyung Soo duduk di taman tepi sungai Han. Kyung Soo bertanya pada Yeun Hee, apakah Yeun Hee mengingat tempat ini. Yeun Hee hanya menjawab dengan anggukan kepala.
    (Flashback)
    Kyung Soo dan Yeun Hee saat SMA, sering pergi berjalan-jalan. Kyung Soo selalu mengajak Yeun Hee ke tepi sungai Han. Kyung Soo berkata pada Yeun Hee “Saat aku merasa sedih, sendiri, dan tak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku akan pergi ke sini. Melihat aliran sungai yang tenang, semua yang kurasakan ikut menjadi tenang. Aku tidak lagi merasa sedih ataupun sendiri. Cukup kau rentangkan kedua tangan mu seperti ini, pejamkan kedua mata mu, ambil nafas dan rasakan ketenangannya. Semua akan menenangkan mu”
    (Flashback end)
    Setelah mengingat semua kenangan mereka, Kyung Soo dan Yeun Hee saling perpandangan mata. Kemudian mereka sama-sama tersenyum. Suho pun datang dengan membawa minuman. Mereka pun menikmati minuman mereka sambil bercanda. Langit pun mulai berubah warna menjadi merah yang artinya sudah hampir gelap. Mereka pun meninggalkan taman dan pulang.
**
    Pagi ini Yeun Hee hanya di jemput oleh Luhan. Sehun, sudah berangkat sekolah lebih dahulu. Di sekolah Sehun bingung, entah apa yang akan dia lakukan. Dia pergi ke ruang loker mahasiswa baru. Tapi sampai depan pintu, dia balik lagi. Dan dia pun hanya mondar-mandir di depan pintu. Sampai Kristal pun melihatnya dan menyapanya.
    “Sehun? Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Kristal.
    “Oh! Aku.... aku sedang olahraga pagi. Ne, olahraga” jawab Sehun terbata karena kaget.
    “Luhan mana?”
    “Luhan? Dia.... belum datang”
    “Mwo? Apakah kau tidak pergi bersamanya? Biasanya....” jawab Kristal belum selesai Sehun langsung memotongnya.
    “Mianhe, aku harus pergi. Ada yang harus ku lakukan” ucap Sehun kemudian berlari meninggalkan Kristal. Kristal pun bingung dengan sikap Sehun.
    Kristal pun berjalan menuju ruang kelas, dan dia bertemu dengan Luhan dan Yeun Hee di depan pintu kelas. Luhan dan Kristal tampak bersikap canggung seperti ada yang di sembunyikan. Tetapi Yeun Hee tidak terlalu curiga dengan sikap mereka berdua. Mereka pun masuk kelas kemudian di susul dengan kedatangan Sehun.
**
    Suho tidak datang ke studionya. Ia dan Baekhyun mencari informasi tentang lokasi yang terlihat sangat natural. Mereka mengunjungi tempat informasi wisata di setiap sudut kota. Sedangkan Kyung Soo sendiri di studio. Dia sedang melihat-lihat foto yang ada di kamera Suho. Dia melihat ada foto Yeun Hee yang di ambil Suho saat Yeun Hee sedang bersantai di atas balkon rumah Yeun Hee. Foto Yeun Hee di ambil Suho secara diam-diam. Kyung Soo pun memindahkan foto itu ke komputer dan sedikit mengeditnya. Dia pun mencetaknya, sebenarnya ia ingin mencoba mingirimkan foto itu pada produser sebuah majalah, namun ia mengurungkan niatnya. Karena takut Yeun Hee marah, karena sebenarnya Yeun Hee tidak begitu suka di foto.
    Kyung Soo berdiri dari tempat duduknya sambil membawa foto Yeun Hee. Ia berjalan menuju rak buku. Dia mengambil buku yang ada sketsa pemandangan, yang kemarin di tanyakan oleh Yeun Hee. Setelah membuka halaman buku yang bergambar sketsa pemandangan itu. Kemudian ia membaliknya ke halaman selanjutnya dan isinya masih sebuah pemandangan, taman tepi sungai han. Dan kemudian membaliknya lagi ke halaman berikutnya. Sketsa wajah Yeun Hee ada di buku itu. Ia memegang sketsa itu dan tersenyum. Ia melihat foto Yeun Hee, dia membandingkan antara sketsa Yeun Hee dengan foto Yeun Hee.
    “Sangat manis” ucap Kyung Soo sambil tersenyum. Dia pun meletakkan foto itu di halaman sketsa gambar Yeun Hee. Dan menutupnya kemudian mengembalikannya pada rak buku.
    Kyung Soo kembali ke tempat duduk meja kerjanya, di komputernya masih terpampang foto Yeun Hee yang tadi di editnya.
    “Apakah kau merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan?” ucap Kyung Soo pada foto Yeun Hee.
    “Entah berapa lama lagi aku harus bersembunyi? Aku rasa..... sudah waktunya” lanjut Kyung Soo. Kemudian dia berdiri dan berjalan ke dekat jendela. Ia melihat pemandangan di luar sambil menyakukan kedua tangannya.
    “Keundae, tak tahu itu kapan?” ucap Kyung Soo lirih dan menghembuskan nafas besar.
***
TBC (To Be Continue.....) Chapter 3

.gmn? membosankan banget kan??? oke, jangan sungkan-sungkan kalo mau coment....

Rabu, 24 Oktober 2012

puisi "pesona wajah"

PESONA WAJAH

Diantara seribu wajah yang berkerumun
Hanya engkau yang kulihat
Bila semua orang berpaling kepadaku
Hanya dirimu yang kubalas
Tak perduli dengan semuanya
Entah apa yang ada pada dirimu
Aku jadi tertarik padamu

Tertegun kumelihat wajahmu
Terkesimak akan keindahanmu
Meskipun …
Banyak orang yang kagum
Pada diriku tapi …
Hanya kau yang ku pilih

Rabu, 10 Oktober 2012

Cerpen FF

“First Love”
Genre    : Romance
Cast    :
Nam Jihyun (4minute)        as    Jihyun
Jun Hyung (BEAST)            as    Jun Hyung
Nam Woo Hyun (Infinite)        as    Woo Hyun (Jihyun’s brother)
Jeon Jiyoon (4minute)            as    Jiyoon (Jihyun’s friend)
Jun Jinwoon (2AM)            as    Jinwoon (Jun Hyung’s manager)
    Siang hari di tepi jalan tampak 4 orang gadis berseragam SMA, Nam Jihyun, Jeon Jiyoon, Yoona dan Yuri berjalan bersama. Mereka saling berbincang-bincang. Saat tiba di depan halte bus, Jihyun melambaikan tangan pada ketiga temannya. Jihyun menunggu bus sambil berdiri dan melihat ke kiri arah datangnya bus. Saat itu juga melintaslah sebuah mobil sedan bewarna hitam. Tiga namja termasuk unjeonsu berada dalam mobil itu. Jun Hyung yang duduk di sebelah kanan seketika terpaku melihat Jihyun yang berdiri menunggu bus. Jun Hyung langsung berteriak pada unjeonsu untuk menghentikan mobilnya. Mobil pun berhenti agak jauh dari halte. Dengan segera Jun Hyung langsung membuka pintu mobil dan segera turun karena ingin menghampiri Jihyun. Namun setelah ia turun dan baru menutup pintu mobil, Jihyun sudah naik masuk ke dalam bus. Jun Hyung pun berusaha mengejar bus itu, tapi laju bus itu semakin cepat, ia pun kembali ke mobil dan menyuruh unjeonsu untuk mengejar bus itu. Jun Jinwoon manager Jun Hyung pun bertanya pada Jun Hyung “Apakah kita harus mengejar bus itu?”. Dengan pandangan mata masih mengintai jalannya bus Jun Hyung pun menjawab singkat“Ne!”. “Apakah kau mengenali gadis itu?”, tanya Jinwoon lagi. Namun Jun Hyung tidak menjawabnya. Jinwoon pun diam dan melanjutkan bermain game pspnya. Saat sampai di perempat jalan, lampu merah menyala. Mobil Jun Hyung terhenti karena lampu merah sedangkan bus yang di tumpangi Jihyun lolos dari lampu merah. Jun Hyung menggeram kesal karena kehilangan jejak Jihyun. Jinwoon hanya tertawa kecil melihat tingkah Jun Hyung. Jun Hyung berkali-kali menyalahkan unjeonsu karena dia kurang cepat menyupir mobilnya. Unjeonsu hanya bisa meminta maaf berkali-kali.
    Jihyun berhenti di sebuah halte. Suasana hatinya hari ini rupanya tampak gembira. Karena sepanjang perjalanan pulangnya tadi dia selalu tersenyum. Dia berjalan ke arah toko bunga dekat halte. Ia memberi salam saat membuka pintu “Sillyehamnida!” ucap Jihyun ramah. “Deureo Oseyo!”, jawab pemilik toko bibi Soo Young dengan ramah. Bibi Soo Young yang tadi ada di dalam sedang merapikan bunga, keluar. Ia pun senang karena ternyata yang datang adalah Jihyun. Jihyun bekerja di toko bunga milik bibi Soo Young. Nama tokonya adalah “Beauty flowers”. Baru tiba, Jihyun langsung mendapat perintah untuk mengantar pesanan bunga ke rumah bibi Seo Hyun. Awalnya Jihyun hendak menolaknya, karena dulu ia pernah mengantar pesanan bunga ke rumah bibi Seo Hyun, ia di kejar-kejar oleh anjing penjaga rumah bibi Seo Hyun yang saat itu lepas. Tapi ia tidak dapat menolaknya karena ini sudah menjadi pekerjaannya. Setelah mengganti seragamnya dengan pakaiannya biasa, celana panjang, atasan lengan panjang lengkap dengan rompinya bewarna abu-abu kombinasi pink. Dan tak lupa MP3 dan headset yang selalu menyertai Jihyun ke manapun ia pergi. Sebelum pergi mengantar bunga Jihyun berharap agar semuanya baik-baik saja.
    Mobil Jun Hyung berhenti di depan gedung SS entertaiment. Jun Hyung dan Jinwoon turun dari mobil. Mereka datang ke SS entertaiment karena hari ini ada jadwal syuting iklan untuk Jun Hyung. Saat Jinwoon berjalan masuk ke dalam gedung, Jun Hyung masih diam berdiri di tempat. Jinwoon pun sadar dan menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang dan bertanya pada Jun Hyung “Yaa! Apakah kau tidak mau masuk?”.Jun Hyung masih terdiam dan kemudian menjawab “Masuklah! Aku ingin membeli sesuatu dulu. Aku akan segera kembali”, jawab Jun Hyung yang kemudian lari meninggalkan Jinwoon. Jun Hyung masuk ke sebuah swalayan. Semua orang terutama para yeoja memperhatikan Jun Hyung. Saat akan membayar minuman yang di belinya di kasir, televisi yang ada di swalayan menampikan profile artis pendatang baru Jun Hyung. Sontak kasir itu yang kebetulan bekerja bertugas yeoja, mengenali Jun Hyung. Jun Hyung hanya tersenyum tipis, dan membuat para yeoja berteriak histeris. Dalam hitungan detik ia langsung di kerubungi untuk di mintai tanda tangan. Awalnya Jun Hyung melayani mereka satu persatu, namun jumlah mereka semakin banyak dan tidak hanya meminta tanda tangan tapi ada juga yang minta di peluk. Dengan sedikit akal Jun Hyung menipu para yeoja itu. Dia mengajak semuanya keluar swalayan dan menyuruh mereka berbaris, yang mau berbaris dengan rapi dia akan mendapatkan ciuman darinya. Saat semua sudah berbaris rapi, Jun Hyung beteriak dengan arah pandangan ke belakang para yeoja berbaris “Oh! Changi, aku di sini!” sambil melambaikan tangannya. Sontak para yeoja itu menoleh ke belakang dan Jun Hyung seketika langsung berlari sekencang mungkin. Sadar bahwa di belakang mereka tidak ada siapa-siapa, mereka langsung mengejar Jun Hyung.
    Jihyun dengan hati-hati melangkahkan langkah kakinya. Ia senang karena tidak mendapati anjing di depan rumah bibi Seo Hyun. Ia pun masuk dan meletakkan pesanan bunga bibi Seo Hyun di atas meja teras. Saat setelah meletakkan bunganya, dengan perlahan Jihyun membalikkan badannya dan sangat hati-hati melangkahkan kakinya. Langkah pertama sukses tapi langkah kedua ia tidak sengaja menyentuh salah satu kaki kursi dan di atas kursi itu ada sebuah kaleng yang sudah hampir jatuh. Jihyun panik, dia berusaha mencegah kaleng itu jatuh, malah kaki yang satunya tersandung selang air. Ia pun jatuh dan suara kaleng itu telah membangunkan anjing bibh Seo Hyun yang ternyata tengah tidur di halaman tengah. Seketika anjing itu menggonggong dan bibi Seo Hyun keluar dari dalam rumah. Jihyun bangkit dan berkata “Ahjuma mianhe, aku bukan pencuri aku hanya mengantar bunga pesanan bibi. Tanyeo ogesseumnida!”, sambil menunduk dan menunjuk bunga yang ada di atas meja. Dan ia pun langsung pergi berlari meninggalkan rumah bibi Seo Hyun. Bibi Seo Hyun hanya tersenyum dan mengingat saat Jihyun dulu di kejar oleh anjingnya, jadi dia tahu alasannya mengapa Jihyun datang dengan sembunyi-sembunyi. Jihyun berlari secepat mungkin karena takut anjing bibi Seo Hyun mengejar. Ia pun berhenti di pinggir jalan pertigaan, nafasnya tidak teratur karena habis berlari. Ia menoleh ke belakang dan lega karena tidak ada anjing yang mengejarnya. Ia pun berjalan kembali dengan santai. Namun baru melangkahkan kakinya, Jihyun terjatuh karena di tabrak oleh namja. Ternyata dia adalah Jun Hyung. Jihyun pun kesal dan marah. Tanpa banyak bicara Jun Hyung langsung bangkit dan menarik tangan Jihyun berdiri dan mengajak Jihyun berlari menghindari fans Jun Hyung. Tanpa sadar MP3 nya terjatuh. Jihyun pun berteriak “Yaa! Apa yang kau lakukan? Tolong ada penculik!”. Jun Hyung hanya diam, dan ia pun mengajak Jihyun bersembunyi setelah berlari sejauh mungkin. Jun Hyung menutup mulut Jihyun agar dia tidak berteriak. Setelah melihat keadaan aman, Jun Hyung melepaskan tangannya, yang tadinya membungkam mulut Jihyun. Jihyun pun memukul Jun Hyung dan marah-marah padanya. “Yaa! Kau siapa? Apa yang kau lakukan? Apakah kau orang jahat! Katakan!”, teriak Jihyun sambil memukuli Jun Hyung. “Yaa! Kenapa kau memukul ku?”, jawab Jun Hyung yang kesakitan karena di pukuli oleh Jihyun. Jun Hyung pun berusaha meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada Jihyun, tapi Jihyun tidak menganggap penjelasan Jun Hyung hanya alasan saja. Jihyun pun hendak meninggalkan Jun Hyung, ia mencari MP3 di sakunya. “Mp3 ku? Tidak ada? Ah! Pasti terjatuh di tempat tadi”, gumamnya. Jun Hyung bertanya apa yang sedang di cari Jihyun. Jihyun langsung menyalahkan Jun Hyung, karenanya MP3 nya terjatuh dan mungkin sekarang sudah hilang. Jun Hyung pun berjanji akan menggantikannya. Ia meraih tangan Jihyun dan mengajaknya pergi.
    Mereka sampai di sebuah toko music, Jihyun enggan saat di ajak masuk oleh Jun Hyung. Akhirnya Jun Hyung sendiri yang masuk dan Jihyun menunggu di luar. Tidak lama Jun Hyung kembali keluar dengan membawa MP3 baru, dan menyerahkannya pada Jihyun. Awalnya Jihyun menolaknya, namun setelah Jun Hyung meminta maaf, Jihyun pun menerimanya. Jun Hyung kemudian mengajak Jihyun membeli sebuah minuman. Mereka menikmati minuman mereka dengan duduk di bangku bawah sebuah pohon besar. Tiba-tiba ponsel Jun Hyung berbunyi, telepon dari Jinwoon. Jun Hyung pun teringat kalau ada jadwal iklan untuknya. Ia pamit pada Jihyun untuk pergi duluan. Saat sudah beberapa langkah meninggalkan Jihyun, ia kembali lagi. Ia bertanya siapa nama Jihyun dan meminta nomor ponselnya. Jihyun pun memberikannya, dan Jun Hyung pergi dengan senyum di pipinya.
    Keesokan harinya Jihyun di beri tugas mengantar bunga ke gedung SS entertaiment. Saat tiba di sana ia bertemu dengan Jiyoon temannya. Jiyoon bekerja di SS entertaiment sebagai penerima tamu. Saat itu juga tak sengaja Jun Hyung melihat mereka berdua berbincang dari kejauhan. Jihyun kembali ke toko bunga setelah mengantarkan bunga. Jun Hyung menghampiri Jiyoon dan bertanya apakah Jiyoon kenal dekat dengan Jihyun. Jiyoon pun menjelaskan secara detail bahwa ia adalah teman baik Jihyun. Setelah cukup mendapatkan informasi dari Jiyoon, Jun Hyung pun pergi ke toko bunga “Beauty Flowers” tempat Jihyun bekerja.
    Jun Hyung tiba di depan toko bunga “Beauty Flowers”. Ia melihat Jihyun dari dalam mobil. Ia pun menghubungi Jihyun. “Apakah kau sibuk?” tanya Jun Hyung. “Anio” jawab Jihyun. Dan Jun Hyung langsung menutup teleponnya. Ia turun dari mobilnya dan hendak menyabarang  jalan menghampiri Jihyun. Namun Jun Hyung kaget saat melihat Jihyun keluar dari toko bunga dan di peluk oleh seorang namja. Setelah memeluk Jihyun, ia memberikan sebuah kotak dan saat di buka kotak itu berisi cincin. Jun Hyung pun lemas. Ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri Jihyun.
    Malam hari, Jihyun berdiri di beranda lantai atas kamarnya sambil memegang ponselnya. Seakan-akan ia menunggu pesan atau telepon dari seseorang. Ponselnya pun berbunyi, dan ternyata Jiyoon yang menghubunginya. Jiyoon menceritakan Jun Hyung yang menanyakan tentang Jihyun. Jinhyun yang mendengarnya tersenyum dan tanpa di sadarinya pipinya sudah seperti udang rebus.
    Keesokan harinya Jun Hyung pagi-pagi datang ke SS entertaiment mencari Jiyoon. Dia protes pada Jiyoon, kalau Jiyoon tidak secara detail memberi informasi tentang Jihyun. Jiyoon pun mengelak bahwa ia telah memberi semua informasi tentang Jihyun. “Geuraeseo, nuga? Siapa dia? Namja yang tinggi berkulit putih dan memeluk Jihyun itu? Apa dia kekasih Jihyun?” teriak Jun Hyung pada Jiyoon. Jiyoon pun terdiam sejenak, ia mengingat ciri-ciri namja yang di sebutkan Jun Hyung. Jiyoon pun langsung tertawa dan meminta maaf kalau dia lupa memberi tahu Jun Hyung jika Jihyun mempunyai seorang oppa. “Itu pasti Woo Hyun oppa. Dia kakak Jihyun. Nama lengkap Jihyun adalah Nam Jihyun dan oppanya adalah Nam Woo Hyun” jelas Jiyoon. Jun Hyung lega mendengar kalau namja itu adalah oppa Jihyun. Tapi ia ingin memastikan nya secara langsung.
    Jun Hyung tiba di toko bunga “Beauty Flowers”. Saat ia akan masuk, Jihyun keluar. Mereka berdua kaget karena hampir saja bertabrakkan. Jun Hyung mengajak Jihyun makan siang di sebuah cafe. Dengan ragu ia menanyakan tentang oppa Jihyun. “Rupanya kau kemarin bertemu dengan kekasih mu? Namja berkulit putih dan tinggi itu”, tanya Jun Hyung dengan ragu. “Mwo? Kekasih? Namja berkulit putih dan tinggi?.....oh mungkin yang kau maksud adalah Woo Hyun oppa. Dia adalah oppa ku”, jawab Jihyun sambil tersenyum menunduk. Jun Hyung masih belum puas ia pun bertanya lagi “Geuraeseo, kenapa dia memberi mu cincin?”. “Oh itu, dia hanya menunjukkan cincin yang baru saja dia beli. Dia ingin melamar kekasihnya”, jawab Jihyun. Jun Hyung pun senang ternyata yang dikatakan Jiyoon benar. Mereka menghabiskan makan siang mereka. Setelah itu Jun Hyung mengantarkan Jihyun kembali ke toko bunga.
    Sampai di depan toko, Jun Hyung meraih tangan Jihyun yang hendak masuk ke dalam toko. Jihyun seketika menoleh dan menghadap Jun Hyung, jarak mereka sangat dekat. Jihyun gugup dan bertanya “Ada apa?”. Jun Hyung pun dengan gugup juga berkata “Apakah kau tahu? Pertama kali aku melihat mu di halte bus itu. Entah apa yang ada di pikiran ku? Hari-hari ku tak tenang sejak saat itu. Di tambah lagi saat bertemu langsung dengan mu”. Jihyun bingung dengan apa yang di katakan oleh Jun Hyung, jadi Jihyun hanya diam dan menundukkan kepalanya. Jun Hyung pun mengehela nafas berat dan dengan nada pelan yang sangat hati-hati sekali “Sepertinya, aku menyukai mu”. Jihyun sontak kaget dan memandang Jun Hyung tidak percaya, lalu ia kembali menundukkan kepalanya. Wajah Jihyun sudah seperti kepiting rebus. Ia bingung harus menjawab apa. Lagi-lagi dia hanya bisa terdiam. “Katakan saja ne atau anio” ucap Jun Hyung sambil tetap menggenggam erat tangan Jihyun. Jihyun pun hanya menganggukkan kepalanya, yang berarti ne dan sedikit ucapan dari Jihyun “Aku rasa, aku juga menyukai mu”. Jun Hyung yang mendengar jawaban itu senang sekali dan memeluk Jihyun dengan erat.
The End
Kosa Kata:
namja        : laki-laki.
unjeonsu    : sopir
ne        : ya
sillyehamnida    : permisi
deureo oseyo    : silahkan masuk
yaa!        : Hei!
yeoja        : perempuan
changi        : sayang
Ahjuma    : Bibi
Mianhe    : Maaf
Tanyeo ogesseumnida!    : aku pergi dulu
Anio        : Tidak
Geuraeseo    : Lalu
Nuga?        : Siapa?
Oppa        : Kakak laki-laki (yang memanggil adik perempuan)
Mwo?        : Apa?
Tentang Penulis    :
Nama        : Dita Eka Putri
TTL        : Malang, 30 Desember 1994
e-mail        : dhytha_eckha@ymail.com
fb        : ditha_siwon@yahoo.com
twitter        : @dita301294
blog        : www.dhythakoreanlovers.com

