Minggu, 14 Juli 2013

FF EXO





Hai readers.... apa kabar? kabar baik? alhamdulillah.... puasa? insyaallah....
oke, seperti janji ku yang kemarin2.... aku bakalan ngepost ff terbaru ku Angel yang terinspirasi dari novel Angel. sebenarnya gak mirip-mirip banget sih dengan novel Angel. semoga kalian suka deh.... jangan lupa buat READ, COMENT, LIKE.... oke ;-)....




Author            : Song Rae Won (dhytha)
Tittle               : Angel
Genre             : Romance, fantasy,killer.
Kategori         : PG 15 , NC 18+
Length            : Series
Soundtrack    :
Opening : EXO K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack

Main cast        :
Infinite Kim Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part 1
Naeun pov
Perlahan aku berusaha membuka mata ku. Aku hanya bisa merasakan seluruh tubuh ku sakit. Mungkin seperti seseorang yang telah berusaha jatuh bunuh diri dari lantai 20. Ku kerjap-kerjapkan kedua bola mataku, berusaha melihat dunia yang lama aku tinggalkan. 

“Naeun...? Naeun...?” suara itu terus memanggil-manggil nama ku. Aku tahu, dia pasti khawatir dengan keadaan ku.

“O...op..oppa...” suara ku masih lemah.

“Naeun!? Kau sadar!? Kau bangun!?” ucap namja itu dengan senang hati ketika melihat ku benar-benar membuka kedua mata ku. Dia memelukku erat dan meneteskan air matanya.

“Oppa... lepaskan... aku tidak bisa bernafas...” suara ku masih benar-benar lemah.

“Mianhe... Aku bahagia melihat mu bisa sadar. Aku yakin, kalau kau bisa sembuh Naeun!”

“Berhenti menangis seperti itu oppa..... kau terlihat jelek dengan air mata mu.....” canda ku, ia pun tertawa dan mengecup kening ku.

“Gikwang!” suara itu berasal dari luar ruangan.

Jepret (suara membuka pintu)

“Eomma....” Ucap ku. Dia ibu ku.

“Na...Naeun...?!? Kau sadar!? Kau bangun!?”

“Ne, eomma.... ini aku...” aku merentangkan tangan ku, dan ibu ku pun langsung datang memeluk ku. Ia menangis terharu. Kemudian ayah ku pun datang. Ia sama-sama terkejutnya.

Entah aku sudah tidur berapa lama di ranjang ini, karena sebuah kecelakaan yang cukup parah yang membuat ku hanya bisa berbaring di ranjang ini. Dan bagaimana aku bisa sadar dari keadaan ku yang tadinya sama sekali tidak ada harapan untuk bisa sadar kembali. Bisa di bilang saat itu aku di tengah-tengah antara kematian dan hidup.
**
Author pov
Naeun telah tersadar dari komanya selama lebih dari 2 bulan. Selama di rumah sakit, Gikwang lah yang menunggunya. Dia adalah kakak Naeun. Dia sangat menyayangi Naeun, begitu juga dengan orang tuanya.

Teman-teman Naeun juga merindukan sesosok Naeun yang selalu ceria, dan saat ini mereka sedang membicarakan Naeun di kampus.

“Kai... apa kau sudah mendengar berita!” ucap Subin antusias.

“Apa?” jawab Kai cuek.

“Naeun sudah sadar! Dia sembuh Kai! Kita harus menjenguknya!” Subin menarik-narik tangan Kai.

“Apa kau bilang!?” Kai tidak percaya dengan apa yang dikatakan Subin.

“Subin benar, Naeun sudah sadar. Kau tidak ingin melihatnya? ... Aku tau kau merindukannya” sahut Taemin.

Subin, Kai dan Taemin pun segera menuju rumah Naeun. Sesampainya di sana betapa bahagianya Subin melihat sahabatnya bisa sadar kembali. Kai sendiri begitu bahagia melihat Naeun sudah sembuh, tapi dia tetap bersikap jaim.

“Yaa!! Sampai kapan kau akan diam! Apa kau tidak merindukan ku!” ucap Naeun yang sebenarnya dari tadi tidak tahan dengan sikap Kai yang masih jaim. Naeun duduk di ranjangnya.

“Tidak! Aku sama sekali tidak merindukan mu!” ucap Kai dingin.

“Kai! Kau mana boleh bicara seperti itu!” Subin berusaha mencairkan suasana seolah-olah mereka sedang bercanda. Tapi raut wajah Kai sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia sedang bercanda.

“Baiklah, aku tahu itu. Mana mungkin kau merindukan ku! Mungkin kau lebih senang aku terbaring dari pada aku sembuh” ucap Naeun.

“.....” Kai diam dan pergi meninggalkan kamar Naeun tanpa permisi dan melihat Naeun.

“Kau mengerti kan sikap dia, jika dia tidak merindukanmu dia tidak mungkin datang kemari” ucap Taemin pada Naeun dan keluar menyusul Kai.

“Berapa lama pun aku terbaring, kenapa sikapnya tetap saja seperti itu..... padahal aku berharap, saat aku sadar nanti, dia bisa merubah sikapnya” ucap Naeun lirih.

“Sudahlah Naeun, sulit merubah sifat yang memang sudah ada sejak ia dilahirkan di dunia ini” Subin berusaha memberikan Naeun pengertian.

“Ne arraseo..... Suzy? Dia tidak ikut?” Naeun menanyakan sahabat satunya itu.

“Suzy ada jam kuliah. Nanti sore dia akan kesini. Dia sangat merindukan mu, begitu tau kau sadar ia ingin ikut kami tadi, tapi dia sedang ada ujian” jawab Subin.

“Aku juga merindukan kalian!” Naeun memeluk Subin erat.
**
Di kampus, Suzy baru saja menyelesaikan ujiannya. Ia terburu-buru keluar ruangan karena ingin segera melihat keadaan sahabatnya Naeun. Karena terburu-buru ia menabrak seseorang yeoja.
Bruk

“Ah, maafkan aku... aku terburu-buru. Sekali lagi maafkan aku!” ucap Suzy sambil menundukkan kepalanya. Ia membantu yeoja itu berdiri dan mengambilkan beberapa bukunya yang berserakan karena tabrakan tadi.

“Ah, gwaenchana. Aku juga minta maaf, karena terlalu sibuk dengan ponsel ku, jadi aku tidak melihat mu” ucap yeoja itu ramah.

“Kau tidak apa-apa?” ucap Suzy sambil memberikan buku yeoja itu.

“Ne, gwaenchana”

“Baiklah, aku harus pergi. Aku terburu-buru. Sekali lagi, aku minta maaf” ucap Suzy dan langsung melesat pergi meninggalkan yeoja itu.

“Yaa! Chakaman! Siapa nama mu?” teriak yeoja itu. Suzy pun menoleh sambil tetap berjalan.

“Nama ku Suzy!” jawab Suzy seadanya dan kemudian melambaikan tangan pada yeoja itu.

Sesampainya di rumah Naeun.

“Naeun!!!” Suzy berteriak begitu melihat sahabatnya itu memang benar-benar sadar dan sembuh.

“Suzy!!!” Naeun memeluk erat sahabatnya itu.

“Naeun! Aku merindukan mu! Semenjak kau terbaring koma, kehidupan kami sangat sepi, tanpa canda tawa mu!” ucap Suzy.

“Nado bogoshipeoyo!” Naeun tersenyum lebar dan mencubit pipi Suzy.
**
Naeun pov
Seminggu berlalu, masa pemulihan ku berakhir. Kini aku bisa beraktivitas kembali seperti kehidupan ku sebelumnya. Aku merasa diri ku telah terlahir kembali di dunia ini. Semua yang ada di dunia ini, aku sangat merindukannya. Tentu saja aku juga merindukan sekolah ku, guru-guru ku dan teman-teman ku yang lainnya selain Subin dan Suzy.

Hari ini aku kembali bersekolah, dengan di antar oppa ku. Aku turun di depan kampus dan berjalan memasuki kampus dengan hati yang ceriah seperti pagi ini yang sangat cerah.
Bruk! Seseorang menabrak ku dari samping.

“Maafkan aku!” ia meminta maaf setelah menabrak ku. Aku ingin marah, karena hari pertama ku yang kupikir akan berjalan lancar di rusak olehnya dengan menabrak ku hingga terjatuh. Tapi perasaan marah itu tiba-tiba hilang saat dia membantu ku bangun.

“Kau tidak apa-apa?” ucapnya dengan lembut. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Orang yang menabrak ku tadi, dia adalah namja yang sangat tampan yang pernah aku temui.

“Kau tidak apa-apa?” ucapnya sekali lagi yang berhasil membuyarkan lamunan ku.

“Oh ne... gwaenchanayo...” ucap ku terbata, entah mengapa aku menajadi sedikit gugup.

“Baiklah, aku pergi” ucap namja itu, ia pun pergi sebelum aku mengucapkan terima kasih.

“Yaa! Chakaman!” teriak ku.

“Ada apa?” ia menghentikan langkahnya, sikapnya terlihat mirip dengan seseorang.

“Gamsahamnida...” ucap ku dengan senyum ku, agar ia tertarik dengan ku. Karena ya, di kampus ini aku di kenal sebagai pemikat namja-namja yang ada di kampus ini, mungkin kecuali Kai.

“Hanya itu? Sama-sama” jawabnya. Hanya itu? Sama-sama? Sikapnya benar-benar mirip dengan seseorang!

“Chakaman! Siapa nama mu?”

“L. Maaf aku sedang terburu-buru” namja itu langsung pergi meninggalkan ku begitu saja, bahkan dia tidak menanyakan nama ku. Tadi... siapa namanya? L?? Hanya satu huruf? Nama yang unik.
**
Author pov
Naeun pun menceritakan pada Subin dan Suzy pertemuannya dengan L tadi pagi. Subin dan Suzy pun penasaran. Sambil mengobrol di kantin, Suzy yang masih ada ujian mengeluarkan bukunya dari tasnya untuk belajar sebentar. Saat membuka buku halaman pertama, Suzy terkejut bahwa itu bukan bukunya.

“Park Jiyeon? Siapa Park Jiyeon?” ucap Subin saat membaca nama pemilik buku itu yang tertulis di halaman pertama.

“Apa di kelas mu ada anak baru yang bernama Park Jiyeon?” tanya Naeun.

“Tidak ada, tidak ada anak baru di kelas ku” jawab Suzy.

“Lalu, siapa Park Jiyeon? Lalu bagaimana bisa bukunya ada di kamu?” tanya Subin.

“Ah, aku ingat! Mungkin saat aku tabrakan kemarin, buku kami tertukar. Dan anak itu bernama Park Jiyeon.” Suzy pun bangkit dan meninggalkan Subin dan Naeun.

“Yaa! Kau mau ke mana?” teriak Naeun.

“Aku mau mencari Park Jiyeon! Kalian duluan saja! Aku mau langsung ke ruang ujian!” jawab Suzy sambil terburu-buru.

“Huh! Dasar ceroboh, berarti dia semalam tidak belajar... kalau baru tau bukunya tertukar!” gumam Subin. Naeun pun hanya tertawa melihat tingkah sahabat-sahabatnya itu.
**
Hari sudah sore, suasana kampus sangat sepi. Tapi Kai dan Taemin masih ada di kampus karena tugas pratikum kimianya.

“Aku benci dengan semua alat dan bahan yang ada di depan ku ini!” ucap Kai kesal.

“Lalu kenapa kau mengambil fakultas kimia?” tanya Taemin.

“Aku iseng” jawab Kai dingin, sifat Kai yang cuek dan dingin memang sudah ada sejak dia di lahirkan di dunia. Itulah sebabnya Naeun sedikit membencinya.

“Dasar! Pasti ini semua tuntutan ayah mu seseorang profesor itu kan?” ucap Taemin. Taemin adalah sahabat Kai sejak kecil, tapi banyak yang bilang kalau mereka berdua saudara kembar.

“.....” Kai diam sedang fokus dengan tabung reaksi yang berisi cairan-cairan kimia yang ada dihadapanya.

“Baiklah, aku sudah selesai. Aku ke pergi dulu. Kau tidak akan ketakutan kan di sini sendiri?” ucap Taemin sambil melepas jas labnya.

“Pergilah, aku bukan anak kecil!” jawab Kai yang masih fokus dengan apa yang dia kerjakan. Taemin pun mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Kai sendiri di lab.

Taemin berjalan sendiri menyusuri koridor koridor kelas. Saat melewati depan ruangan tempat menyimpan peralatan olahraga. Ia mendengar percakapan yang menyebutkan nama Naeun. Percakapan itu menghentikan langkah kaki Taemin dan ia berusaha mendengar percakapan yang terjadi di dalam ruangan itu.

“Berhenti mengincar Naeun!” ucap seorang namja.

“Apa kau akan berubah menjadi baik!” jawab soerang yeoja. Jadi ini adalah percakapan seorang yeoja dan namja.

“Berhenti mendapatkan apa yang kau inginkan!” ucap namja itu dingin.

“Aku takkan berhenti sebelum mendapatkan apa yang ku inginkan!” jawab yeoja itu dengan tekanan. 

“Apa kau tau! Bukan aku saja yang mengincar Naeun! Tapi ada satu orang lagi yang mengincarnya!”

“Siapa dia!?” bentak namja itu.

Taemin pun tak ingin mendengarkan percakapan mereka lagi, Taemin benar-benar tidak mengerti apa yang mereka berdua bicarakan. Apa yang mereka incar dari Naeun. Naeun baru saja sadar, tapi mengapa sekarang dia terancam. Taemin kembali ke lab menemui Kai.

“Kai! Gawat!” ucap Taemin lirih.

“.....” Kai hanya diam dan menoleh ke arah Taemin.

“Naeun dalam bahaya!” ucap Taemin dan sontak membuat Kai terperanjat dan memecahkan satu gelas reaksi yang di pegangnya.

To be continue

gimana gimana gimana? jelek ya? aku sudah berusaha semaksimal mungkin.... jangan lupa ya... coment dan likenya....
di tunggu ya, part selanjutnya yang pastinya semakin seru!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar