Sabtu, 20 Juli 2013

FF EXO 2






hAI, readers??? hari ini minggu 21 Juli 2013. Dita bakalan ngepost ff Angel yang part 2. BTW... gimana nih tanggapan kalian yang part 1? pasti cuma gitu-gitu aja ya/// aku harap yang part ini kalian suka. happy reading, dont forget to like and coment.... thanks :D




Author            : Song Rae Won (dhytha)
Tittle               : Angel
Genre             : Romance, fantasy,killer.
Kategori         : PG 15 , NC 18+
Length            : Series
Soundtrack    :
Opening : EXO K – Black Pearl
Closing : EXO K – Heart Attack

Main cast        :
Infinite Kim Myung Soo as L
EXO K Kim Jongin as Kai
EXO K Kim Joon Myun as Suho
EXO M Wu Fan as Kris
SHINee Lee Taemin as Taemin
Beast Lee Gikwang as Gikwang
A-Pink Son Naeun as Naeun
Dalshabet Park Soo Bin as Subin
SNSD Im Yoona as Yoona
Tara Park Jiyeon as Jiyeon
Miss A Suzy as Suzy
Hello Venus Yoo Ah Ra as Yooara
Part 2
Author pov
Naeun dan Gikwang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya.

“Bagaimana kuliah mu hari ini?” tanya Gikwang.

“Menyenangkan, aku benar-benar merindukan mereka” jawab Naeun senang.

“Kau ingin makan sesuatu?” tawar Gikwang.

“Tidak usah, lain kali saja. Eomma pasti sudah menyiapkan makan malam untuk kita” tolak Naeun.

“Baiklah, kalau itu mau mu” ucap Gikwang. Ia pun kembali fokus ke jalanan.
Naeun menatap keluar jendela mobil. Ia melihat suasana kota Seoul yang semakin sore mulai ramai. Tiba-tiba pikirannya yang tenang di ganggu oleh sesuatu. Di pikirannya muncul seperti video, kejadian yang akan terjadi saat mobil yang ia dan Gikwang tumpangi sampai pada perempatan jalan, akan mengalami sebuah kecelakaan parah hingga menimbulkan sebuah ledakan. 

“Ah! Tidak! Tidak!” Naeun berteriak dan berusaha menyingkirkan pikiran bodoh yang tiba-tiba muncul dalam otaknya.

“Naeun! Kau kenapa!?” Gikwang kaget dan menepikan mobilnya, sekitar 500m sebelum perempatan.

“Naeun! Buka mata mu! Kau kenapa? Ada apa?” Gikwang menanyakan keadaan Naeun. Sementara seluruh tubuh Naeun gemetar dan ia masih memejamkan kedua matanya dengan erat.

“Naeun! Sadarlah!” Gikwang berteriak dan membuat Naeun membuka matanya.

“Oppa!....oppa...” Naeun langsung memeluk Gikwang dengan erat.

“Ada apa Naeun?” tanya Gikwang dengan lembut.

“Aku takut oppa” ucap Naeun, suaranya bergetar ketakutan.

“Tenanglah, ada oppa di sini” Gikwang berusaha menenangkan Naeun.
DDddrrttttt dddrrttt.... ponsel Naeun berbunyi. Tapi Naeun tak sanggup untuk mengangkatnya.
Ddddrrrtt dddrrtt.... kini ponsel Gikwang yang berbunyi.

“Sebentar Naeun...” Gikwang melepaskan pelukkan Naeun dan mengambil ponsel di sakunya.

“Yeoboseyo? ...Taemin? ... Ne, aku bersama Naeun. Ada apa? ... Aku di perempatan jalan raya Gyeonggi ... Mwo? ... ne, aku sudah menepikan mobil ku ... baiklah.” Gikwang menutup ponselnya.
**

Kai dan Taemin dengan segera meninggalkan ruangan lab, Kai berusaha menghubungi Naeun dan sedangkan Taemin berusaha menghubugi Gikwang.

