Rabu, 24 Oktober 2012

puisi "pesona wajah"

PESONA WAJAH

Diantara seribu wajah yang berkerumun
Hanya engkau yang kulihat
Bila semua orang berpaling kepadaku
Hanya dirimu yang kubalas
Tak perduli dengan semuanya
Entah apa yang ada pada dirimu
Aku jadi tertarik padamu

Tertegun kumelihat wajahmu
Terkesimak akan keindahanmu
Meskipun …
Banyak orang yang kagum
Pada diriku tapi …
Hanya kau yang ku pilih

Rabu, 10 Oktober 2012

Cerpen FF

“First Love”
Genre    : Romance
Cast    :
Nam Jihyun (4minute)        as    Jihyun
Jun Hyung (BEAST)            as    Jun Hyung
Nam Woo Hyun (Infinite)        as    Woo Hyun (Jihyun’s brother)
Jeon Jiyoon (4minute)            as    Jiyoon (Jihyun’s friend)
Jun Jinwoon (2AM)            as    Jinwoon (Jun Hyung’s manager)
    Siang hari di tepi jalan tampak 4 orang gadis berseragam SMA, Nam Jihyun, Jeon Jiyoon, Yoona dan Yuri berjalan bersama. Mereka saling berbincang-bincang. Saat tiba di depan halte bus, Jihyun melambaikan tangan pada ketiga temannya. Jihyun menunggu bus sambil berdiri dan melihat ke kiri arah datangnya bus. Saat itu juga melintaslah sebuah mobil sedan bewarna hitam. Tiga namja termasuk unjeonsu berada dalam mobil itu. Jun Hyung yang duduk di sebelah kanan seketika terpaku melihat Jihyun yang berdiri menunggu bus. Jun Hyung langsung berteriak pada unjeonsu untuk menghentikan mobilnya. Mobil pun berhenti agak jauh dari halte. Dengan segera Jun Hyung langsung membuka pintu mobil dan segera turun karena ingin menghampiri Jihyun. Namun setelah ia turun dan baru menutup pintu mobil, Jihyun sudah naik masuk ke dalam bus. Jun Hyung pun berusaha mengejar bus itu, tapi laju bus itu semakin cepat, ia pun kembali ke mobil dan menyuruh unjeonsu untuk mengejar bus itu. Jun Jinwoon manager Jun Hyung pun bertanya pada Jun Hyung “Apakah kita harus mengejar bus itu?”. Dengan pandangan mata masih mengintai jalannya bus Jun Hyung pun menjawab singkat“Ne!”. “Apakah kau mengenali gadis itu?”, tanya Jinwoon lagi. Namun Jun Hyung tidak menjawabnya. Jinwoon pun diam dan melanjutkan bermain game pspnya. Saat sampai di perempat jalan, lampu merah menyala. Mobil Jun Hyung terhenti karena lampu merah sedangkan bus yang di tumpangi Jihyun lolos dari lampu merah. Jun Hyung menggeram kesal karena kehilangan jejak Jihyun. Jinwoon hanya tertawa kecil melihat tingkah Jun Hyung. Jun Hyung berkali-kali menyalahkan unjeonsu karena dia kurang cepat menyupir mobilnya. Unjeonsu hanya bisa meminta maaf berkali-kali.
    Jihyun berhenti di sebuah halte. Suasana hatinya hari ini rupanya tampak gembira. Karena sepanjang perjalanan pulangnya tadi dia selalu tersenyum. Dia berjalan ke arah toko bunga dekat halte. Ia memberi salam saat membuka pintu “Sillyehamnida!” ucap Jihyun ramah. “Deureo Oseyo!”, jawab pemilik toko bibi Soo Young dengan ramah. Bibi Soo Young yang tadi ada di dalam sedang merapikan bunga, keluar. Ia pun senang karena ternyata yang datang adalah Jihyun. Jihyun bekerja di toko bunga milik bibi Soo Young. Nama tokonya adalah “Beauty flowers”. Baru tiba, Jihyun langsung mendapat perintah untuk mengantar pesanan bunga ke rumah bibi Seo Hyun. Awalnya Jihyun hendak menolaknya, karena dulu ia pernah mengantar pesanan bunga ke rumah bibi Seo Hyun, ia di kejar-kejar oleh anjing penjaga rumah bibi Seo Hyun yang saat itu lepas. Tapi ia tidak dapat menolaknya karena ini sudah menjadi pekerjaannya. Setelah mengganti seragamnya dengan pakaiannya biasa, celana panjang, atasan lengan panjang lengkap dengan rompinya bewarna abu-abu kombinasi pink. Dan tak lupa MP3 dan headset yang selalu menyertai Jihyun ke manapun ia pergi. Sebelum pergi mengantar bunga Jihyun berharap agar semuanya baik-baik saja.
    Mobil Jun Hyung berhenti di depan gedung SS entertaiment. Jun Hyung dan Jinwoon turun dari mobil. Mereka datang ke SS entertaiment karena hari ini ada jadwal syuting iklan untuk Jun Hyung. Saat Jinwoon berjalan masuk ke dalam gedung, Jun Hyung masih diam berdiri di tempat. Jinwoon pun sadar dan menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang dan bertanya pada Jun Hyung “Yaa! Apakah kau tidak mau masuk?”.Jun Hyung masih terdiam dan kemudian menjawab “Masuklah! Aku ingin membeli sesuatu dulu. Aku akan segera kembali”, jawab Jun Hyung yang kemudian lari meninggalkan Jinwoon. Jun Hyung masuk ke sebuah swalayan. Semua orang terutama para yeoja memperhatikan Jun Hyung. Saat akan membayar minuman yang di belinya di kasir, televisi yang ada di swalayan menampikan profile artis pendatang baru Jun Hyung. Sontak kasir itu yang kebetulan bekerja bertugas yeoja, mengenali Jun Hyung. Jun Hyung hanya tersenyum tipis, dan membuat para yeoja berteriak histeris. Dalam hitungan detik ia langsung di kerubungi untuk di mintai tanda tangan. Awalnya Jun Hyung melayani mereka satu persatu, namun jumlah mereka semakin banyak dan tidak hanya meminta tanda tangan tapi ada juga yang minta di peluk. Dengan sedikit akal Jun Hyung menipu para yeoja itu. Dia mengajak semuanya keluar swalayan dan menyuruh mereka berbaris, yang mau berbaris dengan rapi dia akan mendapatkan ciuman darinya. Saat semua sudah berbaris rapi, Jun Hyung beteriak dengan arah pandangan ke belakang para yeoja berbaris “Oh! Changi, aku di sini!” sambil melambaikan tangannya. Sontak para yeoja itu menoleh ke belakang dan Jun Hyung seketika langsung berlari sekencang mungkin. Sadar bahwa di belakang mereka tidak ada siapa-siapa, mereka langsung mengejar Jun Hyung.
    Jihyun dengan hati-hati melangkahkan langkah kakinya. Ia senang karena tidak mendapati anjing di depan rumah bibi Seo Hyun. Ia pun masuk dan meletakkan pesanan bunga bibi Seo Hyun di atas meja teras. Saat setelah meletakkan bunganya, dengan perlahan Jihyun membalikkan badannya dan sangat hati-hati melangkahkan kakinya. Langkah pertama sukses tapi langkah kedua ia tidak sengaja menyentuh salah satu kaki kursi dan di atas kursi itu ada sebuah kaleng yang sudah hampir jatuh. Jihyun panik, dia berusaha mencegah kaleng itu jatuh, malah kaki yang satunya tersandung selang air. Ia pun jatuh dan suara kaleng itu telah membangunkan anjing bibh Seo Hyun yang ternyata tengah tidur di halaman tengah. Seketika anjing itu menggonggong dan bibi Seo Hyun keluar dari dalam rumah. Jihyun bangkit dan berkata “Ahjuma mianhe, aku bukan pencuri aku hanya mengantar bunga pesanan bibi. Tanyeo ogesseumnida!”, sambil menunduk dan menunjuk bunga yang ada di atas meja. Dan ia pun langsung pergi berlari meninggalkan rumah bibi Seo Hyun. Bibi Seo Hyun hanya tersenyum dan mengingat saat Jihyun dulu di kejar oleh anjingnya, jadi dia tahu alasannya mengapa Jihyun datang dengan sembunyi-sembunyi. Jihyun berlari secepat mungkin karena takut anjing bibi Seo Hyun mengejar. Ia pun berhenti di pinggir jalan pertigaan, nafasnya tidak teratur karena habis berlari. Ia menoleh ke belakang dan lega karena tidak ada anjing yang mengejarnya. Ia pun berjalan kembali dengan santai. Namun baru melangkahkan kakinya, Jihyun terjatuh karena di tabrak oleh namja. Ternyata dia adalah Jun Hyung. Jihyun pun kesal dan marah. Tanpa banyak bicara Jun Hyung langsung bangkit dan menarik tangan Jihyun berdiri dan mengajak Jihyun berlari menghindari fans Jun Hyung. Tanpa sadar MP3 nya terjatuh. Jihyun pun berteriak “Yaa! Apa yang kau lakukan? Tolong ada penculik!”. Jun Hyung hanya diam, dan ia pun mengajak Jihyun bersembunyi setelah berlari sejauh mungkin. Jun Hyung menutup mulut Jihyun agar dia tidak berteriak. Setelah melihat keadaan aman, Jun Hyung melepaskan tangannya, yang tadinya membungkam mulut Jihyun. Jihyun pun memukul Jun Hyung dan marah-marah padanya. “Yaa! Kau siapa? Apa yang kau lakukan? Apakah kau orang jahat! Katakan!”, teriak Jihyun sambil memukuli Jun Hyung. “Yaa! Kenapa kau memukul ku?”, jawab Jun Hyung yang kesakitan karena di pukuli oleh Jihyun. Jun Hyung pun berusaha meminta maaf dan menjelaskan semuanya pada Jihyun, tapi Jihyun tidak menganggap penjelasan Jun Hyung hanya alasan saja. Jihyun pun hendak meninggalkan Jun Hyung, ia mencari MP3 di sakunya. “Mp3 ku? Tidak ada? Ah! Pasti terjatuh di tempat tadi”, gumamnya. Jun Hyung bertanya apa yang sedang di cari Jihyun. Jihyun langsung menyalahkan Jun Hyung, karenanya MP3 nya terjatuh dan mungkin sekarang sudah hilang. Jun Hyung pun berjanji akan menggantikannya. Ia meraih tangan Jihyun dan mengajaknya pergi.
    Mereka sampai di sebuah toko music, Jihyun enggan saat di ajak masuk oleh Jun Hyung. Akhirnya Jun Hyung sendiri yang masuk dan Jihyun menunggu di luar. Tidak lama Jun Hyung kembali keluar dengan membawa MP3 baru, dan menyerahkannya pada Jihyun. Awalnya Jihyun menolaknya, namun setelah Jun Hyung meminta maaf, Jihyun pun menerimanya. Jun Hyung kemudian mengajak Jihyun membeli sebuah minuman. Mereka menikmati minuman mereka dengan duduk di bangku bawah sebuah pohon besar. Tiba-tiba ponsel Jun Hyung berbunyi, telepon dari Jinwoon. Jun Hyung pun teringat kalau ada jadwal iklan untuknya. Ia pamit pada Jihyun untuk pergi duluan. Saat sudah beberapa langkah meninggalkan Jihyun, ia kembali lagi. Ia bertanya siapa nama Jihyun dan meminta nomor ponselnya. Jihyun pun memberikannya, dan Jun Hyung pergi dengan senyum di pipinya.
    Keesokan harinya Jihyun di beri tugas mengantar bunga ke gedung SS entertaiment. Saat tiba di sana ia bertemu dengan Jiyoon temannya. Jiyoon bekerja di SS entertaiment sebagai penerima tamu. Saat itu juga tak sengaja Jun Hyung melihat mereka berdua berbincang dari kejauhan. Jihyun kembali ke toko bunga setelah mengantarkan bunga. Jun Hyung menghampiri Jiyoon dan bertanya apakah Jiyoon kenal dekat dengan Jihyun. Jiyoon pun menjelaskan secara detail bahwa ia adalah teman baik Jihyun. Setelah cukup mendapatkan informasi dari Jiyoon, Jun Hyung pun pergi ke toko bunga “Beauty Flowers” tempat Jihyun bekerja.
    Jun Hyung tiba di depan toko bunga “Beauty Flowers”. Ia melihat Jihyun dari dalam mobil. Ia pun menghubungi Jihyun. “Apakah kau sibuk?” tanya Jun Hyung. “Anio” jawab Jihyun. Dan Jun Hyung langsung menutup teleponnya. Ia turun dari mobilnya dan hendak menyabarang  jalan menghampiri Jihyun. Namun Jun Hyung kaget saat melihat Jihyun keluar dari toko bunga dan di peluk oleh seorang namja. Setelah memeluk Jihyun, ia memberikan sebuah kotak dan saat di buka kotak itu berisi cincin. Jun Hyung pun lemas. Ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri Jihyun.
    Malam hari, Jihyun berdiri di beranda lantai atas kamarnya sambil memegang ponselnya. Seakan-akan ia menunggu pesan atau telepon dari seseorang. Ponselnya pun berbunyi, dan ternyata Jiyoon yang menghubunginya. Jiyoon menceritakan Jun Hyung yang menanyakan tentang Jihyun. Jinhyun yang mendengarnya tersenyum dan tanpa di sadarinya pipinya sudah seperti udang rebus.
    Keesokan harinya Jun Hyung pagi-pagi datang ke SS entertaiment mencari Jiyoon. Dia protes pada Jiyoon, kalau Jiyoon tidak secara detail memberi informasi tentang Jihyun. Jiyoon pun mengelak bahwa ia telah memberi semua informasi tentang Jihyun. “Geuraeseo, nuga? Siapa dia? Namja yang tinggi berkulit putih dan memeluk Jihyun itu? Apa dia kekasih Jihyun?” teriak Jun Hyung pada Jiyoon. Jiyoon pun terdiam sejenak, ia mengingat ciri-ciri namja yang di sebutkan Jun Hyung. Jiyoon pun langsung tertawa dan meminta maaf kalau dia lupa memberi tahu Jun Hyung jika Jihyun mempunyai seorang oppa. “Itu pasti Woo Hyun oppa. Dia kakak Jihyun. Nama lengkap Jihyun adalah Nam Jihyun dan oppanya adalah Nam Woo Hyun” jelas Jiyoon. Jun Hyung lega mendengar kalau namja itu adalah oppa Jihyun. Tapi ia ingin memastikan nya secara langsung.
    Jun Hyung tiba di toko bunga “Beauty Flowers”. Saat ia akan masuk, Jihyun keluar. Mereka berdua kaget karena hampir saja bertabrakkan. Jun Hyung mengajak Jihyun makan siang di sebuah cafe. Dengan ragu ia menanyakan tentang oppa Jihyun. “Rupanya kau kemarin bertemu dengan kekasih mu? Namja berkulit putih dan tinggi itu”, tanya Jun Hyung dengan ragu. “Mwo? Kekasih? Namja berkulit putih dan tinggi?.....oh mungkin yang kau maksud adalah Woo Hyun oppa. Dia adalah oppa ku”, jawab Jihyun sambil tersenyum menunduk. Jun Hyung masih belum puas ia pun bertanya lagi “Geuraeseo, kenapa dia memberi mu cincin?”. “Oh itu, dia hanya menunjukkan cincin yang baru saja dia beli. Dia ingin melamar kekasihnya”, jawab Jihyun. Jun Hyung pun senang ternyata yang dikatakan Jiyoon benar. Mereka menghabiskan makan siang mereka. Setelah itu Jun Hyung mengantarkan Jihyun kembali ke toko bunga.
    Sampai di depan toko, Jun Hyung meraih tangan Jihyun yang hendak masuk ke dalam toko. Jihyun seketika menoleh dan menghadap Jun Hyung, jarak mereka sangat dekat. Jihyun gugup dan bertanya “Ada apa?”. Jun Hyung pun dengan gugup juga berkata “Apakah kau tahu? Pertama kali aku melihat mu di halte bus itu. Entah apa yang ada di pikiran ku? Hari-hari ku tak tenang sejak saat itu. Di tambah lagi saat bertemu langsung dengan mu”. Jihyun bingung dengan apa yang di katakan oleh Jun Hyung, jadi Jihyun hanya diam dan menundukkan kepalanya. Jun Hyung pun mengehela nafas berat dan dengan nada pelan yang sangat hati-hati sekali “Sepertinya, aku menyukai mu”. Jihyun sontak kaget dan memandang Jun Hyung tidak percaya, lalu ia kembali menundukkan kepalanya. Wajah Jihyun sudah seperti kepiting rebus. Ia bingung harus menjawab apa. Lagi-lagi dia hanya bisa terdiam. “Katakan saja ne atau anio” ucap Jun Hyung sambil tetap menggenggam erat tangan Jihyun. Jihyun pun hanya menganggukkan kepalanya, yang berarti ne dan sedikit ucapan dari Jihyun “Aku rasa, aku juga menyukai mu”. Jun Hyung yang mendengar jawaban itu senang sekali dan memeluk Jihyun dengan erat.
The End
Kosa Kata:
namja        : laki-laki.
unjeonsu    : sopir
ne        : ya
sillyehamnida    : permisi
deureo oseyo    : silahkan masuk
yaa!        : Hei!
yeoja        : perempuan
changi        : sayang
Ahjuma    : Bibi
Mianhe    : Maaf
Tanyeo ogesseumnida!    : aku pergi dulu
Anio        : Tidak
Geuraeseo    : Lalu
Nuga?        : Siapa?
Oppa        : Kakak laki-laki (yang memanggil adik perempuan)
Mwo?        : Apa?
Tentang Penulis    :
Nama        : Dita Eka Putri
TTL        : Malang, 30 Desember 1994
e-mail        : dhytha_eckha@ymail.com
fb        : ditha_siwon@yahoo.com
twitter        : @dita301294
blog        : www.dhythakoreanlovers.com