Rabu, 19 September 2012

Puisi Cinta

Please no copas yach.... klo mw di copy silahkan sertakan linknya.... gomawo...

Kasih………..
Kala kita berpisah
Cerita ini mati gemanya
Mengatup dalam gelisah
Hanya ratapan tangis menyedih sukma


Kau biarkan daku kesepian
            Menanti tanpa kepastian
            Apakah kau pernah tau
            Hati yang letih menunggu
            Bersama mimpi-mimpi semu
            Kini semua hanya tinggal mimpi gersang







Karya: Dita Eka Putri

Kamis, 13 September 2012

Novel / FF Korea "Little Star"

 Sebenarnya gua sendiri gg paham apa itu FF? kata temen ku sih fans yang suka ngarang cerita tentang idola mereka. tapi ini cerita yang aku karang sendiri lebih tepatnya aku menyebutnya novel. gua nulis cerita ini karena terinspirasi oleh member EXO. pasti tahu kan boyband yang lagi buming si EXO K and EXO M? semoga kalian yang baca seneng ya ma cerita ku. and kalau ada yang gg seneng jg gg apa-apa. toh ini juga cerita fiktif. yang gg mungkin juga ada di kehidupan nyata mereka. so cekidot!

Chapter 1
Jam dinding kamar Yeun Hee menunjukkan jam 6 pagi. Tapi Yeun Hee baru keluar dari kamar mandi dengan santai. Ia berjalan santai dan duduk di depan meja riasnya. Ia mengambil hair dryernya untuk mengeringkan rambutnya. Saat menoleh ke arah jam dinding dekat tempat tidurnya, ia kaget.
    “Aigo! Ini sudah siang. Aku hampir saja terlambat” ucap Yeun Hee dan buru-buru mencari pakaian di lemarinya.
    Di ruang makan sudah duduk ayah dan ibu Yeun Hee. Bibi Hye Yeon juga sibuk menyiapkan sarapan. Kakak Yeun Hee, Suho keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan.
    “Kau tampan sekali anak ku. Hari ini, hari pertama mu bekerja?” tanya Taeyeon ibu Yeun Hee.
    “Ne, eomni. Hem... Mana Yeun Hee?” jawab Suho.
    “Dia masih belum turun. Aku akan memanggilnya”
    “Biar saya saja nyonya yang memanggilnya” ucap bibi.
    “Geurae” jawab Taeyeon
Bibi Hye Yeon pun pergi ke kamar Yeun Hee, tapi saat dia akan naik tangga. Terdengar bel rumah berbunyi. Bibi pun membukakan pintu.
    “Anneyonghaseyo ahjuma!” sapa Sehun teman Yeun Hee yang selalu menjemput Yeun Hee sebelum berangkat sekolah.
    “Oh! Kau rupanya. Aku baru saja akan memanggil Yeun Hee ke kamarnya. Dia belum turun” jawab bibi ramah.
    “Biar aku saja yang memanggilnya bi” ucap Sehun dan langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar Yeun Hee di lantai atas.
    “Yeun Hee-ah! Sedang apa kau di dalam? Ini sudah siang! Apa kau masih tidur?” teriak Sehun di depan pintu kamar Yeun Hee.
    “Sebentar lagi! Tunggulah!” teriak Yeun Hee dari dalam kamarnya. Kemudian ia pun keluar.
    “Sehun? Kau sendiri? Mana Luhan?” tanya Yeun Hee.
    “Dia sedang menunggu di dalam mobil” jawab Sehun.
    “Geurae, kajja!” ucap Yeun Hee dan kemudian mengajak Sehun berangkat. Sampai di lantai bawah, ibu Yeun Hee keluar dari ruang makan dan melihat mereka berdua.
    “Oh! Sehun?” sapa Ibu Yeun Hee.
    “Anneyonghaseyo sungmo!” sapa Sehun sambil membungkuk.
    “Eomni, aku berangkat dulu” ucap Yeun Hee.
    “Yeun Hee-ah! Apa kau tidak sarapan dulu? Ajaklah Sehun” jawab Ibu Yeun Hee
    “Kami akan makan di kantin. Salam untuk ayah dan kakak. Sampai jumpa nanti eomni” jawab Yeun Hee dan meninggalkan rumah untuk berangkat sekolah.
    “Ne. Hati-hati di jalan” teriak ibu Yeun Hee sambil melambaikan tangannya.
    Ibu Yeun Hee pun kembali ke meja makan.
    “Mana Yeun Hee?” tanya Yunho ayah Yeun Hee.
    “Dia sudah berangkat bersama Sehun” jawab Taeyeon.
    “Apakah dia tidak makan sarapanya?”
    “Dia akan makan di kantin katanya”
    “Aboji, eomni, aku berangkat dulu” pamit Suho.
    “Apa kau sudah mengabiskan makanan mu? Kau harus makan banyak. Kau sudah bekerja, jadi kau butuh tenaga banyak” ucap Taeyeon yang mengkhawatirkan anaknya.
    “Eomni, aku sudah besar. Aku bisa jaga diriku dengan baik” jawab Suho sambil menenangkan ibunya.
    “Yaa! Apakah kau yakin dengan pekerjaan mu itu? Kau benar-benar tidak ingin bekerja di perusahaan ayah?” tanya Yunho
    “Ne, ini adalah jalan ku. Aku yakin dengan apa yang ku lakukan. Aku tidak akan mengecewakan kalian” jawab Suho
    “Anak ku pasti bisa jadi fotografer yang handal!” ucap Taeyeon sambil mengelus rambut Suho.
    Suho pun berangkat kerja. Ayahnya pun juga berangkat kerja. Ibu Yeun Hee pun berangkat kerja juga. Orang tua Yeun Hee sama-sama bekerja. Tapi Yeun Hee dan Suho tidak pernah haus akan kasih sayang. Karena mereka berdua selalu menyempatkan waktu bersama kedua anaknya. Ibu Yeun Hee yang bekerja sebagai pemilik sebuah butik terkenal di Seoul dan Ayahnya bekerja sebagai direktur utama sekaligus pemegang saham terbesar di Seoul. Tapi mereka tidak sombong atas semua yang mereka miliki. Karena sebelum seperti ini. Ayah maupun ibu Yeun Hee hidup dengan sederhana.
**
Yeun Hee, Sehun, Luhan telah sampai di sekolah. Mereka bertiga satu kelas di fakultas kesenian. Luhan yang sangat mahir bermain gitar. Sehun sangat lincah dalam menari. Dan suara Yeun Hee yang merdu. Mereka bertiga sudah berteman sejak semester pertama hingga semester tiga ini. Saat mereka berjalan menuju ruang kelas tiba-tiba ada yeoja yang berdiri di depan Sehun.
    “ Oppa. Ini hadiah untuk mu!” ucap yeoja itu sambil menundukkan kepalanya dan menyerahkan hadiahnya itu.
    “Oh... gomawo. Hajiman, hari ini aku sedang tidak berulang tahun” jawab Sehun dengan santainya. Sontak Yeun Hee dan Luhan yang ada di sampingnya langsung menyikut perut Sehun. Dan ia pun kesakitan.
    “Oh! Apakah kau mahasiswi baru? Wah, kau cantik sekali. Selamat datang di sekolah kami.” Ucap Yeun Hee mengalihkan jawaban Sehun.
    “Geuraeseo, ireumi mwoyeyo?” tanya Luhan.
    “Jeo neun Sulli imnida” jawab Sulli dengan malu-malu.
    “Jeo neun Yeun Hee imnida” ucap Yeun Hee.
    “Jeo neun Luhan imnida” ucap Luhan sambil menepuk bahu Sehun untuk memberi isyarat agar memperkenalkan dirinya.
    “Jeo neun Sehun imnida. Oh ya, gomawo untuk hadiahnya” jawab Sehun yang masih kesakitan karena di sikut oleh Yeun Hee dan Luhan sambil mengambil hadiah dari Sulli.
    “Cheonmaneyo, aku pergi dulu. Senang bisa bertemu dengan kalian” jawab Sulli yang kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.
    Yeun Hee, Sehun dan Luhan pun masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran. Di dalam kelas, Sehun langsung menyeret bangku untuk duduk bersebelahan dengan Yeun Hee. Dan Luhan binging dia harus duduk dengan siapa. Lalu Kristal teman satu kelas mereka, memanggil Luhan untuk duduk bersamanya. Luhan sempat ragu-ragu, tapi akhirnya dia mau setelah Sehun mendorongnya ke bangku Kristal.
**
Suho sedang mempersiapkan kamera untuk jadwal pemotrettan hari ini. Suho membuka studio pemotrettan bersama kedua temannya, Kyung Soo dan Baekhyun. Mereka berdua adalah teman Suho di satu fakultas seni.
    “Apakah semua sudah siap?” tanya Suho pada kru yang lain.
    “Lighting oke! Background oke! Tinggal menunggu modelnya saja” jawab Baekhyun.
    “Model sudah siap” jawab Kyung Soo yang muncul dari ruang make up model bersama dengan Yuri. Yuri adalah teman sekelas Yeun Hee waktu SMA.
    “Omo! Kau sangat cantik sekali!” ucap Baekhyun.
    “Baiklah ayo kita mulai!” ucap Suho.
Pemotrettan pun di mulai. Suho membidik kameranya dengan sangat lihai. Baekhyun bagian pengatur Cahaya. Kyung Soo bagian mengedit foto mereka. Beberapa foto pun telah di edit dan di cetak. Yuri pun meninggalkan studio mereka. Kyung Soo pun mengirimkan foto-foto tersebut  ke salah satu produser terkenal di Seoul. Agar studio mereka bisa mendapatkan job pemotrettan lebih banyak.
    “Apakah kita tidak perlu mencari model lainnya?” tanya Baekhyun.
    “Kita lihat saja dulu hasilnya, bila ada sudah ada job. Kita cari model lagi” jawab Kyung Soo.
    “Ne, itu benar. Kita berdoa saja. Mudah-mudahan kali ini kita berhasil” ucap Suho.
**
Sehun sedang duduk di taman belakang sekolah, ia membuka hadiah dari Sulli. Isinya adalah coklat dan sepucuk surat. Ia pun membuka surat dan membacanya.
    (Dear Oppa...
    Aku memberanikan diri untuk menulis surat ini. Kita memang belum saling mengenal, tapi aku telah melihat mu waktu pendaftaran mahasiswa baru. Sejak saat itu aku ingin bisa dekat dengan mu. Mungkin kau bisa menganggap aku sebagai adik kelas atau fans mu. Salam kenal oppa.
    Sulli)
    “Manis sekali...” ucap Sehun lirih sambil melihat coklat pemberian Sulli.
    “Nuga? Mwo? Yang manis?” ucap Luhan dari belakang Sehun dan sontak Sehun kaget.
    “Kau! Sejak kapan kau berdiri di situ?” jawab Sehun.
    “Molla!” jawab Luhan asal.
    “Sejak kau bilang, manis sekali...” ucap Yeun Hee yang tiba-tiba muncul di depan Sehun.
    “Oh...apa ini? Surat cinta?” ucap Luhan sambil mengambil Surat yang di pegang Sehun.
    “Berikan pada ku! Ini milik ku! Kau tidak boleh membacanya!” jawab Sehun sambil merebut surat itu dari tangan Luhan.
    “Apakah itu dari Sulli? Coklat dan surat itu?” tanya Yeun Hee.
    “Ne...” jawab Sehun sambil memandangi coklat dan suratnya.
    “Sepertinya dia menyukai mu!” goda Luhan.
    “Geuraeseo, bagaimana dengan mu? Bukankah kau sudah lama menyukai Kristal?” ucap Sehun keras.
    “Mwo?” tanya Yeun Hee kaget.
    “Yaa! Kenapa kau mengatakannya dengan sangat keras!” ucap Luhan sambil memukul lengan Sehun.
    “Yaa! Kenapa kau tidak menceritakannya pada ku?” teriak Yeun Hee yang merasa kesal karena tidak tahu apa-apa.
    “Mianhe...” jawab Sehun dan Luhan serentak sambil bergaya memelas.
    “Ah! Ya sudah lupakan. Apa kalian tidak lapar? Ayo kita pergi ke kantin!” Jawab Yeun Hee.
Mereka bertiga pun pergi ke kantin. Saat di kantin mereka melihat berita di televisi. Berita tentang aktor dan penyanyi pendatang baru Kai. Pertama kali Yeun Hee melihat tayangan itu, dia sangat menyukai gaya tarian Kai yang lincah dan energic. Dia langsung menyatakan bahwa dirinya menyukai Kai.
    “Dia akan menjadi idola baru ku!” ucap Yeun Hee sambil menunjukkan jarinya ke televisi saat di tayangkan tarian Kai.
    “Yaa! Apa hebatnya dia? Usianya hampir sama dengan seusia kita! Geuraeseo, Jang Geun Suk oppa akan kau ke mana kan?” tanya Sehun.
    “Dia juga akan tetap menjadi idola ku. Aku sangat menyukai tariannya, Kai kau inspirasi baru ku.” jawab Yeun Hee.
Sejak itu Yeun Hee pun berusaha mencari informasi tentang Kai, siapa dia, lahir kapan dan di mana. Apapun tentang Kai, Yeun Hee pasti mencarinya. Tapi dia hanya menyimpan beberapa foto Kai. Karena dia mengecap dirinya “Aku bukan Fans Fanatic” jadi kesukaannya pada Kai belum melebihi kesukaannya dia pada Jang Geun Suk.
**
    Makan malam pun tiba. Keluarga Yeun Hee makan malam bersama di rumah mereka seperti biasanya. Saat makan, ayah dan ibu Yeun Hee mengatakan bahwa mereka harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
    “Ayah harus pergi ke Hongkong untuk rapat pembangunan Hotel baru di sana. Ibu kalian juga harus pergi ke Paris untuk lomba rancangan busana” ucap Yunho.
    “Berapa lama kalian akan pergi?” tanya Suho.
    “Mungkin sekitar satu bulan. Urusan rumah sudah bibi Hye Yeon yang mengurus. Kau harus jaga adik mu” jawab Taeyeon.
    “Ibu, aku akan merindukan mu” ucap Yeun Hee manja.
    “Nado” jawab Taeyeon sambil memeluk Yeun Hee.
    “Ibu akan membawakan oleh-oleh yang banyak untuk mu!” lanjut Taeyeon.
    “Kami akan pergi jam 8 pagi besok” ucap Yunho.
    “Aku akan ijin untuk mengantar kalian” ucap Yeun Hee.
    “Aku juga akan mengantar kalian” sambung Suho.
    Makan malam selesai. Yeun Hee masuk ke dalam kamarnya, dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Sehun.
    “Yeoboseyo? Sehun-ah...” ucap Yeun Hee.
    “Ne... ada apa kau malam-malam begini telpon?” jawab Sehun.
    “Tolong ijinkan aku untuk besok. Aku harus mengantarkan orang tua ku ke bandara. Mereka akan ke luar negeri untuk urusan kerja”
    “Jeoseumnida”
    “Gomawo”
    “Cheonmaneyo” jawab Sehun dan Yeun Hee pun menutup telponnya.
    Suho mengetuk pintu kamar Yeun Hee
    “Yeun Hee-ah! Bolehkah aku masuk?” tanya Suho dari balik pintu kamar Yeun Hee.
    “Ne, masuklah” jawab Yeun Hee dari dalam kamarnya. Suho pun masuk.
    “Yeun Hee-ah, bolehkah aku meminjam ponsel mu?”
    “Ne, hajiman untuk apa?”
    “Aku ingin menghubungi Kyung Soo, keundae pulsa ku habis”
    “Geuraeseo” jawab Yeun Hee sambil menyerahkan ponselnya.
Suho pun menghubungi Kyung Soo memberitahu bahwa dia tidak bisa datang ke studio besok karena harus mengantar orang tuanya. Setelah meminjam ponsel Yeun Hee, Suho pun kembali ke dalam kamarnya. Yeun Hee pun menutup tirai jendelanya dan ia tidur.
**
    Pagi pun tiba, ayah dan ibu Yeun Hee telah bersiap-siap. Suho telah menyiapkan mobil untuk mengantar mereka.
    “Ahjuma, tolong jaga anak-anak dan urus rumah dengan baik” pesan Taeyeon pada bibi Hye Yeon.
    “Baik nyonya. Jagalah kesehatan kalian” jawab bibi.
    “Gamsahamnida ahjuma” ucap Yunho sambil tersenyum.
    “Kami berangkat dulu bi” pamit Taeyeon.
    “Ne, hati-hati” jawab bibi.
    Suho dan Yeun Hee pun berangkat mengantar orang tua mereka. Sesampainya di bandara, Taeyeon memeluk Suho dan Yeun Hee.
    “Jaga diri kalian baik-baik” ucap Taeyeon sambil mengelus kedua rambut anaknya.
    “Kami akan merindukan mu ibu” ucap Suho.
    “Aboji? Apakah kau tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada kami?” ucap Yeun Hee sambil melihat ayahnya.
    “Kemarilah!” jawab Yunho dengan merentangkan kedua tangannya. Yeun Hee pun berlari ke arah ayahnya dan mereka berpelukan.
    “Suho, apakah kau tidak ingin memeluk ayah mu?” ucap Yunho sambil melihat Suho yang masih berdiri di samping ibunya. Suho pun tersenyum dan berjalan menuju ayahnya dan memeluk ayahnya.
    (Pesawat dengan tujuan Hongkong, akan segera lepas landas. Para penumpang di mohon bersiap)
    “Ayah akan segera berangkat. Jaga diri kalian baik-baik” ucap Yunho dan pergi berjalan menuju pintu keberangkatan.
    “Hati-hati suami ku!” teriak Taeyeon sambil melambaikan tangannya. Yunho hanya menjawab dengan senyuman dan melambaikan tangannya. Lima menit kemudian.
    (Pesawat dengan tujuan Paris, akan segera lepas landas. Para penumpang di mohon bersiap)
    “Itu pesawat ibu, ibu harus pergi” ucap Taeyeon sambil berdiri dan mengambil kopernya.
    “Hati-hati bu, jaga diri ibu baik-baik” ucap Suho.
    “Kalian juga” jawab Taeyeon dan kemudian berjalan menuju pintu keberangkatan.
    Setelah mengantar orang tua mereka, Yeun Hee dan Suho pun pulang. Tapi ada namja yang memanggil Suho.
    “Sunbae!” sapa namja yang memakai kacamata hitam. Suho pun tidak mengenalinya.
    “Apakah kau sudah lupa dengan ku?” lanjut namja itu sambil melepas kaca matanya.
    “Oh! Kau? Mianhe, aku tidak mengenali mu? Bagaimana kabar mu?” jawab Suho.
    “Ah! Bukankah kau Kai? Aktor dan penyanyi pendatang baru itu?” ucap Yeun Hee sambil menunjukkan jarinya pada Kai.
    “Mwo? Jinjayo? Jadi kau sudah menjadi seorang aktor?” ucap Suho. Dan kai hanya menjawab dengan anggukkan kepala yang berati iya.
    “Jeo neun Yeun Hee imnida. Salah satu dari banyak fans mu! Aku sangat menyukai gayamu saat kau menari.” ucap Yeun Hee sambil mengulurkan tangan nya.
    “Ne, gomawo” jawab Kai dingin dan mengabaikan tangan Yeun Hee.
    “Dia adik ku” ucap Suho.
    “Sepertinya kalian sudah kenal dekat?” ucap Yeun Hee.
    “Dia adik kelas ku SMA” jawab Suho.
    “Hyung, bolehkah aku bermain ke rumah mu? Sudah lama kita tidak bertemu” ucap Kai.
    “Ne, tentu saja” jawab Suho.
    “Aku harus pergi, menager ku sudah menunggu. Sampai jumpa sunbae!” ucap Kai dan kemudian meninggalkan Suho dan Yeun Hee.
Yeun Hee dan Suho pun pulang. Saat di perjalanan.
    “Oppa...” panggil Yeun Hee.
    “Ne...” jawab Suho.
    “Kenapa kau tidak memberitahu ku kalau dia adalah adik kelas mu?”
    “Wae? Kau menyukainya?”
    “Anio! Aku hanya salah satu dari banyak fansnya”
    “Jinja?”
    “Ne” jawab Yeun Hee singkat kemudian memalingkan pandangannya keluar jendela mobil. Namun hatinya sedikit kecewa karena mengingat sikap Kai yang dingin padanya.
    “Mana boleh seorang idola mengabaikan fansnya seperti itu. Ku rasa aku telah salah memilih idola” batin Yeun Hee.
***

yang uda baca, gimana comentnya? jelek ya? jangan sungkan2 kalo mau coment....

Jumat, 20 Juli 2012

36 fakta EXO

1.    EXO members tidak pernah memiliki konflik yg besar. Biarpun terkadang mereka bertengkar,tp mereka tdk membawa hal itu menjadi serius
2.    Sehun takut berada di lift sendirian
3.    Warna koper Kai adalah pink dengan bintik-bintik (polka dots) putih
4.    Luhan alergi makanan laut (seafood)
5.    Baekhyun menerima iPad, iPhone, dan sepasang sepatu edisi terbatas saat ulang tahunnya kemarin
6.    Secara pribadi , Chanyeol adalah anak yg cerdas, santai, humoris, ramah, dan peduli terhadap orang lain.
7.    Xiumin menyukai eskrim rasa blueberry
8.    Kris memperhatikan member yg lain dgn baik. Jika salah 1dari mereka merasa sakit, Kris siap memberikan mereka obat
9.    Chanyeol itu sangat pintar.dia tau kelebihan & kekurangannya dgn baik dan dia cukup baik dalam
10.    D.O adalah member yg kepribadiannya paling 4D diantara member yg lain
11.    Jika Luhan disuruh memilih tokoh kartun yg bs menggambarkan dirinya, dia akan memilih Son Goku dari kartun Dragon Ball ‪
12.    Jika Lay ditanya tokoh kartun apa yg cocok untuk menggambarkan dirinya, dia akan memilih mashimaro dan shinchan
13.    Kadang2 Baekhyun terbangun karena suara berisik yang dibuatnya sendiri saat ia tidur
14.    Chanyeol ingin sekali bisa tampil di 'Running Man'
15.    Kris sangat sensitif terhadap orang2 yg membicarakan masalah keluarganya (staff SM tidak menyebutkan seperti apa masalahnya)
16.    Terkadang 4 member EXO dari china suka melihat-lihat 4 social network di china termasuk RenRen dan Weibo
17.    Tidak ada yg mendengarkan leader K saat mereka di dorm
18.    Luhan sering berdebat dengan Lay tapi perdebatan mereka itu terlalu lucu untuk ditonton
19.    Chanyeol menyukai T.O.P Big Bang karena dia berpikir kalau suara mereka mirip
20.    Kris dan Amber adalah teman baik,tidak seperti apa yg kalian pikirkan
21.    Luhan ditolak saat ia meminta ijin cuti (libur) pribadi ‪
22.    Sehun menjadi relawan di penampungan RCY utk membantu anak2 cacat. ia suka bermain dgn mereka dan merapikan fasilitas disana
23.    Kris adalah penari yg malas.setiap dia ditempatkan diposisi paling belakang,ia tidak akan mengikuti koreografi dgn benar ‪
24.    Baekhyun selalu merawat Kai setiap kali dia bisa, dan Kai selalu memperhatikan keadaan Baekhyun
25.    Jongin (Kai) adalah yang paling sering melawan,tapi pertengkaran yg paling serius adalah saat ia bertengkar dengan Taemin
26.    Kesan pertama dari Luhan dan Lay saat pertama kali mereka bertemu ada "pervert"
27.    Hari minggu kemarin (7/15/12) sekitar jam 9 atau 10 malam. Yoona dan Donghae mengobrol banyak dengan D.O
28.    Warna kesukaan Lay adalah hitam dan ungu
29.    Chen tidak suka bermain games
30.    Kris mengakui bhw selama tur mereka,kegiatan yg mereka perlukan hanyalah tetap tinggal di hotel,ia & Tao sering berbagi kamar
31.    Saat Tao sedang makan, ia pasti merindukan Sehun
32.    Baekhyun memiliki kemampuan hapkido yg tinggi jd dia bisa mengajarkannya ke murid2 lain
33.    Xiumin akan sangat tertarik jika ia melihat seorang gadis yang memakai jeans dan menggunakan T-shirt warna putih
34.    Sehun bilang kalau dia cukup dekat dengan Donghae Super Junior
35.    Suho mengatakan kalu dia ingin pergi ketempat manapun yg ada di seluruh dunia, bahkan termasuk EXOplanet
36.    Kai & Lay saling menghargai satu sama lain. Biarpun terkadang mereka sangat kompetitif tp itulah cara mereka dlm ber-improve

Sabtu, 16 Juni 2012

contoh puisi maulid nabi




AKHLAK MULIA NABI MUHAMMAD SAW




Lihatlah nabi Muhammad saw.
Lahir dan besar di tengah kancah kerusakan akhlak yg parah
Beliau hadapi dengan tabah

              Engkau yg berakhlak mulia
                             Tertulis di halaman kalamuloh
                             Dalam lembaran yg putih bersih
                             Tentang hamba rosul kinasih

Bukan saja engkau penyuru
Tapi juga seorang pemandu
Menerima perintah wahyu
Menembus lazuardi biru

              Rosul piawi dambaan
                             Engkau dambaan orang beriman
                             Engkau nabi akhir zaman
                             Rosul yg kita rindukan

Engkau penuntun umat
Menuju jalan selamat