Rabu, 19 September 2012

Puisi Cinta

Please no copas yach.... klo mw di copy silahkan sertakan linknya.... gomawo...

Kasih………..
Kala kita berpisah
Cerita ini mati gemanya
Mengatup dalam gelisah
Hanya ratapan tangis menyedih sukma


Kau biarkan daku kesepian
            Menanti tanpa kepastian
            Apakah kau pernah tau
            Hati yang letih menunggu
            Bersama mimpi-mimpi semu
            Kini semua hanya tinggal mimpi gersang







Karya: Dita Eka Putri

Kamis, 13 September 2012

Novel / FF Korea "Little Star"

 Sebenarnya gua sendiri gg paham apa itu FF? kata temen ku sih fans yang suka ngarang cerita tentang idola mereka. tapi ini cerita yang aku karang sendiri lebih tepatnya aku menyebutnya novel. gua nulis cerita ini karena terinspirasi oleh member EXO. pasti tahu kan boyband yang lagi buming si EXO K and EXO M? semoga kalian yang baca seneng ya ma cerita ku. and kalau ada yang gg seneng jg gg apa-apa. toh ini juga cerita fiktif. yang gg mungkin juga ada di kehidupan nyata mereka. so cekidot!

Chapter 1
Jam dinding kamar Yeun Hee menunjukkan jam 6 pagi. Tapi Yeun Hee baru keluar dari kamar mandi dengan santai. Ia berjalan santai dan duduk di depan meja riasnya. Ia mengambil hair dryernya untuk mengeringkan rambutnya. Saat menoleh ke arah jam dinding dekat tempat tidurnya, ia kaget.
    “Aigo! Ini sudah siang. Aku hampir saja terlambat” ucap Yeun Hee dan buru-buru mencari pakaian di lemarinya.
    Di ruang makan sudah duduk ayah dan ibu Yeun Hee. Bibi Hye Yeon juga sibuk menyiapkan sarapan. Kakak Yeun Hee, Suho keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan.
    “Kau tampan sekali anak ku. Hari ini, hari pertama mu bekerja?” tanya Taeyeon ibu Yeun Hee.
    “Ne, eomni. Hem... Mana Yeun Hee?” jawab Suho.
    “Dia masih belum turun. Aku akan memanggilnya”
    “Biar saya saja nyonya yang memanggilnya” ucap bibi.
    “Geurae” jawab Taeyeon
Bibi Hye Yeon pun pergi ke kamar Yeun Hee, tapi saat dia akan naik tangga. Terdengar bel rumah berbunyi. Bibi pun membukakan pintu.
    “Anneyonghaseyo ahjuma!” sapa Sehun teman Yeun Hee yang selalu menjemput Yeun Hee sebelum berangkat sekolah.
    “Oh! Kau rupanya. Aku baru saja akan memanggil Yeun Hee ke kamarnya. Dia belum turun” jawab bibi ramah.
    “Biar aku saja yang memanggilnya bi” ucap Sehun dan langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar Yeun Hee di lantai atas.
    “Yeun Hee-ah! Sedang apa kau di dalam? Ini sudah siang! Apa kau masih tidur?” teriak Sehun di depan pintu kamar Yeun Hee.
    “Sebentar lagi! Tunggulah!” teriak Yeun Hee dari dalam kamarnya. Kemudian ia pun keluar.
    “Sehun? Kau sendiri? Mana Luhan?” tanya Yeun Hee.
    “Dia sedang menunggu di dalam mobil” jawab Sehun.
    “Geurae, kajja!” ucap Yeun Hee dan kemudian mengajak Sehun berangkat. Sampai di lantai bawah, ibu Yeun Hee keluar dari ruang makan dan melihat mereka berdua.
    “Oh! Sehun?” sapa Ibu Yeun Hee.
    “Anneyonghaseyo sungmo!” sapa Sehun sambil membungkuk.
    “Eomni, aku berangkat dulu” ucap Yeun Hee.
    “Yeun Hee-ah! Apa kau tidak sarapan dulu? Ajaklah Sehun” jawab Ibu Yeun Hee
    “Kami akan makan di kantin. Salam untuk ayah dan kakak. Sampai jumpa nanti eomni” jawab Yeun Hee dan meninggalkan rumah untuk berangkat sekolah.
