Sabtu, 27 Desember 2014

FF Krystal Kai || I LOVE YOU, THE GHOST chap 9




Tittle                : I LOVE YOU, THE GHOST
Author             : dhytha (dhyt30)
Genre               : Romance, little bit comedy
Length             : Series
Rate                 : 17+
Main Cast        : Krystal Jung{f(x)}                 aka       Krystal
                          Kim Jong In {EXO-K}           aka       Kai
Another cast    : Yura {Girls Day}                   aka       Yura
                          EXO-K
Chapter 9
Hari ini, D.O sedang ijin kerja. Dia sedang menjaga Chanyeol yang masih demam. Sementara Suho masih harus pergi untuk bekerja.

“Kau tidak apa-apa meninggalkan pekerjaan mu?” Suho meraih tas nya bersiap berangkat kerja.

“Aku tidak meninggalkannya, aku hanya ijin satu hari” D.O sedang mempersiapkan bubur untuk Chanyeol.

“Baiklah aku pergi, sepulang kerja aku akan mampir ke apotek. Yang di butuhkan Chanyeol obat demam kan?” Suho mengenakan sepatu nya.

“Tidak usah, biar aku saja yang pergi. Jika menunggu mu pulang, Chanyeol tidak akan segera sembuh” jawab D.O

“Ah ya kau benar. Aku pergi, sampai jumpa nanti” Suho meninggalkan rumah.

“Ya, hati-hati di jalan” ucap D.O. D.O memang sudah seperti ibu di rumah ini bagi mereka.
Sementara itu Kai masih tertidur lelap di kamar D.O karena semalam kamarnya di pakai Chanyeol tidur dengan D.O lalu Krystal tidur di mana? Yap, Krystal tertidur di samping Kai, tepatnya dalam pelukan Kai. Krystal menggeliat memngerjapkan matanya, sinar matahari yang menyeruak masuk melalui jendela kamar membuat ia harus menyesuaikan pengliatannya. Ia ingin bangun tapi sesuatu menahannya. Ia belum sadar kalau sekarang ia dalam pelukan Kai. Ia melihat tangan Kai yang memeluknya seperti guling dan kemudian menatap wajah Kai yang masih tertidur lelap. Krystal tak mau membangun kan Kai, ia menyikirkan tangan Kai perlahan tapi gerakan itu membuat Kai sedikit terusik dan ia menggeliat.

“Jangan pergi” Kai yang masih di ambang mimpinya semakin menarik Krystal dalam pelukannya. Wajah mereka saling berdekatan dan hal itu membuat Krystal sedikit risih. Krystal mendorong kening Kai dengan jari telunjuknya.

“Jangan pergi!” Kai mengatakan hal itu lagi. Krystal yang tak tahan mencoba membangunkan Kai.

“Hey! Bangun!” namun suara Krystal tak cukup untuk membuat Kai terbangun. Ia hanya menggeliat malas dan mulai membuka matanya. Kai melihat Krystal dengan jarak yang sangat dekat.

“Kau sudah bangun? Kau lebih cantik saat bangun tidur” ucap Kai yang entah itu beneran atau ia masih ngelindur.

“Bisa kau lepaskan ini?” ucap Krystal yang kini tak bisa berkutik di pelukan Kai yang masih ngelindur. Kai melihat ia sedang memeluk Krystal dan kemudian tersenyum menatap wajah Krystal. Krystal hanya tersenyum dan sepertinya kesdaran Kai kembali. Ia langsung bangun dan melepaskan pelukannya.

“Oh, maafkan aku! Kau tau, aku tidak melakukan apa-apa! Aku” Kai mencoba menjelaskan.

“Tenang saja, aku percaya. Karena kau tidak suka dengan hantu” Krystal bangun dan berjalan ke kamar mandi.

“Apa yang ku lakukan semalam?” Kai menggosok belakang kepalanya sambil mengingat kejadian semalam, namun nihil. Ia tidak mengingat apa-apa setelah kejadian ciuman dengan Krystal.
Krystal sedang menatap bayangan dirinya di cermin. Ia memegang bibirnya dan ia mengingat sekilas bagaiman Kai menciumnya. Itu adalah ciuman pertama Krystal, dan Kai yang sudah merebutnya. Krystal memegang dadanya, detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat.

“Apa ini?” Krystal memegangi dada nya. “Apa aku sakit?” Krystal panik. Kemudian muncul lah Sehun.

“Itu namanya jatuh cinta” Sehun membuat Krystal terkejut dan memukul Sehun dengan gayung.

“Yak!” Sehun kesakitan.

“Sejak kapan kau di situ?” Krystal mengacungkan gayungnya bagaikan memegang pistol.

“Baru saja” Sehun masih merintih kesakitan.

“Kau mengintip!” Krystal berusaha menutupi tubuhnya yang masih mengenakan pakaian utuh.

“Noona! Sadarlah! Pakaian mu masih lengkap! Tenang saja, aku tidak akan mengintip. Tidak ada yang bisa di lihat dari mu” jawab Sehun dan Krystal seperti pernah mendengar kata-kata itu. Ya kata-kata itu pernah ia ucapkan pada Kai.

“Kau ini!” geram Krystal.

“Dengar noona, di saat detak jantung mu berdetak lebih cepat dari biasanya itulah yang di sebut jatuh cinta. Kau tidak pernah jatuh cinta sebelumnya?” tanya Sehun heran.

“Tentu saja pernah!” Krystal menyangkal “Tapi tidak pernah seperti ini rasanya” gumam Krystal.

“Itulah yang di sebut cinta sejati! Tak... dir...” Sehun mengeja kata-kata takdir dengan perlahan dan secara jelas.

“Di dunia ini, ada manusia yang memiliki irama detak jantung yang sama. Jika kau menemukan manusia dengan irama detak jantung yang sama seperti mu, itulah yang di sebut takdir” Sehun mencoba menjelaskan namun sepertinya penjelasan itu hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

“Takdir?” gumam Krystal.

“Kau sekarang menjadi hantu, kau bertemu dengan Kai yang akan menolong mu, dan kalian adalah pasangan” Sehun menyimpulkan.

“Semua telah di gariskan seperti itu” imbuhnya dan membuat Krystal semakin pusing saja.

“Sudahlah! Aku pusing memikirkannya” Krystal memegang kepalanya yang rasanya akan pecah karena kalimat-kalimat Sehun. Lonceng berbunyi dan itu tandanya Sehun harus pergi.

“Aku ada tugas, sampai jumpa noona” Sehun menghilang.
Kai yang sudah selesai mandi dan bersiap ke sekolah, menyantap sarapannya yang sudah siap di meja makan. Ia makan sendirian, sedangkan D.O sedang mengantarkan bubur ke kamar Chanyeol. Sambil makan, Kai mengingat kejadian semalam, dimana ia menari bersama Krystal dan menciumnya. Kai tidak habis pikir bagaimana bisa dia melakukan itu. Itu pertama kalinya dia melakukan hal gila itu. Dan kemudian detak jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Hingga ia menghentikan makannya dan meraih segelas air minum dengan tangan gemetaran. D.O yang baru saja keluar dari kamar Chanyeol melihat Kai yang gemetaran.

“Apa kau juga sakit?” tanya D.O khawatir yang mungkin saja Kai tertular oleh Chanyeol.

“Tidak, aku tidak apa-apa. Apa Chanyeol tidak sekolah hari ini? Baik aku akan ijinkan dia. Aku pergi dulu hyung. sampai nanti” Kai berbicara dengan cepat dan meraih tasnya segera meninggalkan rumah.

“Dia kenapa?” D.O memandangnya heran.
***
Jam istirahat tiba. Yura menatap bangku Chanyeol yang kosong. Dan kemudian ia menoleh ke arah Kai.

“Dia demam?” tanya Yura sambil menunjuk bangku Chanyeol. Kai menjawab dengan anggukan.

“Laki-laki macam apa dia? Melihat hantu begitu saja sudah demam!” gumam Yura “Tapi , apa benar di rumah mu itu... ada... hantu?” Yura menanyakan dengan ragu.

“Kau percaya cerita Chanyeol?” Kai malah balik bertanya.

“Bukan seperti itu, aku hanya”

“Dia hanya mimpi buruk” potong Kai dan ia berdiri meninggalkan kelas.

“Tuh kan! Aku benar! Dia hanya mimpi buruk! Lalu untuk apa aku mengkhawatirkannya” Yura berdiri meninggalkan kelas.

***
D.O pergi ke apotek. Dengan terpaksa ia meninggalkan Chanyeol sendiri di rumah. Ia pergi juga demi kebaikan Chanyeol. D.O harus membeli obat demam untuk Chanyeol, agar Chanyeol cepat sembuh dan kembali ke sekolah. Apotek itu satu blok dengan toko bunga milik ibu Eunji hanya berjarak dua blok saja. Saat D.O keluar apotek dengan membawa sekantung obat, ia melihat ke arah kiri karena mendengar suara seorang perempuan.

“Ini bunganya” Eunji menyerahkan bunga baby breath putih kepada si pembeli dan menerima uang pembayarannya.

“Terima kasih, datang lagi ya. Semoga hari mu menyenangkan” ucap Eunji ramah. D.O menatapnya dan merasa ia pernah mengenalnya. Selain membeli jus, D.O yakin pernah mengenalnya namun D.O tidak ingat tentang apa-apa. D.O berjalan ke toko bunga itu, dan Eunji cukup kaget dengan keberadaan D.O

“Selamat datang, kau mau bunga yang mana?” ucap Eunji ramah, namun D.O masih tetap memperhatikan wajah Eunji.

“Aku mau bunga itu” D.O menunjuk kaktus kecil. Namun pandangannya masih tetap ke wajah Eunji.

“Kau suka kaktus? Aku juga menyukainya. Akan ku berikan kaktus yang ini, meskipun berduri tapi mereka cantik” ucap Eunji memilihkan kaktus untuk D.O

“Dan kaktus ini menyimpan banyak kenangan” gumam Eunji dan terdengar samar di telinga D.O

“Apa kau bilang?” D.O penasaran.

“Ah tidak, harga kaktus ini empat puluh ribu won, tapi untuk mu akan ku berikan dua puluh lima ribu saja” ucap Eunji yang berusaha menyunggingkan senyuman.

“Terima kasih” jawab D.O menerima kaktus kecil itu dan membayarnya. Dan kemudian ia kembali bertanya

“Apa sebelumnya kita pernah saling mengenal?” lagi-lagi pertanyaan itu.

“Apa?” Eunji bingung harus menjawab apa.

“Ah, kau benar. Kau kerja di cafe mango six kan? Ya aku yang waktu itu membeli jus mangga dan jus kiwi. Dan saat itu kau menanyakan hal yang sama seperti ini” jawab Eunji.

“Ah ya, benar. Maafkan aku” ucapan D.O datar dan rasa gelisah muncul. Dalam hatinya dia seakan mengenal Eunji lebih dari itu.

“Terima kasih, datang kembali ya. Semoga hari mu menyenangkan” ucap Eunji, D.O hanya tersenyum kemudian meninggalkan toko bunga.

Sepeninggalan D.O, Eunji masuk ke dalam dan pergi ke kamarnya. Ia menatap sedih kaktus yang terpajang di dekat jendela kamarnya dan meneteskan air matanya.

“Kau benar-benar tidak mengingat ku? Aku Jung Eunji. Aku Eunji-ah” Eunji menangis di depan kaktus yang sama seperti kaktus yang ia berikan pada D.O tadi.

Flashback || 3 th yang lalu
D.O yang menjadi hantu sementara, mendatangi toko bunga milik ibu Eunji. Ia berdiri menunggu kemunculan Eunji. Dan penantiannya terjawab saat Eunji keluar dari toko. Eunji hanya diam saat mengetahui D.O sudah berdiri di depan tokonya. Ia kemudian pergi tanpa sepatah kata pun. D.O mengikutinya. Eunji menghentikan langkahnya saat sampai di taman.

“Aku sudah bilang tidak akan membantu mu! kenapa kau masih datang! Apa kau tidak mengerti apa yang ku bicarakan? Kau paham dengan bahasa manusia kan?” Eunji kesal karena D.O terus mendatanginya.

“Aku datang bukan untuk meminta bantuan mu” D.O merasa bersalah.

“Lalu apa?” mood Eunji sedang tidak baik.

“Aku datang karena.... hanya kau tujuan ku. Manusia yang bisa melihat ku, hanyalah dirimu” dengan sedih D.O mengucapkannya, Eunji hanya diam.

“Malaikat hanya memberi ku waktu tiga puluh hari untuk aku menemukan seseorang yang bisa membuat ku kembali ke tubuh ku atau aku akan di antar ke surga. Malaikat bilang, hanya ada satu manusia yang bisa melihat ku dan dia akan menolong mu. aku sudah menemukannya tapi aku tau itu tidak mudah untuk membujuknya agar dia mau menolong ku. Dan aku sudah putuskan, lebih baik aku pergi ke surga saja, ternyata itu tidak bisa sebelum tiga puluh hari yang di berikan kepada ku habis. Lalu aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Untuk itulah aku datang, aku hanya merasa kesepian” D.O menjelaskan panjang lebar.

“Tapi sepertinya aku salah, maafkan aku. Aku tidak akan datang lagi” D.O meminta maaf dan berbalik meninggalkan Eunji. Eunji hanya diam merasa terenyuh mendengar cerita D.O.

“Apa yang harus ku lakukan?” suara Eunji menghentikan D.O. Ia berbalik.

“Katakan, apa yang harus aku perbuat. Kau ingin kembali ke tubuh mu kan?” Eunji merubah keputusannya.

“Itu” D.O ragu untuk mengatakan hal apa yang harus di lakukan Eunji.

“Maaf, aku tidak bisa memberi tau apa yang harus kau lakukan” D.O memelankan suaranya.

“Apa? Lalu bagaimana aku bisa menolong mu?” Eunji bingung.

“Untuk itulah waktu tiga puluh hari itu di berikan. Kau dan aku akan bersama selama tiga puluh hari dan kau akan menemukan jawabannya bagaimana cara menolong ku” D.O memberikan penjelasan.

“Ini konyol!” Eunji bergumam tak percaya.

“Baiklah, aku harus bersama-sama dengan mu selama tiga puluh hari untuk menemukan bagaimana cara menolong mu? bagaimana jika dalam tiga puluh hari aku tidak menemukan caranya? Apa kau akan pergi selama-lamanya?” rentetan pertanyaan Eunji lontarkan.

“Ya aku akan pergi” jawab D.O
Mereka berdua pun selalu bersama untuk waktu tiga puluh hari ke depan. Dan saat waktu itu sudah berjalan selama dua puluh hari, Eunji belum menemukan bagaimana cara agar D.O bisa kembali. Dan saat itu pula, Eunji mulai khawatir jika dia tidak bisa menolong D.O. Ia takut D.O akan pergi selama-lamanya dan pergi meninggalkannya, karena Eunji mulai menyukai D.O. Eunji ingin D.O kembali dan hidup bersamanya. Hari ke dua puluh satu, D.O memberikan sebuah tanaman kaktus yang di ambil dari toko Eunji kepada Eunji. D.O sangat menyukai tanaman Kaktus.

“Ini untuk mu” D.O menyerahkan tanaman kaktus kecil kepada Eunji.

“Ini seperti kaktus yang di jual di toko ibu” Eunji merasa sering melihat tanaman kaktus yang di berikan oleh D.O

“Memang, aku mengambilnya dari toko ibu mu” D.O menjawab dengan merasa tidak bersalah dan senyuman lebar malah terpancar dari wajahnya.

“Dasar pencuri!” Eunji berseru kesal namun ia tertawa dan mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, aku akan merawatnya dengan baik” Eunji menerimanya dengan senang.

“Waktu ku tinggal sembilan hari lagi” D.O merasa sedih mengingat bahwa waktunya tinggal sebentar.

“Maafkan aku, aku belum menemukan bagaimana cara mengembalikan mu” Eunji merasa dia tidak berguna.

“Tidak apa-apa. Mungkin ini memang sudah menjadi takdir ku” D.O berusaha menenangkan Eunji.

“Kyung soo...” Eunji memanggil D.O dengan nada lembut.

“Iya?”

“Aku tidak ingin kau pergi. Aku ingin kau kembali, hidup bersama ku” Eunji meneteskan air matanya. Ia ragu akan mengatakan bahwa ia menyukainya D.O. D.O meraih tangan Eunji dan menggenggamnya.

“Kau pasti menemukan caranya. Aku juga ingin kembali dan hidup bersama mu, aku menyukai mu Eunji, Eunji-ah” D.O mengucapkan kalimat itu dengan sangat tulus dan mencium kening Eunji.
Hari ke dua puluh sembilan, Eunji masih belum menemukan bagaimana cara mengembalikan D.O ke dalam tubuhnya. Ia merasa sedih dan tidak berguna untuk seseorang yang mencintainya. Eunji datang ke rumah sakit menatap sedih tubuh D.O yang terbaring lemah.

“Kyung soo, maafkan aku” Eunji menangis memegang tangan D.O.
Sementara si hantu D.O sedang bersama malaikat Yong Hwa.

“Waktu mu tinggal besok” Yong Hwa memperingatkan.

“Aku tau” D.O berusaha tersenyum.

“Tapi apakah aku bisa pergi sekarang?” D.O sepertinya sudah merasa putus asa.

“Tidak, kau harus menunggunya sampai besok” Yong Hwa kemudian menghilang. D.O hanya sendiri di rooftop gedung rumah sakit.

Eunji masih berada di kamar perawatan D.O. ia masih menangis dan terus menangis. Ia kemudian mendekati wajah D.O dan mencium kening D.O.

“Aku mencintai mu Kyung Soo” gumam Eunji.
Hantu D.O yang masih berada di rooftop tiba-tiba menjadi tidak bergerak, ia merasakan sesuatu yang aneh. Ia melihat tangannya menjadi samar dan kemudian ia menghilang. Yong Hwa yang tadi menghilang meninggalkan D.O ternyata hanya memindah posisinya jauh di belakang D.O. Yong Hwa turut menyaksikan bagaimana D.O hilang.

Eunji sudah meninggalkan kamar perawatan D.O dan saat itulah, tubuh D.O yang terbaring lemah, mulai sedikit bergerak dan ia membuka matanya. Ia sudah sadar, dan nama pertama ia sebut adalah

“Eunji-ah” dengan lemah D.O mengucapkannya.
Flashback end

Kai sedang bersantai membaca komik di kamar D.O. Si hantu Krystal sedang keluar entah ke mana. D.O keluar dari kamar mandi.

“Ke mana dia?” D.O bertanya.

“Entahlah, mungkin jalan-jalan” Kai tengah fokus dengan komiknya lalu ia menutup komik dan bertanya dengan memasang wajah serius.

“Hyung, kau benar-benar tidak bisa mengingat saat kau menjadi hantu? Bagaimana kau melewati tiga puluh hari itu? Bagaimana kau bisa kembali, dan siapa yang sudah menolong mu?” rentetan pertanyaan di lontarkan Kai.

“Aku hanya mengingat Malaikat memberiku kalung dan mengatakan apa yang harus aku lakukan. Setelahnya sampai aku kembali aku tidak mengingatnya. Aku hanya terbangun dan hanya merasa bahwa aku tidur selama satu jam” jelas D.O

“Jadi, jika aku menolong Krystal. Saat di sadar, dia tidak akan mengenali ku? Dan tidak akan mengingat apa saja yang sudah di lalui olehnya selama tiga puluh hari itu?” Kai pensaran dengan jawabannya.

“Entahlah, mungkin saja” hanya itu jawabanya yang keluar dari D.O. Kai mengehembuskan nafasnya.

“Kenapa? Wajah mu terlihat khawatir” D.O melihat wajah khawatir Kai.

“Tidak” Kai menyangkal dugaan D.O

“Kau takut dia tidak bisa mengingat mu saat dia sadar?” D.O kembali bertanya.

“Bukan begitu”

“Kau takut dia akan melupakan semua kejadian bersama mu?” potong D.O

“Itu”

“Kau menyukainya?” potong D.O lagi.

“Apa! Tentu saja tidak! Bukan seperti itu! Dia hanya hantu” jawab Kai menyangkal.

“Itu hanya tiga puluh hari” D.O merasa Kai menyembunyikan sesuatu.

“Dua pilihan untuk mu” D.O memberikan Kai sebuah penawaran.

“Kau menolongnya, melihat dia sadar dan hidup bahagia meski dia tidak mengingat mu atau  Kau tidak menolongnya dan membiarkan dia selalu mengingat mu namun kau tidak bisa melihatnya” D.O memberikan pilihan yang menurut Kai sulit. D.O menatap kaktus yang di belinya tadi.

“Aku akan lebih memilih pergi selamanya dan akan selalu mengingat siapa yang menolong ku. Menurut ku itu yang lebih baik” D.O merasa sangat sakit hati mengucapkannya. Dadanya merasa sesak saat menatap kaktus itu. Kai hanya diam, ia merasa bimbang.

To be continued

Kamis, 25 Desember 2014

FF Krystal Kai || I LOVE YOU, THE GHOST chap 8




Tittle                : I LOVE YOU, THE GHOST
Author             : dhytha (dhyt30)
Genre               : Romance, little bit comedy
Length             : Series
Rate                 : 17+
Main Cast        : Krystal Jung{f(x)}                 aka       Krystal
                          Kim Jong In {EXO-K}           aka       Kai
Another cast    : Yura {Girls Day}                   aka       Yura
                          EXO-K
Chapter 8

Cerita Sebelumnya
Yong Hwa mengikuti taxi yang di tumpangi Eunji yang ternyata berhenti di Mango Six cafe tempat D.O bekerja. Dan di sana ia bertemu dengan Oh Sehun. Mereka berdua pun mengobrol di rooftop sebuah gedung.

“Sunbae, sudah lama aku tidak melihat mu. Apa yang terjadi?” tanya Sehun.

“Aku bukan malaikat lagi sekarang” jawab Yong Hwa dengan nada datar.

“MWO?” Sehun sangat kaget mendengar jawaban Yong Hwa yang mengatakan bahwa Yong Hwa bukanlah malaikat seperti dulu.

“Aku melanggar aturan langit dan aku menyerahkan blacknote ku dan aku menjadi manusia” lanjut Yong Hwa.

“Melanggar aturan langit?” Sehun penasaran Yong Hwa telah melanggar aturan langit yang mana hingga ia harus menyerahkan Blacknote nya.

“Aku harus pergi, lain kali aku akan cerita” ucap Yong Hwa yang menghindari bercerita banyak kepada Sehun.

“Tapi sunbae” Sehun mencegah Yong Hwa pergi namun lonceng berbunyi sangat kencang, dan Sehun harus pergi.

“Ada tugas yang menanti mu” ucap Yong Hwa seolah-olah mengusir Sehun.

“Baiklah, sampai jumpa hyung” Sehun pun menghilang.

***

Kai dan Krystal sedang duduk di ayunan di sebuah taman. Krystal yang sangat suka bermain ayunan tak mau berhanti memainkannya.

“Berhenti memainkannya” ucap Kai.

“Kenapa? Ini sangat menyenangkan” jawab Krystal tak perduli.

“Kau sekarang tak terlihat oleh manusia, mereka bisa ketakutan saat melihat ayunan ini bermain sendiri” ucap Kai. Dan benar saja ada seseorang lewat dan melihat ayunan yang di naiki oleh Krystal dan ia ketakutan melihat ayunan itu bermain sendiri.

“Lihat orang itu, pasti dia sudah kencing di celana” ucap Kai dan membuat Krystal menghentikan permainannya.

“Kenapa kau mengajak ku ke sini?” tanya Krystal.

“Kau masih punya hutang pada ku” ucap Kai.

“Hutang?” Krystal mengulang kata-kata hutang dengan melotot.

“Kau belum menjawab pertanyaan ku” jelas Kai.

“Ah, itu. Aku kan sudah bilang tidak akan menjawabnya” ucap Krystal.

“Kau harus menjawabnya” Kai mencoba memaksa Krystal untuk menjawab pertanyaannya.

“Tidak” Krystal menggeleng.

“Tempat tinggal!” Kai tiba-tiba mengucapkan kalimat itu.

“Bukankah kau membutuhkan tempat tinggal?” Kai bertanya pada Krystal dan tentu saja itu membuat Krystal sedikit heran.

“Kenapa? Kau mau memberi ku tempat tinggal? Kenapa kau tiba-tiba menjadi baik? Apa kau mimpi buruk lagi?” Krystal malah balik bertanya dan menatap Kai dengan heran. Namun Kai hanya diam tak tau harus menjawabnnya bagaimana.

“Oh, apa kau menyukai ku?” celetuk Krystal tiba-tiba.

“Hey! Mana mungkin aku menyukai hantu!” Kai dengan sigap menyangkalnya.

“Kenapa jika kau menyukai hantu? Aku kan juga cantik, bahkan Jessica Girls Generation jauh lebih cantik aku!” Krystal membandingkan kecantikannya dengan salah satu member Girl Band.

“Jika kau mau tempat tinggal, kau harus menjawab pertanyaan ku” ucap Kai mengembalikan topik pembicaraan mereka.

“Hanya menjawab pertanyaan mu, kau memberi ku tempat tinggal?” Krystal semakin heran dengan perubahan sikap Kai yang tadinya dingin dan benar-benar menolak saat Krystal meminta tolong padanya.

“Ya sudah kalau tidak mau” ucap Kai enteng. Ia berdiri hendak meninggalkan Krystal tapi Krystal menahan tangannya.

“Hey! Kau mau ke mana?” tanya Krystal agak sedikit kesal karena ia merasa bahwa ini adalah sebuah pemaksaan.

“Aku tidak akan menjawab pertanyaan apa pun dari mu sebelum kau menjawab pertanyaan ku” ucap Kai dan ia melepaskan tangan Krystal.

“Kau tanya aku siapa?” Krystal berdiri menatap punggung Kai dan Kai menghentikan langkahnya.

“Ya, aku adalah hantu. Aku adalah manusia yang berubah menjadi hantu. Bukan karena aku tidak hidup tenang di alam ku tapi memang aku belum benar-benar meninggalkan dunia ini. Aku masih hidup, tapi aku terbaring lemah tidak berdaya dengan selang oksigen dan infus. Aku tidak mengerti kenapa ini harus terjadi pada ku” Krystal meneteskan air matanya dan Kai masih terdiam mendengarkan cerita Krystal dan mulai berbalik melihat ke arah Krystal.

“Aku hanya berusaha menolong teman ku yang selalu di bulli oleh teman-teman satu kelas. Saat itu dia di tuduh mencuri ponsel ku hingga ia nekat akan melompat dari atap gedung. Tapi aku percaya bahwa bukanlah dia pelakunya, dia hanya di fitnah dan aku berusaha menghentikannya. Di saat aku berhasil membujuknya untuk tidak melompat, aku malah terpeleset karena sepatu ku licin dan kemudian aku bangun hanya sebagai roh. Aku melihat tubuh ku terbaring lemah” Krsytal menangis sedih.

“Yura bilang yang pantas menerima ini semua seharusnya Jung-ah bukan aku, tapi waktu tidak bisa di putar kembali. Penyesalan selalu datang di akhir. Kabar yang aku dengar Jung-ah sudah pindah sekolah setelah kejadian ini. Bahkan aku sendiri tidak pernah menaruh dendam padanya karena aku sudah menderita seperti ini. Aku seperti ini bukanlah 100% kesalahanya. Ini hanyalah sebuah kecelakaan” Krystal menghapus air matanya namun tetap saja air mata itu mengalir kembali.

“Jadi kau masih ada harapan untuk bisa kembali?” Kai bertanya dengan pelan-pelan.

“Entah aku bisa kembali atau tidak, malaikat hanya memberi ku waktu tiga puluh hari untuk menemukan manusia yang bisa menolong ku, mengembalikan ku ke dalam tubuh ku. Tapi ku rasa tidak akan ada yang mau menolong ku” Krystal berusaha tersenyum.

“Apa yang terjadi jika tidak ada manusia yang mau menolong mu?” Kai belum tau tentang fakta itu.

“Malaikat akan menjemput ku dan mengantar ku ke pintu lift menuju surga. Saat itulah aku benar-benar meninggal” Krystal mengucapkannya dengan terbata-bata dia belum siap menerima kenyataan itu, jika itu memang benar-benar harus terjadi kepadanya. Kai berjalan mendekati Krystal dan menghapus air mata yang kini mengalir deras membasahi pipi Krystal.

“Kau jelek saat menangis” ucap Kai berusaha menghibur Krsytal.

“Apa berarti aku cantik?” nada bicara Krystal masih sedikit terisak.

“Kau cantik, sudah jangan menangis” Kai memeluk Krystal untuk menenangkannya dan Krystal membalas pelukan Kai.
***

Chanyeol sedang asik menonton tv sambil ngemil. D.O seperti biasa sedang mempersiapkan makan malam semetara Suho baru saja selesai mandi.

“Kai belum pulang?” tanya Suho.

“Dia bilang ada urusan” jawab Chanyeol sambil menguyah cemilannya.

“Urusan? Apa dia sudah mengambil hasil lab nya?” tanya Suho.

“Sudah” jawab Chanyeol yang sibuk mengganti chanel tv.

“Aku pulang” Kai memberi salam dan Krystal mengekor di belakangnya.

“Kau sudah pulang? Aku baru saja membicarakan mu. kau sudah mengambil hasil lab nya?” tanya Suho panjang lebar.

“Sudah” jawab Kai sementara Krystal melihat sekeliling rumah Kai.

“Rumah mu bagus sekali” ucap Krystal namun Kai tidak menjawab karena ia tidak ingin di sebut aneh ataupun gila.

“Hyung, aku mandi dulu” ucap Kai dan pergi ke lantai dua kamarnya Suho hanya menjawab dengan anggukan dan Krystal kembali mengekor.

“Hey! Kenapa kau mengikuti ku!” Bisik Kai saat sudah berada di depan pintu kamar Kai.

“Lalu aku harus ke mana?” jawab Krystal polos.

“Duduklah di sana, aku mau mandi! Kau jangan mengintip!” Kai menunjuk bangku yang berada di balkon.

“Apa kau bilang? Mengintip? Apa bagusnya mengintip kau mandi? Bahkan tidak ada yang bisa di lihat dari tubuh mu!” Krystal melipat tangannya dan melirik Kai kesal. Kai tidak menjawab dan masuk ke dalam kamarnya.

Lima belas menit kemudian mereka sudah berada di meja makan dan bersiap untuk makan malam. Krystal tak sadar, ia menyeret bangku dan membuat Suho yang melihat sedikit aneh dan untungnya Kai langsung memegang bangku yang Krystal tarik. Kai tersenyum lebar melihat hyung nya. Dan ia kemudian duduk di bangku itu.

“Hey!” Krystal hendak protes lalu ia sadar, apa yang di lakukannya pasti akan membuat penghuni rumah kaget. Namun D.O sudah menyadari akan kehadiran Krystal namun dia memilih untuk diam.
Setelah makan malam, dan waktu untuk tidur tiba. Krystal sudah mau tidur di sofa depan tv. Namun Kai mengetik sebuah pesan dan di tunjukan pada Krsytal.

“Tidurlah di kamar ku” tulis Kai, ia tidak mau berbicara dengan Krystal.

“Tidak! Kau mau macam-macam dengan ku yaa!” Krystal menolak dengan keras dan sedikit berteriak untung saja Suho dan Chanyeol tidak mendengar suara Krystal. D.O yang memahami situasi langsung mengajak Kai berbicara.

“Kai, apa kau mau tidur bersama ku malam ini? Akhir-akhir ini di kamar ku sedikit aneh dan aku takut tidur sendirian” ucap D.O dan Kai mengerti bahwa itu hanya alasan agar kamar Kai bisa kosong dan di tempati oleh Krystal.

“Baiklah hyung” jawab Kai kemudian berlalu meninggalkan Krystal yang masih duduk termangu di depan tv.

“Jadi dia menyerahkan kamarnya dan memilih untuk tidur bersama teman kakaknya?” gumam Krystal. Krystal pun berdiri dan menyusul Kai yang sedang mengambil bantal di kamarnya. Kai berbalik dan sudah ada Krystal berdiri di ambang pintu.

“Kenapa kau menjadi baik?” tanya Krystal curiga. Namun Kai tidak menjawab dan melewati Krystal begitu saja.

“Hey, aku sedang bicara pada mu!” Krystal kesal dan Kai masuk ke dalam kamar D.O dan menutup pintunya.

“Dasar!” umpat Krystal kesal. Krystal memasuki kamar Kai dan melihat sekeliling kamar.

“Ku pikir kamar laki-laki selalu berantakan? Mungkin aku harus membuat penegecualian untuknya” gumam Krystal yang memandang sekeliling kamar Kai yang begitu tertata rapi dan bersih. Krystal melihat bingkai foto Kai bersama dengan Chanyeol dan Suho dan beberapa foto lainnya, ada juga foto Kai yang tampak sedang menari. Tanpa sengaja, Krystal menyenggol dan menjatuhkan sebuah buku dari atas meja. Krystal mengambilnya, namun sesuatu yang terselip di buku itu terjatuh. Itu hasil lab pemeriksaan Kai.

Kai melempar bantalnya di atas ranjang D.O sementara D.O sedang membaca komik.

“Kau sudah membuat keputusan yang benar” ucap D.O

“Selanjutnya apa yang harus aku lakukan?” Kai bertanya.

“Itu...” D.O ragu harus menjawab apa.

“Kenapa kau diam?” Kai heran melihat ekspresi D.O.

“Aku lupa” ucap D.O

“Ah, ingatan mu” gumam Kai. “Baiklah selanjutnya biar aku yang cari tau sendiri. Aku lelah” lanjut Kai dan merebahkan dirinya di atas ranjang.

“Bagaimana dengan hasil lab mu? dokter sudah membacakannya untuk mu?” tanya D.O mengalihkan pembicaraan.

“Belum” ucap Kai seperti tak ingin membahasnya. Kai memejamkan mata untuk memulai tidurnya namun ia teringat perkataan dokter saat membacakan hasil lab nya.

Flashback
Kai memasuki ruang lab mengambil hasil pemeriksaannya minggu lalu, dan dokter membacakannya hasil labnya.

“Kau harus berhenti menari” ucap dokter dan membuat Kai tidak percaya.

“Cidera kaki mu sangat rawan, meski di luar kau terlihat baik-baik saja. Tapi sendi di lutut mu sudah mengalami cidera yang cukup parah. Jadi berhenti sebelum itu bertambah parah. Kau tidak ingin di amputasi kan?” jelas dokter. Dan kenyataan itu sangat membuat sakit hatinya. Selama ini menari adalah hobinya dan membuatnya menjadi impiannya namun kecelakaan yang menimpanya setahun yang lalu membuat semuanya hilang.
 Flashback end
***

Chanyeol sedang duduk termenung di kantin. Yura yang baru saja mengambil makanannya melihat Chanyeol begitu berbeda hari ini.

“Kau kenapa?” tanya Yura sembari meletakkan makanannya di atas meja dan duduk di hadapan Chanyeol.

“Aku tidak apa-apa” ucap Chanyeol datar tanpa senyuman dan pandangan matanya kosong. Yura melambai-lambaikan tangannya di depan mata Chanyeol namun Chanyeol tetap saja melamun.

“Jangan melamun! Kau bisa kesambet nanti!” ucap Yura dan mulai menyantap makananya.

“Kau tidak makan?” Yura bertanya karena di hadapan Chanyeol hanya ada satu kaleng minuman soda.

“Tidak” nada bicara Chanyeol sangat lemas.

“Hey, kau ini kenapa? Seperti orang yang baru saja putus cinta” ucap Yura “apa? Kau di tolak?” Yura berusaha menebak.

“Tidak”

“Lalu kenapa? Apa kau sakit?” Yura menempelkan tangannya di dahi Chanyeol. Dan dahi Chanyeol sangat panas.

“Ya ampun! Kau demam tinggi!” ucap Yura tampak khawatir.

“Tidak” hanya kata-kata tidak yang muncul dari mulut Chanyeol.

“Apanya yang tidak! Badan mu panas sekali! Kau demam!” ucap Yura. Kini Chanyeol tak menjawab apapun “Apa kau belum makan? Ini makan punya ku, jangan minum soda!” Yura membuang kaleng soda Chanyeol.

“Yura” panggil Chanyeol lemas.

“Apa? Kenapa? Ada apa?” Yura tampak sekali khawatir.

“Apa kau pernah melihat hantu?” Chanyeol bertanya.

“Hantu?” Yura berfikir “Tidak, aku tidak pernah melihat hantu. Kenapa?” lanjutnya.

“Ku pikir hantu hanya ada di film-film horor, ternyata di rumah ku juga ada” ucap Chanyeol lemas.

“Mana mungkin!” Yura mengibaskan tangannya tak percaya “APA! Ada hantu di rumah mu?”

Flashback
Krystal yang sedang tertidur pulas terbangun di tengah malam karena ia merasa haus. Dengan setengah kesadarannya ia keluar kamar dan menuruni tangga menuju dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil sebotol air minum. Krystal menuangkannya ke gelas dan meminumnya.
Chanyeol baru saja keluar dari kamar mandi, dan ia melihat di dapur kulkas yang terbuka sendiri, botol air minum yang melayang dan menuangkan air ke dalam gelas sendiri dan gelas yang melayang. Dan itu membuat Chanyeol syok hingga menjadi seperti sekarang.
Flashback end

“Jadi kulkas mu membuka sendiri? Botol minum dan gelas melayang-layang?” Yura tampak setengah percaya dan tidak.

“Apa kau yakin?” Yura menatap Chanyeol dengan penuh selidik “Apa itu bukan mimpi buruk mu?”

“Bukan! Dengan jelas sekali aku melihatnya” jawab Chanyeol lemas.

“Jadi sekarang kau sakit hanya karena kau semalam melihat gelas melayang?” Yura menatap Chanyeol heran. Dan Chanyeol hanya mengangguk sebagai tanda benar.

“Laki-laki macam apa kau?” gumam Yura sedikit kesal. Dan untung saja Chanyeol tidak mendengarnya.
***

Hari sudah sore, matahari sudah bersembunyi kembali, sekolah sudah sepi. Namun Kai masih berada di sekolah, ia berada di ruang latihan menari. Ia menatap dirinya di pantulan kaca yang besar. Dan melihat sekeliling tempat latihan. Ia merindukan akan hobinya.

“Kenapa kau belum pulang?” ucap Krystal yang tiba-tiba muncul dan sedikit mengagetkannya.

“Ah, aku merindukan tempat ini” ucap Krystal sambil merentangkan kedua tangannya dan mengelilingi Kai.

“Apa kau tau? Aku sangat jago dalam menari!” ucap Krystal dan ia merogoh sakunya mencari ponsel dan ia lupa bahwa ia tak membawa ponsel karena tertinggal di rumah sakit.

“Pinjam ponsel mu” Krystal meminta ponsel Kai.

“Untuk apa?” Kai menatap tangan Krystal yang sudah menanti ponsel Kai.

“Sudah, berikan saja. aku tidak akan membawanya lari atau membajak SNS mu” ucap Krystal yang masih menantikan ponsel Kai. Kai merogoh sakunya dan menyerahkan ponselnya. Dengan sumringah Krystal mengambilnya dan membuka galeri music di ponsel Kai.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Kai.

“Ah, kenapa kau tidak punya lagu girl band satu pun?” protes Krystal. Namun Kai hanya diam.

“Baiklah, aku akan mendownloadnya untuk mu” Krystal mendownload satu lagu dari girl band terkenal F(x) yang berjudul Red Light.

“Kau pasti tau lagu ini kan?” setelah selesai mendownload Krystal memutarnya. Dan sedikit bergoyang-goyang.

“Aku tidak suka mereka” ucap Kai.

“Kenapa? Mereka kan cantik-cantik” ucap Krystal “Ah, kau suka Girls Generation ya? Siapa yang paling kau suka? Yoona? Yuri? Seohyun? Soo Young? Tiffany?”

“Sudah hentikan” Kai memotong kalimat Krystal.

“Di bandingkan Girls Generation, F(x) jauh lebih muda lebih energik! Andaikan aku bisa masuk training di SM.E pasti aku akan debut bersama F(x), aku juga bisa menarikan tarian mereka” ucap Krystal. Ia membesarkan volume musicnya dan meminta Kai untuk membawakannya. Dan Krystal mulai beraksi dan menatap setiap gerakannya di pantulan cermin. Kai melihat Krystal seolah-olah terpesona dan hingga lagu selesai Kai masih menatap Krystal.

“Kenapa kau menatap ku seperti itu?” Krystal yang masih ngos-ngosan meraih ponsel Kai.

“Aku melihat foto mu saat kau menari” ucap Krystal dan langsung membuat Kai tersentak.

“Kau menggeledah isi kamar ku?” Kai penasaran.

“Tidak aku hanya melihatnya terpajang di meja kamar mu” jawab Krystal dan Kai hanya diam.

“Sekarang giliran mu” ucap Krystal dan ia memutar lagu EXO-Growl.

“Tidak!” Kai merebut ponselnya dan mematikan musiknya. Ia pergi meninggalkan Krystal.

“Apa kau ingin benar-benar berhenti?” ucapan Krystal menghentikan langkah kaki Kai.

“Apa kau akan menyerah begitu saja?” Krystal terus bertanya. Namun Kai hanya diam, dia tau pasti Krystal sudah membaca hasil lab pemeriksaannya.

“Jangan tidur di kamar ku lagi! Dan jangan menyentuh barang yang bukan milik mu” ucap Kai dingin dan tajam hingga menusuk telinga Krystal yang mendengarnya.

“Dokter bukanlah Tuhan, kau tidak boleh menyerah begitu saja” ucap Krystal dan Kai malah membentaknya

“Dan jangan ikut campur urusan orang lain!” Kai pergi dan Krystal kaget dengan sikap kasar Kai. Ia meneteskan air matanya dan berusaha tegar.

***
 Ini sudah tengah malam namun Krystal tidak pulang ke rumah Kai. Ia malah sedang duduk bersedih di ayunan dan muncullah Sehun.

“Hai noona!” seru Sehun begitu ia muncul namun kali ini itu tidak membuat Krystal kaget.

“Hai” jawab Krystal lemas.

“Kau tidak terkejut?” Sehun heran karena biasanya dia sudah di pukul kepalanya oleh Krsytal jika ia mengejutkannya. Krystal hanya menjawan dengan menggeleng.

“Noona, apa kau tidak merindukan ku? Akhir-akhir ini aku sibuk, makanya aku tidak menemui mu” ucap Sehun dengan percaya diri. Krystal menoleh ke arah Sehun dan menatapnya dan lagi-lagi Krystal hanya menggeleng sebegai tanda bahwa ia tidak merindukan Sehun.

“Yaak! Kau ini kenapa?” Sehun bertanya heran. Krystal menjawab dengan mengangkat bahunya yang menandakan tidak tau.

“Bagaimana perkembangannya? Apa namja berkulit coklat itu mau menolong mu?” tanya Sehun penasaran.

“Entahlah” jawab Krystal sambil mengangkat bahunya.

“Apa! Dia benar-benar! Aku harus memberinya mimpi buruk lagi!” Sehun bangkit tidak terima.

“Sudahlah! Biarkan saja!” Krystal mencegah Sehun agar Sehun tidak lagi betindak yang tidak-tidak.

“Tapi noona, waktu mu tinggal lima belas hari lagi” Sehun memperingatkan. Namun hal itu hanya sebagai angin lewat bagi Krystal.

“Tiga puluh hari, lima belas hari atau berapa hari pun. Aku tidak perduli” jawab Krystal lemas.

“Kau tidak mau kembali?” tanya Sehun.

“Kembali atau tidak? Aku tidak tau” nada bicara Krystal seperti orang yang sedang mabuk.

“Ada apa dengan mu noona?” Sehun heran melihat sikap Krystal yang aneh seperti ini.

“Pergilah, aku tidak ingin bicara dengan siapa pun” ucap Krystal sedikit keras. Sehun pun mengerti bahwa Krystal pasti sedang mengalami masa sulit ini sering terjadi pada hantu sementara seperti dia.

Semetara itu di rumah Kai menunggu Krystal pulang dengan cemas. Dan Chanyeol yang lagi demam, di rawat oleh D.O dengan mengompresnya.

“Kai, malam ini aku tidur dengan mu ya” ucap Chanyeol sambil menggigil kedinginan. Kai tidak menjawab dan hanya menatap Chanyeol.

“Aku juga merasakan hal aneh seperti mu hyung, kemarin malam aku melihat kulkas membuka sendiri dan gelas melayang-layang sendiri” ucap Chanyeol pada D.O, padahal kan yang di katakan D.O kemarin hanyalah kebohongan. Mendengar itu D.O dan Kai sudah mengira pasti itu Krystal. 
Suho yang mendengar ucapan Chanyeol langsung menyangkalnya.

“Mungkin kau hanya mimpi buruk! Kau terlalu sering menonton film horor” ucap Suho.

“Tidak! Aku benar-benar melihatnya” Chanyeol ngotot.

“Suho benar, mungkin kau mimpi buruk karena terlalu sering menonton film horor” imbuh D.O. Kai merasa tidak enak hati, mungkin Krystal belum pulang karena ia sudah bersikap kasar. Kai berdiri dan pergi.

“Hey! Kau mau ke mana?” Suho berteriak namun tidak di gubris oleh Kai.

“Mungkin dia ingin menghirup udara segar” sahut D.O

“Tak biasanya” gumam Suho heran.

Kai berlarian mencari keberadaan Krystal dan akhirnya ia menemukan Krystal duduk di ayunan taman.

“Ayo pulang!” Kai menarik tangan Krystal dan menyeretnya. Krystal mengibaskannya.

“Tidak mau!” Krystal menolak.

“Ini sudah malam!” ucap Kai sedikit keras.

“Iya kau benar! Ini sudah malam. Lalu apa urusan mu? aku adalah hantu! Kau tak perlu mengkhawatirkan ku!” jawab Krystal dan berbalik meninggalkan Kai.

“Maafkan aku” seru Kai dan membuat Krystal menghentikan langkahnya.

“Maafkan aku, karena sudah berbuat kasar” imbuh Kai. Krystal berbalik.

“Tenang saja, aku tidak akan tidur di kamar mu dan tidak akan menyentuh barang mu” ucap Krystal kesal dan emosi “dan satu lagi, aku tidak akan ikut campur urursan mu” imbuhnya. Saat Krystal akan kembali melangkah pergi, Kai memutar music di ponselnya lagu EXO-Baby dont cry. Lagi-lagi Krystal menghentikan langkahnya dan dengan ragu berbalik.

Ia melihat Kai yang mulai menjetikkan jemarinya perlahan dan mulai menggerakkan seluruh tubuhnya mengikuti irama lagu. Krystal menatap Kai diam dan terpesona melihat Kai melakukan tarian di depannya. Kai mendekati Krystal dan mengulurkan tangannya, ia mengajak Krsytal untuk menari bersamanya. Krystal meraih tangan Kai, dan mereka menari bersama. Mereka dengan serasi bergerak mengikuti alunan music. Dan tarian mereka berakhir dengan Krystal mengalungkan tangannya di leher Kai semetara satu kakinya di pinggang Kai, tangan Kai berada di pinggang Krystal. Kai berputar dan berhenti tepat saat lagu berakhir. Nafas mereka terengah-engah. Mereka kelelahan.

“Kau melakukannya” gumam Krystal.

“Maafkan aku” gumam Kai yang masih menyesali perbuatan kasarnya.

“Katakan kau tidak akan berhenti” ucap Krystal menatap Kai. Jarak mereka sangat dekat hingga Krystal bisa merasakan deru nafas Kai begitu pula dengan Kai, ia bisa merasakan deru nafas Krystal. Kai tidak menjawab dia hanya menatap Krystal diam. Krystal menunggu jawaban Kai. Bukannya menjawab Kai malah mencium bibir Krystal dengan lembut. Awalnya Krystal kaget dan perlahan ia memejamkan matanya.

To be continued