“Gikwang, aku Taemin ... Kau bersama Naeun? ... kalian di mana? ... cepat hentikan mobil mu! ... baiklah, jangan jalankan mobil mu sebelum aku dan Kai datang!” Taemin berhasil menghubungi Gikwang.

“Mereka di mana?” tanya Kai.

“Perempatan jalan raya Gyeonggi” jawab Taemin.

“Kau bawa mobil mu, aku akan lari!” ucap Kai.
Dengan secepat kilat Kai sudah menghilang. Kai memang mempunyai kekuatan yang dinamakan teleportation. Dia akan menghilang begitu saja sesuka hatinya dan muncul di mana saja di tempat yang dia inginkan.

Sedangkan Taemin dengan segera menuju mobilnya dan menginjak gas dengan cepat ala Fast Farious menuju jalan raya gyeonggi. Tak perlu waktu lama, Kai sudah sampai duluan dan kemudian Taemin.
Dok dok dok... Kai dengan sedikit panik mengetuk jendela mobil Gikwang.

“Naeun! Cepat turunlah!” teriak Kai.

“Kai?” Naeun kaget tiba-tiba ada Kai. Ia pun membuka pintu mobil dan turun. “ada apa?”

“Hyung! Aku pinjam Naeun bentar!” ucap Kai pada Gikwang. Kemudian Ia langsung menggenggam tangan Naeun dengan erat dan mengajaknya pergi dari tempat itu.

“Yaa! Kalian mau ke mana!” teriak Gikwang begitu keluar dari mobilnya.

“Yaa! Lepaskan aku! Kai kau kenapa? Ada apa Kai!” Naeun meronta, tapi Kai tetap menggengggam tangan Naeun erat dan tak perduli kalau Naeun kesakitan.

“Hyung! Kita harus segera pergi dari sini!” ucap Taemin yang tiba-tiba muncul dari belakang.

“Apa!?” Gikwang tak mengerti.

“Cepat, kita tidak punya waktu lagi!” Taemin menarik tangan Gikwang.

“Apa yang kau maksud!” Gikwang benar-benar tak mengerti dengan tingkah laku Kai yang tiba-tiba meminjam Naeun sebentar, dan Taemin yang tiba-tiba mengajaknya pergi dengan cepat.
Belum jauh Taemin dan Gikwang meninggalkan tempat itu, Brruukk! Cccciiiittt!!!! Bbbooommm!!!!! (bayangkan efek suara kecelakaan!) tabrakan yang begitu dahsyat hingga menimbulkan ledakan dan kebakaran terjadi tepat di perempatan jalan raya Gyeonggi. Taemin berusaha melindungi Gikwang dari hantaman serpihan mobil yang meledak.

“Oppa!!” Naeun berteriak ketika suara itu muncul dan Kai menghentikan langkahnya. Naeun berusaha kembali ingin melihat Gikwang tapi di cegah oleh Kai.

“Oppa! Oppa!” teriak Naeun.

“Naeun, dia akan baik-baik saja! Dia bersama Taemin!” Kai berusaha mencegah Naeun lari ke Gikwang.

“Tidak Kai! Aku harus melihatnya!” Naeun tetap meronta. Dengan kekuatan Kai, Naeun pun di ajak menghilang dan tiba-tiba muncul di gang kecil dan lumayan sempit. Naeun menangis. Ia tidak sadar dengan kekuatan Kai tadi.

“Oppa!” kembali ia memanggil-manggil kakaknya.

“Dia baik-baik saja. Sudahlah jangan menagis!” ucap Kai.

“.....” Naeun diam, tapi dia tidak bisa menghentikan air matanya. Kai pun luluh, ia memeluk Naeun berusaha menenangkannya. Naeun pun sedikit merasa tenang.
**

“Hyung! Kau tidak apa-apa?” tanya Taemin.

“Apa itu tadi?” Gikwang masih belum sadar kalau tadi itu yang terjadi adalah kecelakaan.

“Nanti saja aku jelaskan. Biarkan mobil mu di sini, aku akan suruh sopir ku untuk mengambilnya. Sekarang kau pulang dengan ku. Bahaya jika kau pulang sendiri” ucap Taemin.

“Naeun! Di mana dia?” tanya Taemin.

“Dia aman bersama Kai” jawab Taemin.
Taemin pun mengantar pulang Gikwang. Sedangkan Kai dan Naeun sudah sampai di rumah duluan. Kai melihat Naeun yang sudah tertidur lelap di ranjangnya. Perasaan Kai sangat marah dengan orang yang berusaha mencelakai Naeun. Gikwang dan Taemin pun datang.

“Naeun!” panggil Gikwang begitu memasuki kamar Naeun.

“Ssstt! Dia baru saja tidur, dia tidak apa-apa” ucap Kai.

“Syukurlah. Terima kasih Kai, jika tidak ada kalian, mungkin kami...” ucapan Gikwang menggantung.

“Ayo kita keluar! Ada hal penting yang harus kita bicarakan” ajak Taemin. Mereka bertiga pun keluar meninggalkan kamar Naeun. Sebelum benar-benar meninggalkan Naeun. Gikwang melihat keadaan Naeun, memastikan bahwa adiknya itu baik-baik saja.
**

Gikwang, Taemin dan Kai berada di dalam kamar Gikwang. Mereka bertiga sedang membicarakan Naeun dan kejadian yang baru saja terjadi.

“Dari mana kalian tau, kalau akan terjadi kecelakaan?” tanya Gikwang.

“Kami tidak bisa menjelaskan secara detail” jawab Kai.

“Yang ku dengar hanya ada dua orang yang kini mengincar Naeun!” sahut Taemin.

“Apa!” Gikwang tidak mengerti. Taemin pun menceritakan kejadian saat dia tidak sengaja mendengar nama Naeun saat melewati ruangan tempat untuk menyimpan peralatan olahraga.

“Aku sendiri masih tidak mengerti mengapa mereka mengincar Naeun dan apa yang di incarnya dan siapa pula yang mengincar” tambah Taemin.

“Nyawa” ucap Kai dingin.

“Apa kau bilang?” tanya Gikwang.

“Dari kecelakaan tadi, bisa disimpulkan bahwa yang di incar mereka adalah nyawa Naeun” jelas Kai.

“Tapi kenapa mereka mengincar Naeun?” tanya Gikwang.

“Itu yang masih menjadi teka-tekinya!” jawab Kai.

“Kita harus benar-benar melindungi Naeun dan mengungkap siapa dan kenapa ia mengincar nyawa Naeun” ucap Taemin.
**

Setelah kejadian kemarin, Gikwang, Taemin dan Kai tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Naeun. Mereka sepakat untuk menutup mulut pada Naeun. Ini juga demi Naeun agar ia tidak merasa terancam oleh kematian. Mengingat dia baru sembuh dari koma 2 bulan.
Naeun hari ini tetap bersekolah, dengan di antar Gikwang seperti biasa, saat Naeun turun dari mobil Gikwang benar-benar khawatir dengan Naeun. Tapi kekhawatirannya hilang saat ia tau bahwa ada Kai yang mengikuti Naeun dari belakang. Gikwang pun meningglkan kampus Naeun dan menuju kantor tempat ia bekerja.
Tap tap tap ...

“Yaa! Ada apa kau mengikuti ku!” ucap Naeun yang menghentikan langkahnya karena ia tau dari tadi Kai mengikutinya.

“Siapa yang mengikuti mu! GR sekali kau!” jawab Kai dingin.

“Lalu kenapa kau terus berjalan di belakang ku!?” Naeun berkacak pinggang.

“Jadi jika ada orang berjalan di belakang mu, kau sebut itu mengikuti mu!? ... dasar yeoja!” Kai berjalan melewati Naeun yang masih diam berkacak pinggang.

“Dasar, namja menyebalkan!” gumam Naeun “Yaa! Berhenti!” teriak Naeun. Kai pun menghentikan langkahnya.

“Ada apa!” jawab Kai.

“Kemarin? ... ada apa kau menculik ku!”

“Aku tidak menculik mu”

“Lalu apa! ... oh, meminjam ku ya?! ... secara paksa! Itu sama saja dengan menculik!” Naeun tidak terima.

“Kalau aku menculik mu, kenapa aku repot-repot mengembalikan mu, menggendong dan menidurkan mu di ranjang mu!” jawab Kai dingin.

“.....” Naeun hanya diam dan mengedip-kedipkan matanya.

“.....” Kai juga diam dam meninggalkan Naeun begitu saja.
**

Saat jam istirahat, seperti biasa. Naeun, Subin nongkrong di kantin.
“Mana Suzy?” tanya Naeun.

“Molla...” jawab Subin.

“Hai teman-teman!” Suzy muncul.

“Wah panjang umur nih!” ucap Subin.

“Wah, lagi ngomongin aku ya? Eh, kenalin dia Park Jiyeon. Panggilnya Jiyeon. Anak baru jurusan Bisnis” Suzy memperkenalkan Jiyeon.

“Annyeong, nama ku Jiyeon. Senang bertemu dengan kalian” ucap Jiyeon lembut sambil menundukkan kepalanya.

“Hai Jiyeon, aku Son Naeun. Panggil saja aku Naeun.” Ucap Naeun.

“Hai Jiyeon, aku Subin. Senang juga berkenalan dengan mu” ucap Subin.

“Sejak buku kami tertukar, kami mulai berteman. Dan ternyata tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat tinggal ku. Jadi kita kemarin pulang bareng” tambah Suzy.

“Oh begitu” ucap Naeun dan Subin. Mereka pun mengobrol dan tidak perlu waktu lama mereka sudah mulai akrab.
**

Di tempat lain, Kai baru saja keluar dari ruang kelasnya dan akan menuju ruang tempat penyimpanan peralatan olahraga. Saat akan memasuki ruangan itu, keluarlah seorang namja dan dia menabrak Kai.

“Maafkan aku, aku terburu-buru” ucap namja itu.

“Tidak apa-apa” ucap Kai yang sebenarnya sedikit kesal. Tanpa melihat wajah Kai, namja itu pun langsung pergi meninggalkan Kai. Kai pun tak sempat melihat wajah namja itu dengan jelas.
Kai pun masuk dalam ruangan gelap itu, tempat menyimpan peralatan olahraga itu memang sangat gelap karena pencahayaan yang kurang, lampu ruangan pun sudah waktunya di ganti. Tapi belum ada yang menggantinya. 

Kai mengambil bola basket, karena hobinya adalah basket. Ia akan bermain dengan Taemin yang sudah menunggunya di lapangan basket. Kai sedikit merasakan keanehan di ruangan itu. Sambil memegang bola basket ia berjalan mundur sambil melihat sekeliling. Dan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya, ia merasakan sepatunya telah menginjak sesuatu yang aneh. Kai menunduk dan melihat apa yang ia injak. Ternyata yang ia injak adalah bulu. Bulu seperti seekor burung dan itu berwarna hitam.

“Bulu hitam?” Kai bertanya-tanya.

“Tempat ini sangat tertutup, tidak ada jendela yang terbuka, jika ada seekor burung? ... Bagaimana bisa?”
To be continue

huhu... author muncul lagi... gimana readers? kepanjangan? apa kependekan? apa sedang2 aja? aku sangat sangat berharap kalian suka, aku sangat2 berharap kalian coment. gomawo... ketemu lagi di chapter selanjutnya yaa.... bye .... :D :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar