Author : Song Rae Won (dhytha)
Tittle : Secret of Love
Genre : Romance, school, little bit comedy
Kategori : PG
Length : Series
Main cast :
Tittle : Secret of Love
Genre : Romance, school, little bit comedy
Kategori : PG
Length : Series
Main cast :
Lee
Hyeri (Girls Day)
Yura (Girls Day)
Yoo Youngjae (B.A.P)
Jung Daehyun (B.A.P)
Yura (Girls Day)
Yoo Youngjae (B.A.P)
Jung Daehyun (B.A.P)
Another
cast :
B.A.P
& Girls Day
Chapter
2
“Youngjae?” “Hyeri?” ucap Hyeri dan Youngjae
serentak.
Malam yang begitu dingin menemani kebersamaan
Youngjae dan Hyeri. Makan malam sudah selesai, sementara eomma Youngjae dan
eomma Hyeri masih sik asik ngerumpi. Youngjae dan Hyeri duduk di taman. Mereka saling
canggung.
“Aku tidak menyangka, akan bertetangga dengan mu.”
Youngjae membuka pembicaraan.
“Aku juga tidak menyangka, akan memiliki tetangga
baru yaitu kau” jawab Hyeri. Mereka berdua saling memandang dan tertawa
bersama. Malam semakin larut, Hyeri dan eommanya pun kembali ke rumah. Hyeri
yang lelah langsung menuju kamarnya. Ia membuka satu kancing pakaiannya yang
paling atas, dan mencari pakaian tidurnya di lemari. Ponselnya berdering...
(ringtone B.A.P-Crash)
“Yeoboseyo?”
“Yeoboseyo?”
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya seseorang dari
sebrang.
“Mwo!? Aku...”
“Apa kau ingin berganti pakaian? Tutup dulu gorden
mu itu! Apa kau ingin aku melihat sebuah tontonan gratis? Aku melihat tubuh
sexy Hyeri Girls Day!” ucap seseorang dari sebrang yang ternyata siapa lagi kalau
bukan Youngjae. Hyeri yang baru menyadari kalau ia di awasi oleh Youngjae dari
sebelah kamarnya langsung melihat ke arah pintu kaca yang membatasi antara
balkon dengan kamarnya. Dan Youngjae dari balkon kamarnya melambaikan tangannya
dan tersenyum.
“Yaa! Apa yang kau lakukan di situ!” teriaknya.
“Apa yang ku lakukan di sini? Ini kan kamar ku, jadi
terserah aku. Hehe... ingatlah kau sudah mempunyai tetangga baru. Untung saja
aku yang jadi tetanggamu”
“Memang kenapa kalau kau yang jadi tetangga ku!?”
Hyeri sudah mulai naik pitam.
“Anio, tutup gorden mu! Selamat malam, sampai jumpa
besok!” Youngjae mengakhiri pembicaraannya, melambaikan tangannya kemudian
masuk ke dalam kamarnya. Hyeri dengan sebal menutup gordennya.
“Aish! Aku kenal dia sudah lama, tapi kenapa aku
baru tahu kalau dia menyebalkan!” Hyeri menunduk dan melihat kondisi pakaiannya
yang sudah terbuka kancing bagian atasnya, “Aish! Tahu begini aku lebih memilih
tidak mempunyai tetangga” Hyeri melempar ponselnya ke atas kasur dan membawa
pakaian tidurnya ke kamar mandi.
-
Pagi telah tiba, seperti biasa mobil sport hitam sudah terparkir dengan indahnya di depan rumah Youngjae.
Pagi telah tiba, seperti biasa mobil sport hitam sudah terparkir dengan indahnya di depan rumah Youngjae.
“Yaa! Baru saja aku akan memanggilmu” ucap Jong Up
yang baru turun dari mobil.
“Kajja!” teriak Daehyun dari dalam mobil, sementara
Youngjae malah masih berdiri di tempat “Yaa! Kenapa kau masih diam di situ! Apa
kau tidak ingin sekolah hari ini?” teriak Daehyun lagi.
“Chakamanyeo” jawab Youngjae santai, “sebentar lagi
dia keluar” sambungnya.
“Oh, Hyeri!” Jong Up terkaget-kaget melihat Hyeri
yang muncul dari sebelah rumah Youngjae, begitu pula Hyeri juga terkaget-kaget.
“Kajja!” Youngjae menarik tangan Hyeri.
“Yaa! Apa yang kau lakukan?” Hyeri berusaha
melepaskan tangan Youngjae.
“Bukankah kau semalam bilang kalau ingin pergi ke
sekolah bersama kami?” ucap Youngjae PD.
“Mwo! Anio! Kapan aku”
“Kajja! Kita sudah hampir terlambat!” Youngjae
langsung memaksa Hyeri masuk ke dalam mobil.
Sesampainya di sekolah, Hyeri turun dari mobil
“Gomawo” hanya mengucapkan satu kata itu langsung pergi begitu saja.
“Ne, cheonma” jawab Jong Up. Sementara Youngjae
hanya tersenyum tipis melihat sikap Hyeri.
Di sudut lain ada yang melihat kejadian itu.
Hyeri berjalan sendirian dan kemudian berhenti
karena ada yang memanggilnya “Hyeri-ah!” teriak Yura. “Tumben kau datang lebih
awal? Da kenapa kau?” Yura menunjuk tempat parkiran.
“Ah, iya karena aku ingin lebih pagi saja, ayo ke
kelas!” Hyeri langsung menggandeng tanga Yura dan menariknya. Saat baru
memasuki koridor sekolah, Min Ah datang dengan terburu-buru.
“Hyeri! Yura!” teriak Min Ah.
