Sabtu, 07 September 2013

FF EXO 5




Maaf atas keterlambatan post, karena saya sibuk. happy reading. dont forget for RCL.. :D gomawo, gamsahamnida, arigatou, thank you :)
 
Author            : Song Rae Won (dhytha)
Tittle               : Angel
Genre             : Romance, fantasy,killer.
Kategori         : PG 15 , NC 18+
Length            : Series
Soundtrack    :
Opening : EXO K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack

Main cast        :
Infinite Kim Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part 5
Author pov
Saat akan mengungkap kan identitasnya, L dicegah oleh Yooara. Dan kemunculan Kris sebagai pelatih basket baru membuat Kai dan Taemin curiga. Kemudian muncul lagi seorang namja misterius yang tiba-tiba akan membantu Kai dan Taemin mengungkap permainan aneh ini.

“NUGUYA!?” teriak Taemin. Kai dan Taemin langsung menuju balkon.

“Aku akan membantu kalian mengungkap permainan aneh ini” ucap namja misterius itu.

“Huh!... kau ingin menjadi player baru di permainan ini?” ucap Kai.

“Aku bukan player biasa, bisa di bilang aku adalah password utama kalian untuk menyelesaikan permainan yang mematikan ini” ucap namja itu.

“Permainan mematikan kau bilang?” ucap Taemin.

“Semua game memiliki sebuah nyawa bukan? Dan kau sebagai player harus mempertahankan nyawa mu jika kau ingin menang. Bukan hanya mempertahankan, tapi juga sebuah strategi yang jitu untuk mengalahkan musuh mu. Bukan kan itu benar Kim Jongin?” ucap namja misterius itu.

“Katakan siapa kau?” ucap Kai yang mulai geram mendengar namja itu banyak bicara.

“Aku”
**
 -Keesokan harinya-

“Naeun! Son Naeun!” panggil Subin. Naeun pun menghentikan langkahnya.

“Subin?” gumam Naeun,

“Bagaimana? Kau kemana saja kemarin bersama L?” tanya Subin.

“Mwo? ... tidak ke mana-mana. Dia hanya mengantar ku pulang.” Jawab Naeun. Subin pun langsung berdiri di depan Naeun sehingga Naeun menghentikan langkahnya.

“Pulang!? Hanya itu?” Subin tidak percaya.

“Ne, memangnya kenapa?” Naeun menjawab dengan wajah polos. Tiba-tiba Kai datang.

“Subin, ayo kita bicara!” ucap Kai tiba menyeret tangan Subin dan sama sekali tidak memperhatikan Naeun.

“Yaa! Kai, kenapa tidak bicara di sini saja!” teriak Subin, dan mereka berdua berlalu meninggalkan Naeun.

“Huh! Apa-apa’an ini! Dia tidak tau aku? Apa pura-pura tidak tau! Dasar!” geram Naeun.
Kai mengajak Subin ke taman belakang kampus yang sepi.

“Kai! Kau ingin bicara apa? Kenapa harus menyeret ku sejauh ini!” protes Subin. Kai pun berhenti dan melepaskan tangan Kai.

“Naeun dalam bahaya” ucap Kai.

“Naeun? ... Kai, apa yang kau bicarakan!” ucap Subin tak mengerti.

“Sulit untuk menjelaskannya, level game ini sudah hampir end” ucap Kai.

“Kai! Bicaralah yang jelas! Aku tak mengerti maksud mu!” Subin semakin bingung.

“Kau pasti akan tau, sekarang aku hanya minta tolong pada mu. Jaga Naeun dari L. Jangan biarkan L mendekati Naeun” ucap Kai.

“Aaa... Kau...” Subin menghentikan ucapannya dan mengingat-ingat tentang percakapannya dengan Suzy.

Flashback
“Gawat!” ucap Suzy.

“Gawat? Apanya yang gawat!” Subin bingung.

“Kau bilang yang telpon tadi Kai?” ucap Suzy. Subin hanya mengangguk.

“Dan kau bilang Naeun sedang bersama L?” ucap Suzy lagi. Subin hanya mengangguk.

“Aaa!! Subin! Bapoya!” ucap Suzy.

“Wae! Kau bilang aku bodoh!” ucap Subin tidak terima.

“Ne, kau bodoh Park Soo Bin!... apa kau tidak menyadari kalau Kai menyukai Naeun? Aahh mendengar Naeun bersama L pasti Kai sangat cemburu dan sangat marah!” ucap Suzy.
Flashback end

“Apa? Kau mengira aku cemburu?” ucap Kai. Kai mendekati Subin dan menatap mata Subin dengan pandangan mata yang sangat dingin.

“Aku... tidak hanya cemburu... aku benar-benar sangat marah!” ucap Kai dingin. Subin sampai beku mendengar ucapan Kai yang demikian. Kai pun meninggalkan Subin begitu saja.

“Hah! Apa itu tadi? Aku sama sekali belum pernah melihat Kai seperti itu” ucap Subin.
Sementara itu Naeun yang ditinggalkan begitu saja oleh Kai dan Subin tadi, berjalan sendirian menuju kantin. Saat di jalan, sebuah mobil melaju dengan kencang.

“Baiklah! Tak apa jika kau mengabaikan ku! Aku juga bisa mengabaikan mu!” gumam Naeun yang masih tak terima dengan sikap Kai. Hingga tidak memperhatikan jalan, ada sebuah mobil yang melaju kencang.

“SON NAEUN! AWAS!” teriak Taemin yang melihat Naeun akan tertabrak mobil, tapi sayang Naeun tidak mendengar suara Taemin. Dan....

“Gwaenchana?” ucap namja dengan nafas terengah-engah.

“humph... heem.... ne gwaen...chanayeo” jawab Naeun terbata.

“Syukurlah” jawab namja itu. Mereka berdua pun berdiri.

“Mianhe, aku tidak memperhatikan jalan. Kau tidak apa-apa?” Ucap pengendara mobil yang melaju kencang tadi.

“Apa yang kau pikirkan Kris ssi? Sehingga kau tidak memperhatikan jalan?” ucap namja yang telah menolong Naeun.

“Aku sedang memikirkan namja chingu ku yang harus pergi karena dia” ucap Kris bernada dingin dan menatap mata namja yang menolong Naeun tadi.

“Mianhe, apa yang sedang kalian bicarakan?” ucap Naeun memotong pembicaraan mereka berdua.

“Mianhe Naeun, kami tidak” ucap Kris.

“Suho hyung?” ucap Taemin menghampiri Naeun.

“Naeun, gwaenchana?” Tanya Taemin. Naeun hanya menjawab dengan anggukan kepala.

“Baiklah aku harus pergi, sekali lagi maafkan aku Son Naeun” ucap Kris kemudian meninggalkan mereka bertiga.

“Nuguya? Aku tidak mengenalnya, kenapa dia tau nama ku?” ucap Naeun.

“Pelatih basket baru” jawab Taemin.

“Jinjayeo? Bagaiman dengan Siwon seongsaengnim?” tanya Naeun.

“Molla, tiba-tiba tidak ada kabar” jawab Taemin.

“Baiklah, aku harus pergi, sampai jumpa” ucap Suho.

“Chakamanyeo, mianhe aku malah mengabaikan mu yang sudah menolong ku tadi” ucap Naeun.

“Ah, gwaenchana” jawab Suho.

“Perkenalkan Naeun, dia kakak kelas ku saat SMA, Kim Joon Myun hyung, panggil saja dia Suho oppa” ucap Taemin.

“Son Naeun imnida, gamsahamnida kau sudah menolong ku” ucap Naeun.

“Cheonma, lain kali hati-hati. Baik aku pergi dulu” Suho meninggalkan mereka berdua namun berbalik lagi

“Game ini semakin seru bukan? Mempertahankan dan atur strategi, kita pasti menang dan mengungkap teka-teki game ini. Bukankah semakin seru Lee Taemin?” Ucap Suho sambil tersenyum dingin, dan meninggalkan mereka berdua. Taemin yang mendengar ucapan Suho hanya tersenyum dingin pula.

“Apa maksudnya?” bisik Naeun pada Taemin.

“Kau yeoja! Tak perlu tau!” ucap Taemin dan berjalan meninggalkan Naeun. Naeun mengikuti Taemin dan mengomel.

“Yaa! Kenapa kau jadi menyebalkan seperti Kai! Aaahh!! Kalian benar – benar seperti saudara kembar! Wajah, sifat dan cara berbicara kalian benar-benar sama!” omel Naeun. Namun Taemin sama sekali tidak menggubris omelan Naeun. Dia justru mengingat kejadian munculnya namja misterius saat di apartemennya kemarin malam.

Flashback
“Aku white angel, Kim Joon Myun, panggil saja aku Suho. kau tidak salah Kai, jika mencurigai Kris sebagai angel. Dia adalah teman baik ku. Tapi sekarang tidak, karena sebuah cinta dia menjadi jahat. Tapi dia tetap white angel” jelas Suho.

“Cinta?  apa maksud mu?” tanya Taemin.

“Jika aku beritau sekarang, maka game ini tidak akan seru lagi.” jawab Suho.

“Jika ini sebuah drama, kau seperti orang di balik skenario drama” ucap Kai dingin.

“Heemmm.... aku akan ikut melindungi Son Naeun” ucap Suho.
Flashback end

Karena memikirkan percakapan kemarin malam, Taemin melamun dan menghentikan langkahnya.

“Yaa! Taemin-ah! ... LEE TAEMIN ssi!” teriak Naeun menyadarkan Taemin dari lamunannya.

“Mwo?” jawab Taemin inocent.

“Yaa! Apa yang kau pikirkan?! Kau tidak sadar saat ini kau berdiri di mana?” ucap Naeun kesal.

“yaa! Cepat menyikir!” “heh! Apa yang kau lakukan di situ!” “heh! Kau cari mati ya!”
Taemin melihat sekeliling dengan wajah inocent.

“Maaf, maaf tuan, maaf!” Naeun meminta maaf pada semua orang di sana. Dan langsung menarik tangan Taemin.

“Berhenti di tengah jalan seperti itu! Apa yang sedang kau pikirkan! Yeoja kah yang kau pikirkan! Yeoja seperti apa itu! Hah!” omel Naeun sambil menarik Taemin pergi dari tengah jalan. Sampai di tepi jalan, Taemin berhenti dan menarik tangan Naeun.

“Mianhe” ucap Taemin.

“Seharusnya kau meminta maaf pada tuan-tuan tadi, bukannya pada ku!” jawab Naeun.

“Naeun... HAI!” teriak Suzy dari kejauhan.

“Ah, Suzy”
**
Sementara itu di taman kampus, Subin duduk melamun memikirkan pembicaraannya bersama Kai tadi.

“Wae? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Kai benar-benar menyukai Naeun?” gumam Subin.

“Kau sedang bicara dengan siapa?” ucap yeoja yang tiba-tiba duduk di samping Subin.

“Jiyeon?”

“Aku disini sampai kau tidak tau, apa yang kau pikirkan?” tanya Jiyeon.

“Heem mianhe, anio eopseoyeo (tidak, tidak ada)” jawab Subin tersenyum.

“Ke mana Naeun dan Suzy, biasanya kalian kan selalu bersama?” tanya Jiyeon lagi.

“Mollayo (entahlah)”

“Kalian bertengkar?”

“Anio! Uri gwaenchanayeo (tidak, kami baik-baik saja)”

“Geureseo (baiklah)...”

“Jiyeon ah...” panggil Subin.

“Ne?”

“Apa kau mengenal Kim Myung Soo?” tanya Subin.

“Heemmbb... anio, aku hanya tau dia mahasiswa di sini. Waeyeo?”

“Ah, anio”

“Kau menyukainya?” goda Jiyeon.

“Anio! ... ku rasa dia menyukai Naeun” bantah Subin.

“Ah... begitu ya”
 **
Naeun berdiri di depan sebuah apartment, pandangan matanya kosong. Kakinya ragu saat akan berjalan memasuki apartment itu. Dengan sedikit menghela nafas panjang, ia putuskan untuk memasuki apartment itu dan menuju lantai 23 apartment no 175. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. Naeun sudah berada di depan pintu apartment no 175. Keraguan muncul kembali saat ia akan memencet bel. Tangannya bergemetar, pikirannya sedang mengingat percakapannya dengan Suzy tadi siang.

Flashback
“Kau tidak tau?” tanya Suzy.

“Anio” jawab Naeun dengan menggeleng dan raut wajahnya sangat cemas.

“Beruntung kau punya teman seperti ku yang selalu tau segala macam informasi. Ne, Kim Myung Soo sedang sakit. Apa kau tidak ingin melihatnya?” jelas Suzy.

“Apakah parah? Kemarin dia baik-baik saja” ucap Naeun dengan nada khawatir.

“Mollayo, aku belum melihatnya. Jadi aku sendiri tidak tau keadaanya seperti apa sekarang. Pergilah, mungkin dia akan sembuh jika melihatmu” jawab Suzy.

“....” Naeun hanya terdiam dan pandangan matanya menjadi melamun menatap tanah.

“Baiklah, aku pergi dulu. Seohyun seongsaengnim akan marah jika aku telat” pamit Suzy.
 Flashback end

Naeun menarik nafas dalam-dalam dan berusaha kuat sekedar untuk memencet bel apartment L. Ting tung... satu kali dan tidak ada jawaban. Pikiran Naeun semakin khawatir takut terjadi apa-apa dengan L di dalam. Ting tung....ting tung....ting tung... berkali-kali Naeun memencetnya. Dan akhirnya memutar gagang pintu berusaha membukanya, Naeun kaget, karena pintu itu terbuka jadi dia tidak perlu tenaga untuk menobraknya atau telepon jasa tukang servis kunci untuk membukanya.

“Kim Myung Soo? Apa kau di dalam?” Naeun ragu untuk masuk dan membuka perlahan pintu, ia melihat ke dalam apartment yang sepi seperti tidak ada orang.

“L ssi? Odiega? (Kau di mana?)” Naeun yang tadinya mengintip kini masuk dan menutup pintunya. Ia berjalan perlahan hampir tidak menimbulkan suara. Ia melihat keadaan aparment L yang sangat berantakan, seperti telah ada rentenir yang merusak semua barang saat menagih hutang.

“Yaa! L ssi! Odiega!? Kim Myung Soo!” Naeun sedikit berteriak memanggil nama L dan mencari ke sekeliling dan ia menemukan L pingsan tidak jauh dari ranjangnya.

“L! Myung soo! Gwaenchanayeo?” Naeun dengan segera menghampiri L dan berusaha menyadarkannya. Naeun mengambil ponsel di saku jacketnya dan hendak menelpon ambulans namun tangan L mencegah Naeun untuk melakukan hal itu.

“L?” ucap Naeun menatap L dengan sangat sedih.

“Aku mohon jangan.... Na neun gwaenchana (aku baik-baik saja)” ucap L. Suaranya begitu lemah, wajahnya putih pasih sangat pucat. Seperti tidak ada darah mengalir dalam tubuhnya. Tanpa sadar Naeun meneteskan air mata. Ia membantu L bangun dan menidurkannya di ranjang. Memberinya selimut, membereskan apartment yang berantakan dan menyiapkan bubur untuk L.

“Ada apa kau ke sini?” tanya L.

“Mendengar kau sakit, jadi aku ke sini” jawab Naeun yang kini duduk di samping ranjang L.

“Kau salah, kau akan dalam bahaya jika kau ke sini” ucap L.

“Apa maksud mu? apa kau tidak senang melihat ku? Baiklah aku akan pergi” jawab Naeun sedikit sedih.

“Gajima! (jangan pergi!)” cegah L dengan menarik tangan Naeun. L bangkit dari tidurnya dan duduk sembari menahan sakit di dadanya.

“Gomawo” ucap L. Kini mereka berdua duduk berhadapan.

“Jika tidak ada kau, mungkin aku sudah mati” tambah L.

“Ayo kita ke rumah sakit” ajak Naeun.

“Anio! Sireo! (tidak! Aku tidak mau!)” tolak L cepat.

“Waeyeo?”

“Seumur hidup ku aku tidak akan pernah pergi ke sana” jawab L.

“Kau takut?” gumam Naeun.

“...” L tidak menjawab ia mengalihkan tatapan matanya ke arah lain. Naeun melihat kalung pasir yang di pakai oleh L.

“Kalung mu unik, di mana kau membelinya?” tanya L.

“Aku tidak membelinya” jawab L dingin.

“Geuraeseo? Bagaimana kau mendapatkannya?” tanya Naeun lagi.

“Kau benar-benar seperti anak kecil yang selalu ingin tau” jawab L dingin.

“Baiklah aku tidak akan bertanya lagi” jawab Naeun, tapi Naeun terus mengamati benda itu. Kalung pasir yang ia bilang unik itu. Hampir semua pasir terkumpul di bawah, pasir yang di atas dengan perlahan turun ke bawah.

“Gawat!” ucap L tiba-tiba.

“Ada apa?” Naeun bingung.

“Sembunyilah! Cari tempat sembunyi yang aman!” perintah L.

“Apa maksud mu? kenapa aku harus sembunyi? Siapa yang akan datang?” Naeun tidak mau bersembunyi. L turun dari ranjang dan menyeret Naeun berdiri agar ia mau bersembunyi. Naeun berusaha melepaskan tangan L yang memegang dengan erat. L membuka pintu lemari pakaiannya.

“Nuguya? Siapa yang akan datang?” tanya Naeun, kali ini nadanya sedikit dingin.

“...” namun L hanya diam dan malah menatap tajam Naeun.

“Kekasih mu?” mata Naeun berkaca-kaca. Namun L tetap diam dan menyuruh Naeun untuk masuk ke dalam lemari pakaiannya yang tidak cukup udara dan sempit itu. Mungkin jika terlalu lama Naeun bisa mati di situ. Ceklek... suara orang membuka pintu. Dan masuklah seoranh yeoja dan ia melihat L berbaring di ranjangnya.

“Kau benar-benar akan mati hanya untuk yeoja itu?” ucap yeoja itu.

“mati pun aku tidak akan menyesal” jawab L.

“Kau benar-benar menyedihkan Kim Myung Soo, ... apa kau pikir dengan menghapus ingatannya kau sudah melindungi dia?” ucap yeoja itu dengan nada dingin.

“lepaskan dia” ucap L.

“Anio! Aku sama sekali tidak akan melepaskan mangsa ku!” jawab yeoja itu dengan pandangan mata tajam seperti akan membunuh orang.

“Kau benar-benar iblis!” ucap L dengan pandangan sama seperti yeoja itu. Suasana sangat tegang, demikian Naeun yang kini sedang bersembunyi di balik lemari. Dia benar-benar ketakutan mendengar pembicaraan L dengan yeoja itu. Pembicaraan yang menurut Naeun mengerikan.

“Heemm... hati-hati dengan ucapan mu L, kau sendiri adalah iblis” ucap yeoja itu namun dengan lirih sehingga Naeuntidak dapat mendengar apa yang di ucapkan yeoja itu.

“Heemm, sepertinya di sini tidak hanya kita berdua” yeoja itu melihat sekeliling dan berjalan mendekati lemari pakaian L.

“Apa maksud mu? apa kau melihat ada orang lain di sini?” ucap L.

“Anio! Hanya saja, aku merasa orang itu sedang bersembunyi ...... bersembunyi di sini” jawab yeoja itu, senyuman membunuh terpancar di wajahnya. Yeoja itu memegang handle pintu lemari pakaian L. Naeun yang medengar suara yeoja itu, sangat tegang seluruh badannya bergemetar, dengan sekuat tenaga ia harus menahannya agar tidak menimbulkan suara yang mecurigakan.

“Hentikan! Dan pergi dari sini!” bentak L sambil menahan rasa sakit di dadanya.

“Aku akan pergi, setelah menemukan siapa yang bersembunyi” ucap yeoja itu. Ia dengan perlahan membuka pintu lemati itu.

To be continue