    “Ne. Hati-hati di jalan” teriak ibu Yeun Hee sambil melambaikan tangannya.
    Ibu Yeun Hee pun kembali ke meja makan.
    “Mana Yeun Hee?” tanya Yunho ayah Yeun Hee.
    “Dia sudah berangkat bersama Sehun” jawab Taeyeon.
    “Apakah dia tidak makan sarapanya?”
    “Dia akan makan di kantin katanya”
    “Aboji, eomni, aku berangkat dulu” pamit Suho.
    “Apa kau sudah mengabiskan makanan mu? Kau harus makan banyak. Kau sudah bekerja, jadi kau butuh tenaga banyak” ucap Taeyeon yang mengkhawatirkan anaknya.
    “Eomni, aku sudah besar. Aku bisa jaga diriku dengan baik” jawab Suho sambil menenangkan ibunya.
    “Yaa! Apakah kau yakin dengan pekerjaan mu itu? Kau benar-benar tidak ingin bekerja di perusahaan ayah?” tanya Yunho
    “Ne, ini adalah jalan ku. Aku yakin dengan apa yang ku lakukan. Aku tidak akan mengecewakan kalian” jawab Suho
    “Anak ku pasti bisa jadi fotografer yang handal!” ucap Taeyeon sambil mengelus rambut Suho.
    Suho pun berangkat kerja. Ayahnya pun juga berangkat kerja. Ibu Yeun Hee pun berangkat kerja juga. Orang tua Yeun Hee sama-sama bekerja. Tapi Yeun Hee dan Suho tidak pernah haus akan kasih sayang. Karena mereka berdua selalu menyempatkan waktu bersama kedua anaknya. Ibu Yeun Hee yang bekerja sebagai pemilik sebuah butik terkenal di Seoul dan Ayahnya bekerja sebagai direktur utama sekaligus pemegang saham terbesar di Seoul. Tapi mereka tidak sombong atas semua yang mereka miliki. Karena sebelum seperti ini. Ayah maupun ibu Yeun Hee hidup dengan sederhana.
**
Yeun Hee, Sehun, Luhan telah sampai di sekolah. Mereka bertiga satu kelas di fakultas kesenian. Luhan yang sangat mahir bermain gitar. Sehun sangat lincah dalam menari. Dan suara Yeun Hee yang merdu. Mereka bertiga sudah berteman sejak semester pertama hingga semester tiga ini. Saat mereka berjalan menuju ruang kelas tiba-tiba ada yeoja yang berdiri di depan Sehun.
    “ Oppa. Ini hadiah untuk mu!” ucap yeoja itu sambil menundukkan kepalanya dan menyerahkan hadiahnya itu.
    “Oh... gomawo. Hajiman, hari ini aku sedang tidak berulang tahun” jawab Sehun dengan santainya. Sontak Yeun Hee dan Luhan yang ada di sampingnya langsung menyikut perut Sehun. Dan ia pun kesakitan.
    “Oh! Apakah kau mahasiswi baru? Wah, kau cantik sekali. Selamat datang di sekolah kami.” Ucap Yeun Hee mengalihkan jawaban Sehun.
    “Geuraeseo, ireumi mwoyeyo?” tanya Luhan.
    “Jeo neun Sulli imnida” jawab Sulli dengan malu-malu.
    “Jeo neun Yeun Hee imnida” ucap Yeun Hee.
    “Jeo neun Luhan imnida” ucap Luhan sambil menepuk bahu Sehun untuk memberi isyarat agar memperkenalkan dirinya.
    “Jeo neun Sehun imnida. Oh ya, gomawo untuk hadiahnya” jawab Sehun yang masih kesakitan karena di sikut oleh Yeun Hee dan Luhan sambil mengambil hadiah dari Sulli.
    “Cheonmaneyo, aku pergi dulu. Senang bisa bertemu dengan kalian” jawab Sulli yang kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.
    Yeun Hee, Sehun dan Luhan pun masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran. Di dalam kelas, Sehun langsung menyeret bangku untuk duduk bersebelahan dengan Yeun Hee. Dan Luhan binging dia harus duduk dengan siapa. Lalu Kristal teman satu kelas mereka, memanggil Luhan untuk duduk bersamanya. Luhan sempat ragu-ragu, tapi akhirnya dia mau setelah Sehun mendorongnya ke bangku Kristal.
**
Suho sedang mempersiapkan kamera untuk jadwal pemotrettan hari ini. Suho membuka studio pemotrettan bersama kedua temannya, Kyung Soo dan Baekhyun. Mereka berdua adalah teman Suho di satu fakultas seni.
    “Apakah semua sudah siap?” tanya Suho pada kru yang lain.
    “Lighting oke! Background oke! Tinggal menunggu modelnya saja” jawab Baekhyun.
    “Model sudah siap” jawab Kyung Soo yang muncul dari ruang make up model bersama dengan Yuri. Yuri adalah teman sekelas Yeun Hee waktu SMA.
    “Omo! Kau sangat cantik sekali!” ucap Baekhyun.
    “Baiklah ayo kita mulai!” ucap Suho.
Pemotrettan pun di mulai. Suho membidik kameranya dengan sangat lihai. Baekhyun bagian pengatur Cahaya. Kyung Soo bagian mengedit foto mereka. Beberapa foto pun telah di edit dan di cetak. Yuri pun meninggalkan studio mereka. Kyung Soo pun mengirimkan foto-foto tersebut  ke salah satu produser terkenal di Seoul. Agar studio mereka bisa mendapatkan job pemotrettan lebih banyak.
    “Apakah kita tidak perlu mencari model lainnya?” tanya Baekhyun.
    “Kita lihat saja dulu hasilnya, bila ada sudah ada job. Kita cari model lagi” jawab Kyung Soo.
    “Ne, itu benar. Kita berdoa saja. Mudah-mudahan kali ini kita berhasil” ucap Suho.
**
Sehun sedang duduk di taman belakang sekolah, ia membuka hadiah dari Sulli. Isinya adalah coklat dan sepucuk surat. Ia pun membuka surat dan membacanya.
    (Dear Oppa...
    Aku memberanikan diri untuk menulis surat ini. Kita memang belum saling mengenal, tapi aku telah melihat mu waktu pendaftaran mahasiswa baru. Sejak saat itu aku ingin bisa dekat dengan mu. Mungkin kau bisa menganggap aku sebagai adik kelas atau fans mu. Salam kenal oppa.
    Sulli)
    “Manis sekali...” ucap Sehun lirih sambil melihat coklat pemberian Sulli.
    “Nuga? Mwo? Yang manis?” ucap Luhan dari belakang Sehun dan sontak Sehun kaget.
    “Kau! Sejak kapan kau berdiri di situ?” jawab Sehun.
    “Molla!” jawab Luhan asal.
    “Sejak kau bilang, manis sekali...” ucap Yeun Hee yang tiba-tiba muncul di depan Sehun.
    “Oh...apa ini? Surat cinta?” ucap Luhan sambil mengambil Surat yang di pegang Sehun.
    “Berikan pada ku! Ini milik ku! Kau tidak boleh membacanya!” jawab Sehun sambil merebut surat itu dari tangan Luhan.
    “Apakah itu dari Sulli? Coklat dan surat itu?” tanya Yeun Hee.
    “Ne...” jawab Sehun sambil memandangi coklat dan suratnya.
    “Sepertinya dia menyukai mu!” goda Luhan.
    “Geuraeseo, bagaimana dengan mu? Bukankah kau sudah lama menyukai Kristal?” ucap Sehun keras.
    “Mwo?” tanya Yeun Hee kaget.
    “Yaa! Kenapa kau mengatakannya dengan sangat keras!” ucap Luhan sambil memukul lengan Sehun.
    “Yaa! Kenapa kau tidak menceritakannya pada ku?” teriak Yeun Hee yang merasa kesal karena tidak tahu apa-apa.
    “Mianhe...” jawab Sehun dan Luhan serentak sambil bergaya memelas.
    “Ah! Ya sudah lupakan. Apa kalian tidak lapar? Ayo kita pergi ke kantin!” Jawab Yeun Hee.
Mereka bertiga pun pergi ke kantin. Saat di kantin mereka melihat berita di televisi. Berita tentang aktor dan penyanyi pendatang baru Kai. Pertama kali Yeun Hee melihat tayangan itu, dia sangat menyukai gaya tarian Kai yang lincah dan energic. Dia langsung menyatakan bahwa dirinya menyukai Kai.
    “Dia akan menjadi idola baru ku!” ucap Yeun Hee sambil menunjukkan jarinya ke televisi saat di tayangkan tarian Kai.
    “Yaa! Apa hebatnya dia? Usianya hampir sama dengan seusia kita! Geuraeseo, Jang Geun Suk oppa akan kau ke mana kan?” tanya Sehun.
    “Dia juga akan tetap menjadi idola ku. Aku sangat menyukai tariannya, Kai kau inspirasi baru ku.” jawab Yeun Hee.
Sejak itu Yeun Hee pun berusaha mencari informasi tentang Kai, siapa dia, lahir kapan dan di mana. Apapun tentang Kai, Yeun Hee pasti mencarinya. Tapi dia hanya menyimpan beberapa foto Kai. Karena dia mengecap dirinya “Aku bukan Fans Fanatic” jadi kesukaannya pada Kai belum melebihi kesukaannya dia pada Jang Geun Suk.
**
    Makan malam pun tiba. Keluarga Yeun Hee makan malam bersama di rumah mereka seperti biasanya. Saat makan, ayah dan ibu Yeun Hee mengatakan bahwa mereka harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
    “Ayah harus pergi ke Hongkong untuk rapat pembangunan Hotel baru di sana. Ibu kalian juga harus pergi ke Paris untuk lomba rancangan busana” ucap Yunho.
    “Berapa lama kalian akan pergi?” tanya Suho.
    “Mungkin sekitar satu bulan. Urusan rumah sudah bibi Hye Yeon yang mengurus. Kau harus jaga adik mu” jawab Taeyeon.
    “Ibu, aku akan merindukan mu” ucap Yeun Hee manja.
    “Nado” jawab Taeyeon sambil memeluk Yeun Hee.
    “Ibu akan membawakan oleh-oleh yang banyak untuk mu!” lanjut Taeyeon.
    “Kami akan pergi jam 8 pagi besok” ucap Yunho.
    “Aku akan ijin untuk mengantar kalian” ucap Yeun Hee.
    “Aku juga akan mengantar kalian” sambung Suho.
    Makan malam selesai. Yeun Hee masuk ke dalam kamarnya, dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Sehun.
    “Yeoboseyo? Sehun-ah...” ucap Yeun Hee.
    “Ne... ada apa kau malam-malam begini telpon?” jawab Sehun.
    “Tolong ijinkan aku untuk besok. Aku harus mengantarkan orang tua ku ke bandara. Mereka akan ke luar negeri untuk urusan kerja”
    “Jeoseumnida”
    “Gomawo”
    “Cheonmaneyo” jawab Sehun dan Yeun Hee pun menutup telponnya.
    Suho mengetuk pintu kamar Yeun Hee
    “Yeun Hee-ah! Bolehkah aku masuk?” tanya Suho dari balik pintu kamar Yeun Hee.
    “Ne, masuklah” jawab Yeun Hee dari dalam kamarnya. Suho pun masuk.
    “Yeun Hee-ah, bolehkah aku meminjam ponsel mu?”
    “Ne, hajiman untuk apa?”
    “Aku ingin menghubungi Kyung Soo, keundae pulsa ku habis”
    “Geuraeseo” jawab Yeun Hee sambil menyerahkan ponselnya.
Suho pun menghubungi Kyung Soo memberitahu bahwa dia tidak bisa datang ke studio besok karena harus mengantar orang tuanya. Setelah meminjam ponsel Yeun Hee, Suho pun kembali ke dalam kamarnya. Yeun Hee pun menutup tirai jendelanya dan ia tidur.
**
    Pagi pun tiba, ayah dan ibu Yeun Hee telah bersiap-siap. Suho telah menyiapkan mobil untuk mengantar mereka.
    “Ahjuma, tolong jaga anak-anak dan urus rumah dengan baik” pesan Taeyeon pada bibi Hye Yeon.
    “Baik nyonya. Jagalah kesehatan kalian” jawab bibi.
    “Gamsahamnida ahjuma” ucap Yunho sambil tersenyum.
    “Kami berangkat dulu bi” pamit Taeyeon.
    “Ne, hati-hati” jawab bibi.
    Suho dan Yeun Hee pun berangkat mengantar orang tua mereka. Sesampainya di bandara, Taeyeon memeluk Suho dan Yeun Hee.
    “Jaga diri kalian baik-baik” ucap Taeyeon sambil mengelus kedua rambut anaknya.
    “Kami akan merindukan mu ibu” ucap Suho.
    “Aboji? Apakah kau tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada kami?” ucap Yeun Hee sambil melihat ayahnya.
    “Kemarilah!” jawab Yunho dengan merentangkan kedua tangannya. Yeun Hee pun berlari ke arah ayahnya dan mereka berpelukan.
    “Suho, apakah kau tidak ingin memeluk ayah mu?” ucap Yunho sambil melihat Suho yang masih berdiri di samping ibunya. Suho pun tersenyum dan berjalan menuju ayahnya dan memeluk ayahnya.
    (Pesawat dengan tujuan Hongkong, akan segera lepas landas. Para penumpang di mohon bersiap)
    “Ayah akan segera berangkat. Jaga diri kalian baik-baik” ucap Yunho dan pergi berjalan menuju pintu keberangkatan.
    “Hati-hati suami ku!” teriak Taeyeon sambil melambaikan tangannya. Yunho hanya menjawab dengan senyuman dan melambaikan tangannya. Lima menit kemudian.
    (Pesawat dengan tujuan Paris, akan segera lepas landas. Para penumpang di mohon bersiap)
    “Itu pesawat ibu, ibu harus pergi” ucap Taeyeon sambil berdiri dan mengambil kopernya.
    “Hati-hati bu, jaga diri ibu baik-baik” ucap Suho.
    “Kalian juga” jawab Taeyeon dan kemudian berjalan menuju pintu keberangkatan.
    Setelah mengantar orang tua mereka, Yeun Hee dan Suho pun pulang. Tapi ada namja yang memanggil Suho.
    “Sunbae!” sapa namja yang memakai kacamata hitam. Suho pun tidak mengenalinya.
    “Apakah kau sudah lupa dengan ku?” lanjut namja itu sambil melepas kaca matanya.
    “Oh! Kau? Mianhe, aku tidak mengenali mu? Bagaimana kabar mu?” jawab Suho.
    “Ah! Bukankah kau Kai? Aktor dan penyanyi pendatang baru itu?” ucap Yeun Hee sambil menunjukkan jarinya pada Kai.
    “Mwo? Jinjayo? Jadi kau sudah menjadi seorang aktor?” ucap Suho. Dan kai hanya menjawab dengan anggukkan kepala yang berati iya.
    “Jeo neun Yeun Hee imnida. Salah satu dari banyak fans mu! Aku sangat menyukai gayamu saat kau menari.” ucap Yeun Hee sambil mengulurkan tangan nya.
    “Ne, gomawo” jawab Kai dingin dan mengabaikan tangan Yeun Hee.
    “Dia adik ku” ucap Suho.
    “Sepertinya kalian sudah kenal dekat?” ucap Yeun Hee.
    “Dia adik kelas ku SMA” jawab Suho.
    “Hyung, bolehkah aku bermain ke rumah mu? Sudah lama kita tidak bertemu” ucap Kai.
    “Ne, tentu saja” jawab Suho.
    “Aku harus pergi, menager ku sudah menunggu. Sampai jumpa sunbae!” ucap Kai dan kemudian meninggalkan Suho dan Yeun Hee.
Yeun Hee dan Suho pun pulang. Saat di perjalanan.
    “Oppa...” panggil Yeun Hee.
    “Ne...” jawab Suho.
    “Kenapa kau tidak memberitahu ku kalau dia adalah adik kelas mu?”
    “Wae? Kau menyukainya?”
    “Anio! Aku hanya salah satu dari banyak fansnya”
    “Jinja?”
    “Ne” jawab Yeun Hee singkat kemudian memalingkan pandangannya keluar jendela mobil. Namun hatinya sedikit kecewa karena mengingat sikap Kai yang dingin padanya.
    “Mana boleh seorang idola mengabaikan fansnya seperti itu. Ku rasa aku telah salah memilih idola” batin Yeun Hee.
***

yang uda baca, gimana comentnya? jelek ya? jangan sungkan2 kalo mau coment....