“Wae? Apa ada anjing yang mengejar mu?” tanya Hyeri.
“Anio! Bukan itu! Hyeri, kau tadi berangkat bersama Youngjae, Daehyun dan”
“Ssshhh! Jaga nada bicara mu! Bisakah kau kecilkan
volume suara merdu mu itu!” Hyeri membungkam mulut Min Ah, Min Ah mengangguk
mengerti.
“Mwo! Kau!” Yura beteriak dan langsung di bungkam
Hyeri.
“Nanti saja aku ceritakan! Ayo kita ke kelas!” Hyeri
langsung menarik Yura dan Min Ah.
-Jam istirahat.
“Mwo! Jadi kalian bertangga?” teriak Zelo “Hyeri
Girls Day yang cantik dan sexy itu!” Zelo kembali berteriak tidak percaya,
“Hyung, bolehkah aku tinggal bersama mu?” pinta Zelo dengan memasang wajah
aegyo di depan Youngjae.
“Yaa! Berhenti memasang wajah seperti itu!” Youngjae
risih setiap kali Zelo memasang wajah aegyo di depannya.
“Waeyo Zel? Apa kau menyukainya?” tanya Yon Guk.
“Namja mana yang tidak suka dengan yeoja cantik
seperti Hyeri!” jawab Zelo.
“Geuraeseo, bagaimana dengan Naeun A-Pink? Bukankah
kau juga menyukainya?” selidik Himchan.
“mmm.... itu” Zelo bingung.
“Dasar palyboy!” ejek Jong Up.
“Yaa! Aku tidak playboy!” teriak Zelo tidak terima.
“Yaa! Kenapa kalian jadi bertengkar!” teriak Yon Guk
yang berhasil membuat mereka berdua diam.
“Mana Daehyun?” Yon Guk baru menyadari anak buahnya kurang satu, Himchan, Youngjae, Jong Up dan Zelo hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.
“Mana Daehyun?” Yon Guk baru menyadari anak buahnya kurang satu, Himchan, Youngjae, Jong Up dan Zelo hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.
Daehyun sedang berjalan dari perpus dan melewati
ruang musik yang sudah lama tidak di pakai, karena ruangannya pindah. Ia
mendengar suara seorang yeoja mengomel sendiri.
“Aish! Kenapa harus ada tugas seperti ini! Aku
benci!” teriak yeoja itu frustasi.
“Memang tugas apa?” Daehyun mendekati yeoja itu yang
ternyata Hyeri.
“Kau! Sejak kapan kau di situ!?” Hyeri kaget.
“Baru saja” Daehyun duduk di samping Hyeri dan
melihat tugas Hyeri, “Tugas seperti ini kau bilang sulit?” Daehyun langsung
mengambil ahli buku dan pensil Hyeri.
“Tentu saja, kau membutuhkan imajinasi lebih untuk
bisa menciptakan sebuah..... lagu” Hyeri berhenti bicara dan malah menganga
melihat Daehyun sudah menuliskan 2 buah bait lagu dengan cepat. “bagaimana kau
melakukannya?” Hyeri penasaran.
“Bagaimana aku melakukannya? Mudah saja, tuliskan
saja apa yang kau rasakan dan apa yang sedang kau pikirkan?” jawab Daehyun.
“Mwo?” Hyeri melongo.
“Iya, misalnya saja kau sedang jatuh cinta, apa yang
di rasakan orang jatuh cinta? Dan apa yang selalu di pikirkannya? Tulis saja
menjadi sebuah bait lagu” jawab Daehyun enteng. Hyeri menunduk dan berfikir
“Keundae! Aku tidak pernah...” ia mendongakkan
kepalanya dan mendapati Daehyun sudah menghilang. “jatuh.. cinta... ke mana
perginya dia? Aku kan belum selesai berbicara” Hyeri lemas.
-
Yura sedang berlatih dance, tiba-tiba Soo Hyun
seongsaengnim memerintah Yura.
“Yura, tolong kau letakkan ini di gudang” sambil
menyerahkan property dance.
“Ne, algyeseumnida” jawab Yura yang kemudian pergi
ke gudang.
Yura masuk ke gudang dan menata rapi property itu,
suasana sekolah sepi memang karena jam sekolah sudah hampir berakhir. Satpam
sekolah yang bertugas mengunci ruangan, lewat depan gudang sambil bersiul-siul,
tanpa melihat ada seseorang atau tidak di gudang, satpam itu langsung mengunci
pintu gudang. Yura mendengar suara pintu tertutup dan berbalik, ia sudah
melihat pintu gudang tertutup, sementara satpam sudah meninggalkan gudang.
“Ah! Terkunci?” Yura mulai panik, suasana gudang
gelap dan dingin, hanya cahaya samar yang masuk melalui jendela kecil di
gudang. “Tolong buka pintunya!” ia menggedor-gedor pintu sekeras mungkin sambil
tetap berteriak minta tolong. Ia merogoh saku mencari ponselnya, dan tidak ada.
“aish! Ponsel ku di meja kelas! Bagaimana ini?” Yura benar-benar panik. Ia terduduk lemas di depan pintu, air mulai mengalir di sudut matanya, ia mulai kedinginan. “siapa saja, ku mohon buka pintunya!” dan tangisannya pun semakin terisak.
“aish! Ponsel ku di meja kelas! Bagaimana ini?” Yura benar-benar panik. Ia terduduk lemas di depan pintu, air mulai mengalir di sudut matanya, ia mulai kedinginan. “siapa saja, ku mohon buka pintunya!” dan tangisannya pun semakin terisak.
-To Be Continue-
jangan lupa coment ya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar