Sabtu, 14 Maret 2015

FF Krystal Kai || I Love You The Ghost Chap 10



Tittle                : I LOVE YOU, THE GHOST
Author             : dhytha (dhyt30)
Genre               : Romance, little bit comedy
Length             : Series
Rate                 : 17+
Main Cast        : Krystal Jung{f(x)}                 aka       Krystal
                          Kim Jong In {EXO-K}           aka       Kai
Another cast    : Yura {Girls Day}                   aka       Yura
                          EXO-K
Chapter 10
Kai meninggalkan kelasnya begitu bel istirahat berbunyi. Seperti biasa, ia selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan membaca komik. Chanyeol hari ini sudah masuk. Yura melihat keadaan Chanyeol masih terlihat pucat, ia pun mengajak Chanyeol untuk makan di kantin. Yura khawatir kalau Chanyeol makan telat, pasti dia akan demam lagi.

“Makanlah! Aku tau kau belum sembuh total. Kenapa kau masih masuk sekolah? Kau benar-benar sakit, jangan khawatir kalau guru akan menilai mu membolos dan menjadikan sakit hanya sebagai alasan. Bukankah Kai juga sudah menginjinkan mu tidak masuk selama dua hari?” Yura menyodorkan bekal makanannya dan berbicara panjang lebar.

“Tidak, itu kan makanan mu. bagaimana aku bisa aku tega memakannya? Aku hanya tidak ingin ketinggalan pelajaran. Sebentar lagi kita akan masuk universitas, mana boleh aku bersantai-santai begitu saja” Chanyeol menolak untuk memakan bekal makan siang Yura.

“Makanlah Chanyeol, aku sengaja membawa banyak. Aku bilang pada Baekhyun oppa kalau kau sakit. Dan dia menyiapkan banyak makanan untuk bekal makan siang ku dan untuk aku bawa saat menjenguk mu nanti tapi ternyata kau sudah masuk hari ini, jadi makanlah” Yura mengambil telur gulung dan menyuapkannya pada Chanyeol dengan ragu Chanyeol membuka mulutnya dan menguyah telur gulung itu.

“Kau bukan bersantai-santai, tapi kau istirahat karena kau sakit. Jangan memaksakan diri. Ketinggalan pelajaran? Aku bisa membuatkan mu catatan” Yura menawarkan bantuan pada Chanyeol.

“Tidak perlu, aku bisa meminjam catatan Kai” jawab Chanyeol.

“Catatan Kai? Sejauh ini setau ku Kai bukanlah tipe siswa yang suka mencatat”

“Kau benar” Chanyeol baru mengingat akan hal itu.

“Kau bisa meminjam punya ku” ucap Yura sambil menyantap bekal makan siangnya.
Kai mencari-cari komik yang akan dia baca tapi dia perasaannya mengatakan sedang tidak ingin membaca. Ia justru melihat sekitar mencari kehadiran seseorang. Kai menoleh ke kanan tidak nihil dan saat ia menoleh ke kiri ia terperanjat kaget. Krystal sudah berdiri di sampingnya dan berkata dengan percaya diri bahwa Kai pasti sedang mencarinya namun dengan cepat Kai menyangkal.

“Bohong!” Krystal tidak percaya dan menuduh Kai telah berbohong karena sudah terlihat dari wajah Kai.

“Untuk apa aku berbohong?” Kai tetap mengelak bahwa ia tidak mencari keberadaan Krystal padahal ia kini senang telah melihat Krystal berdiri di sampingnya.

“Aku merasa bosan, aku ingin jalan-jalan” Krystal mengganti topik pembicaraan. Ia menyandarkan tubuhnya di rak buku dan melipat tangannya sambil mempoutkan pipinya menunjukkan kekesalan karena bosan.

“Ke mana?” Kai bertanya dengan sikap yang jaim dan seolah-olah tidak perduli.

“Ke mana saja. Sepulang sekolah kau tidak ada acara kan? Ayo kita jalan-jalan” Krystal menarik-narik tangan Kai bagaikan anak kecil yang merengek meminta permen pada kakaknya.

“Tidak bisa aku ada acara” Kai menolak dengan alasan ia ada acara padahal dia sepulang sekolah tidak ada acara apapun. Krystal sedih karena Kai menolak ajakannya. Ia pun pergi dengan memasang wajah cemberut berharap Kai berubah pikiran.

“Hey, kau mau ke mana?” Kai tidak ingin Krystal pergi.

“Itu bukan urusan mu!” karena jengkel Krystal hanya asal menjawab dan tidak memperdulikan Kai. Krystal bergumam bahwa Kai adalah manusia yang dingin dan kejam bahkan jika di dunia ini hanya dia yang tersisa sebagai laki-laki, Krystal akan lebih memilih jomblo selamanya dari pada harus menjalin hubungan dengan Kai.

“Dia benar-benar! Kau pikir kau keren! Berani-beraninya menolak ajakan ku! Selama ini banyak anak laki-laki yang berlomba-lomba mengajak ku keluar tapi aku menolaknya. Dia yang sudah aku ajak dengan suka rela malah menolaknya! Apa hatinya terbuat dari es? Benar-benar manusia yang dingin!”
***
Eunji sedang bersiap, hari ini dia akan keluar bersama Yong Hwa. Yong Hwa sudah menunggu di depan toko. Eunji keluar dari kamar dan menuruni tangga. Ia menemui ibunya sedang menyiram bunga dan meminta ijin bahwa dia akan keluar bersama Yong Hwa. Ibu Eunji berpesan agar pulang jangan terlalu malam dan Eunji memastikan akan pulang sebelum makan malam.

Yong Hwa menatap Eunji yang baru keluar dari toko. Ia membukaan pintu mobil untuk Eunji dan memuji menampilan Eunji cantik. Eunji hanya tersipu malu, ia pun masuk ke dalam mobil. Dalam perjalanan Eunji hanya diam, raut wajahnya tampak tidak bahagia. Yong Hwa bertanya apa Eunji ada masalah ataukah Eunji sakit? Eunji hanya menjawab bahwa dirinya baik-baik saja. Yong Hwa berkata bahwa raut wajah Eunji tampak tidak begitu bersemangat dan seperti sedang memikirkan sesuatu namun lagi-lagi Eunji menjawab bahwa ia tidak apa-apa dan menambahkan mungkin itu hanya perasaan Yong Hwa saja. Sebenarnya Eunji akhir-akhir ini kepikiran oleh D.O. Entah kenapa setiap malam ia selalu memimpikan D.O dalam tidurnya dan itu membuat Eunji semakin tidak bisa menghilangkan D.O dari pikirannya.

Yong Hwa memarkirkan mobilnya, mereka telah sampai di tempat bermain Lotte World. Yong Hwa mengajak Eunji pergi ke sana karena Eunji pernah bilang bahwa ia ingin menaiki kincir raksasa. Namun Eunji menolak dan berkata bahwa ia sudah tidak ingin menaiki itu lagi. Eunji punya alasan sendiri menolak untuk tidak naik kincir raksasa karena itu malah mengingatkan pada sesosok D.O. Mereka berdua pernah menaiki kincir raksasa berdua dan itu membuat Eunji ingin menaikinya lagi tapi bukan bersama Yong Hwa ia ingin bersama D.O. Namun Eunji tidak mengutarakan alasan tersebut pada Yong Hwa dia bilang dia ingin jalan-jalan saja dan tidak berniat untuk menaiki wahana apapun.

“Tapi kita sudah sampai di sini, dan kau sama sekali tidak ingin menaiki wahana?” Yong Hwa berusaha membujuk Eunji.

“Maafkan aku oppa, tapi sungguh aku sama sekali tidak ingin. Aku hanya ingin jalan-jalan santai” Eunji tetap menolak. Ia melepaskan sabuk pengamannya.

“Baiklah, kalau itu keinginan mu” Yong Hwa melepas sabuk pengamannya mendekati Eunji, kemudian mencium keningnya. Eunji hanya diam dan tersenyum kecil, namun di balik senyuman ia tengah merindukan seseorang.
***
Kai berjalan meninggalkan kelasnya menyusuri koridor kelas. Ia mengatakan pada Chanyeol bahwa dia akan pulang terlambat lagi. Chanyeol pulang bersama Yura. Chanyeol bergumam karena Kai akhir-akhir ini tidak pernah mengajaknya, padahal jika Kai ada urusan dia selalu mengajak Chanyeol dan tidak pergi sendiri seperti akhir-akhir ini. Yura mengingatkan pada perkataan Chanyeol bahwa mungkin Kai sedang mengalami masa pubertas.

“Kau bilang dia sedang mengalami masa pubertas?” Yura menimpali gumaman kesal Chanyeol.

“Itu kan perkiraan ku saja” Chanyeol mempoutkan pipinya kesal.

“Kau benar-benar lucu” Yura tertawa saat melihat ekspresi Chanyeol yang cemburut. Chanyeol hanya tersipu malu dan mereka kembali melanjutkan jalan.

Kai pergi ke rumah sakit, ia sudah berdiri di depan pintu kamar perawatan Krystal. Tak sengaja Kai mendengarkan percakapan dokter dengan ibu Krystal mengenai perkembangan Krystal yang koma.

“Ini sudah hari ke dua puluh lima dia mengalami koma. Trauma di kepalanya sama sekali tidak menunjukkan perkembangan menuju sembuh” dokter mengatakan setelah memeriksa Krystal secara keseluruhan.

“Tolong sembuhkan anak ku, ku mohon” ibu Krystal menangis memohon pada dokter. Tapi dokter hanya menghela nafas panjang dan tersirat sebuah ketidak yakinan pada Krystal untuk sembuh dan sadar dari komanya.

“Berdoalah agar anak ibu bisa segera sadar, kita akan berusaha” jawaban dokter berusaha menenangkan ibu Krystal, dan jawaban itu hanya semakin membuat ibu Krystal tak tenang.
Kai menjauh saat dokter dan ibu Krystal meninggalkan kamar perawatan. Setelah di rasa di dalam tidak ada siapa-siapa, Kai masuk perlahan. Langkah demi langkah ia mendekati tubuh Krystal yang terbaring lemah dengan selang oksigen dan infus. Kai menggenggam tangan Krystal, tampak raut kesedihan di wajahnya. Ia ingin menangis tapi air matanya tak mampu untuk keluar. Ia mendekat dan melihat setiap inci wajah cantik Krystal. Detak jantungnya berdetak dengan sangat cepat, yang membuat Kai menjauhkan jarak antara mereka. Kai sudah jatuh hati pada Krystal, namun Kai masih memilih untuk menyembunyikannya. Kai pergi, tak sepatah kata pun ia ucapkan.

Krystal dan Sehun sedang berada di tepi sungai han. Sehun iri melihat manusia yang bisa seenaknya berpacaran dengan orang yang mereka sukai. Krystal menertawakan Sehun dan menanyakan apakah malaikat tidak seperti itu.

“Aku iri dengan kalian. Kalian bisa seenaknya berkencan dengan orang yang kalian suka” Sehun berdecak kesal saat melihat para remaja menghabiskan waktu bersama pasangannya di tepi sungai han.

“Iri? Apa malaikat tidak melakukan hal itu juga?” Krystal menatap Sehun yang tengah kesal.

“Malaikat tidak boleh jatuh cinta, jika itu memang terjadi itu namanya melanggar aturan langit”

“Ada hukumannya?”

“Tentu saja ada, peraturan di buat untuk di patuhi jika melanggar akan ada beberapa hukuman. Yang ku tahu saat malaikat jatuh cinta, mereka akan menyerahkan blacknote nya kepada penghulu malaikat. Dan mereka akan di turunkan ke bumi dan hidup bersama manusia lainnya dan kekuatan mereka hilang” Sehun menjelaskan secara detail dan Krystal hanya manggut-manggut tanda bahwa ia paham.

“Hey kau!” seseorang memanggil Krystal dengan kasar. Saat Krystal menoleh ke sumber suara, dia mendapati Kai berdiri dengan kedua tangan di saku celananya. Krystal cuek, ia tidak menanggapi panggilan Kai. Krystal kesal karena Kai memanggilnya seperti itu. Merasa di abaikan, Kai mendekat dan duduk di samping Krystal yang tadinya tengah diduduki oleh Sehun dan terpaksa Sehun menyingkir. Sehun mengumpat kesal.

“Kau marah?” Kai mencoba menebak sikap cuek Krystal.

“Tidak” jawaban Krystal masih cuek.

“Lalu?”

“Bagaimana kau tau aku ada di sini?” Krystal bertanya tentang bagaimana Kai bisa tau kalau Krystal sedang berada di tepi sungai han.

“Kebetulan aku lewat, dan aku melihat mu”

“Apa yang kau lakukan di sini?”

“Kau sendiri?” Kai justru balik bertanya. Sehun yang merasa hanya menjadi kambing congek, ia pun menghilang.

“Onnie, aku pergi yaa. Nanti aku akan menemui lagi, sampai jumpa” Sehun pun menghilang, Krystal hanya melihatnya dengan heran. Kenapa di saat ia bersama Kai, Sehun selalu memilih untuk meninggalkan mereka.

“Hei! Aku yang bertanya dulu! Kenapa kau malah bertanya balik pada ku!” Krystal benar-benar kesal dengan sikap Kai.

“Aku ingin mengajukan pertanyaan pada mu” ucap Kai yang membuat Krystal heran karena mendadak Kai menjadi serius.

“Apa?” suara Krystal tampak terbata.

“Kenapa kau tidak bisa kembali ke tubuh mu?”

“Apa!”

“Kenapa kau tidak bisa kembali?”

“Aku tidak tahu” jawab Krystal yang memang tidak mengetahui dengan detail kenapa ia tidak bisa kembali ke tubuhnya sendiri.

“Yang ku tahu ini adalah sebuah kesalahan yang terjadi di langit dan membuat ku seperti ini” Krystal melanjutkan jawabannya.

“Kesalahan?” Kai mengulang kata-kata tersebut dengan menambahkan tanda tanya di belakangnya.

“Ya, salah satu malaikat mengatakannya pada ku”

“Kau bertemu malaikat?” Kai penasaran dan Krystal hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“Apa benar, di antara ribuan manusia yang di dunia ini, kau hanya bisa melihat ku?”

“Malaikat mengatakan seperti itu, aku hanya bisa melihat manusia yang akan menolong ku kembali ke dalam tubuh ku, dan aku bertemu dengan mu. kesimpulannya kau adalah manusia yang akan menolong ku” Krystal menatap mata Kai dengan senyuman penuh harapan pada Kai.

“Saat kau kembali ke dalam tubuh mu dan sadar dari tidur panjang mu, apa kau akan mengingat ku?” pertanyaan Kai hanya membuat Krystal terdiam.

“Katakan! Apa kau akan mengingat ku?”

“Kau takut aku tidak akan mengingat mu saat aku sadar nanti? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” Krystal menatap Kai heran, suasana diantara mereka berdua mulai menegang.

“Ya, aku takut kau tidak mengingat ku saat kau sadar, aku takut kau tidak mengenali ku saat kita bertemu”

“Hentikan! Itu tidak mungkin terjadi!” Krystal membentak.

“Itu akan terjadi!” Kai balik membentak. “Saat aku menolong mu dan kau tersadar dari koma mu, kau akan melupakan segala hal hidup mu saat kau hidup sebagai hantu! Itu berarti kau tidak akan mengingatku! Kau tidak akan mengenaliku saat kita bertemu!”

“Tidak! Itu tidak mungkin! Dari mana kau tau tentang hal itu!”

“Sekali lagi aku tanya, apa hanya aku yang bisa kau lihat?” Kai kembali bertanya.

“Kenapa kau masih menanyakan itu lagi? Apa kau pikir aku berbohong? Apa kau tidak bersedia menolong ku?”

“Ya! Aku tidak bersedia menolong mu! aku tidak ingin membuat mu kembali ke dalam tubuh mu! aku tidak ingin membuat mu sadar dari tidur panjang mu! jika akhirnya kau akan melupakan ku!” Kai tampak kesal dan marah.

“Baiklah! Jika itu alasannya, jangan menolong ku! Jangan pernah membuat ku kembali! jangan lakukan apapun!” Krystal meneteskan air matanya, dan pergi begitu saja meninggalkan Kai yang masih berdiri terpaku melihat Krystal yang semakin lama, semakin menjauhinya.
***
Eunji masuk kedalam kamarnya. Ia merasakan lelah dan kakinya pegal karena sehabis jalan-jalan bersama Yong Hwa. Eunji menatap kaktus yang menghiasi meja rias di samping ranjangnya. Ia mendekat dan menatap dengan penuh rasa rindu terhadap si pemberi kaktus itu. Eunji mengambil nya dan menggenggamnya dengan erat. Ia melihat permukaan bawah pot dan baru ia tau ada sesuatu berupa tulisan yang tidak pernah Eunji tau selama ini. “Aku Mencintai mu Eunji-ah” itulah kalimat yang tertulis di permukaan pot bagian bawah. Eunji tak kuasa meneteskan air matanya.

Sementara Krystal juga tidak bisa menghentikan air mata nya yang terus mengalir membasahi pipinya. Ia sangat sedih mendengar pernyataan Kai bahwa ia tidak akan menolongnya untuk kembali ke dalam tubuhnya. Krystal tak percaya bahwa Kai akan berbuat setega itu setelah selama ini dia memberikan harapan untuk kembali dari tidur panjangnya. Sehun yang baru saja pergi menyelesaikan tugasnya, muncul dengan diam-diam dan hendak membuat Krystal terkejut namun ia mengurungkan niat jailnya karena isak tangis Krystal.

“Oh! Noona! Kau menangis? Kau kenapa? Apa kau terluka?” Sehun panik melihat tangisan Krystal yang semakin lama semakin deras saat Sehun menanyakan keadaannya.

“Ya! Hati ku terluka! Rasanya sakit sekali! Ini lebih sakit dari pada aku melihat Minho berselingkuh di depan ku!” jawab Krystal dengan terisak.

“Siapa? Siapa yang berani menyakiti hati mu? katakan pada ku! Akan ku remukkan tulang-tulangnya! Berani-beraninya dia menggoreskan luka pada hati Noona ku!”

“Untuk apa aku terus menunggu dia menolong ku? Dia tidak akan melakukannya” suara Krystal penuh dengan keputus asaan.

“Apa maksud mu noona? Coba kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!” Sehun ternyata sama sekali belum mengerti duduk perkaranya.

“Dia tidak akan menolong ku. Dia takut aku tidak akan mengenalinya saat aku tersadar. Itu yang dia katakan”

“Apa? Dia takut kau tidak akan mengenalinya? Kenapa dia berbicara begitu?”

“Entalah, itulah yang dia katakan” Isak tangis Krystal dan air matanya yang mengalir mulai berhenti. Ia berusaha bersikap tegar dan baik-baik  saja.

“Noona! Itu tidak mungkin terjadi!” Sehun membantah pernyataan Kai.

“Sudahlah Sehunnie, jika itu memang benar. Biarkan saja. dan jika itu memang tidak benar dan hanya menjadi sebuah alasan, biarkan saja. Mungkin memang dia tidak ingin berbuat kebaikan untuk menolong ku”

“Tapi noona, kenapa dia takut kau tidak akan mengenalinya saat kau sudah tersadar? Kenapa dia harus merasa takut? Apa kau tidak mempertanyakan hal itu?”
 Krystal terdiam seribu bahasa memikirkan tentang apa yang baru saja di katakan oleh Sehun. Kenapa saat itu pertanyaan itu tidak seketika muncul dan Krystal malah mementingkan rasa sedih dan kecewa nya karena ia tidak akan kembali untu hidup sebagai manusia.

“Harusnya kau menanyakan hal itu noona! Apa jangan-jangan dia menyukai mu?” celetuk Sehun.

“Yaak! Itu tidak mungkin! Apa perkiraan jawaban mu hanya itu saja? bisa saja dia takut aku tidak akan mengenalinya karena dia tidak ingin perbuatan baiknya terlupakan begitu saja!” Krystal menyentak dan sedikit emosi.

“Kau benar, bisa jadi seperti itu. Tapi tadi aku kan asal menebak, kenapa kau jadi marah-marah seperti itu” Sehun mempoutkan pipinya sebal.

“Sudahlah aku pergi!” Krystal beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Sehun.

“Yak! Noona! Kau mau ke mana? Rumah Kai ke arah sana! Bukan ke sana!” Sehun berteriak sambil menunjukkan arah rumah Kai dari taman.

“Aku tidak pergi ke sana! Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi!” Teriak Krystal dan meneruskan langkah kakinya.
***
Jam dinding kamar D.O menunjukkan pukul 2AM. Tapi D.O dan Kai masih terjaga. D.O menanyakan keberadaan Krystal yang hingga jam segini belum pulang.

“Ke mana dia? Kenapa belum pulang?” D.O bertanya pada Kai yang tengah asik membaca komik edisi terbaru yang baru saja di beli oleh D.O

“Entalah” jawaban singkat padat tapi memunculkan pertanyaan berikutnya dari D.O.

“Kalian bertengkar?”

“Sudah kuputuskan, aku tidak akan menolongnya”

“Apa?” D.O terkejut dengan keputusan Kai.

“Kau yakin tidak akan menolongnya dan tidak akan melihatnya lagi untuk selamanya?” D.O meyakinkan keputusan yang di ambil Kai.

“Kenapa aku harus menolong orang yang tidak aku kenali sebelumnya, dan pada akhirnya aku terlupakan”

“Sudah berapa lama kau kenal dengannya?”

“Entalah... sekitar 3 minggu”

“Kau tau waktu sisa hidup yang dia punya sebagai hantu?”

Kai diam.

“satu minggu.... Aku tidak menyalahkan mu atas keputusan yang kau ambil. Manfaatkan waktu satu minggu itu. Aku tau kau mulai menyukainya. Kita sesama laki-laki, jangan pernah membohongi perasaan mu” ucap D.O tegas dan ia pergi meninggalkan Kai di kamar sendirian. Kai hanya terdiam dan terlihat dari ekspresinya ia masih bimbing dengan keputusaan nya sendiri.
***
Keesokan harinya... Sehun berdiri di atap gedung rumah sakit. Kedua tangannya di sembunyikan di saku celananya. Ia menatap lurus dengan pandangan mata yang begitu dingin. Jarang seklai Sehun bergaya cool seperti ini. Dan kemudian dalam hitungan detik ia menghilang. Ia kembali muncul di depan sebuah apartment mewah. Sehun mendongakan kepalanya dan ia menghilang lagi. Yonghwa baru saja keluar dari kamar apartment nya. Ia memasuki lift dan turun ke lantai bawah, saat itulah Sehun muncul.

“Apa kabar Sunbae?” Sehun berbasa-basi.

“Ada apa kau menemui ku seperti ini?” sepertinya YongHwa sudah mengerti maksud dan tujuan Sehun terlebih YongHwa adalah mantan malaikat.

“Kenapa kau melakukan itu?” Sehun bertanya.

“Apa maksud mu?” YongHwa berpura-pura tidak mengerti.

“Apa tujuan mu?”

“Kau ini bicara apa?” YongHwa berbelit-belit. Sehun tak tahan dengan sikap Yong Hwa yang terus menghindar dari pertanyaannya. Sehun menarik kera baju Yong Hwa dan hendak mencekiknya. Dan pada saat itu tepat lift mereka sampai di lantai bawah. Namun saat pintu lift membuka mereka menghilang. Sehun membawa Yong Hwa ke atap gedung apartment. Ia memojokan Yong Hwa sambil terus menarik kera baju Yong Hwa dan membuat Yong Hwa tercekik.

“Katakan! Kenapa kau melakukan itu! Apa tujuan mu!” Sehun terus mendesak Yong Hwa agar menjawab  pertanyaan.

“Kau benar-benar ingin tau?” Yong Hwa masih bisa tersenyum sinis ketika ia sekarang hampir mati tercekik.

“Kau terlalu berbelit!” Sehun semakin kuat menarik kera baju Yong Hwa hingga sedikit bagian dari jahitannya robek.

“Aku melakukannya.... karena aku...... mencintai Eunji”

To be continued........

ocehan author : kyyaaa mian kelamaan yaa.... yg pada nunggu. author kemarin2 masih sibuk kuliah. dan sekarang aku uda libur dan baru bisa menyelesaikan yang seharusnya di selesaikan :D, jangan lupa coret2nya di kolom comment nya... jangan jadi readers yang pendiem :D makasi yang uda setia ama ff ini dan selalu menanti setiap chapteran nya (emang ada? -_-) haha.... bye bye... sampai jumpa di chapter selanjutnya... :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar